Bhutan Berencana Memangkas Harga Tiket Pesawat untuk Menarik Wisatawan

Reporter

Editor

Mila Novita

Rabu, 4 Oktober 2023 19:01 WIB

Himalaya, Kerajaan Bhutan disebut sebagai salah satu negara paling indah. Awalnya wilayah ini hanya sebagai mitos, karena sangat sedikit yang mengetahui tempat ini. Pada tahun 1972, Raja Jigme Singye Wangchuck membuka wilayah ini untuk wisatawan, 10 Februari 2015. Dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah memangkas pajak turis hingga 50 persen, Bhutan dikabarkan berencana mengurangi harga tiket pesawat. Menurut Menteri Keuangan Bhutan Namgay Tshering, langkah ini akan meningkatkan jumlah wisatawan ke negara tersebut. Kabarnya, harga tiket pesawat yang mahal menjadi salah satu alasan utama mengapa wisatawan enggan bepergian ke Bhutan.

"Pemerintah berencana bekerja sama dengan Drukair Corporation dan Bhutan Airlines untuk mengurangi harga tiket pesawat bagi para wisatawan. Ini adalah bagian dari insentif pemerintah, mengingat para wisatawan mengeluhkan mahalnya tiket pesawat,” Bhutan Live mengutip Namgay Tshering.

Pajak turis dipangkas

Sebelumnya, pemerintah memberikan sejumlah insentif, seperti penurunan Biaya Pembangunan Berkelanjutan (SDF) atau pajak turis. Sebelumnya, setiap turis asing dikenakan pajak US$200 atau Rp3,1 juta per orang untuk setiap malam tinggal di sana, kini menjadi US$100 atau Rp1,56 juta.

Rencana lain negara tersebut adalah mengizinkan hotel berbiaya rendah untuk mengakomodasi wisatawan dan menciptakan program insentif menginap jangka panjang lainnya.

Advertising
Advertising

Namun, anggota parlemen lainnya menganggap bahwa perubahan yang sering terjadi pada kebijakan SDF bukanlah strategi yang ideal untuk memajukan sektor pariwisata.
Hal yang lebih penting adalah Bhutan harus memulai rencana strategis untuk menjadikan perjalanan ke negara tersebut lebih mudah diakses dan menarik bagi pengunjung.

Pada September 2022, segera setelah berakhirnya pembatasan COVID-19, Bhutan memutuskan untuk menaikkan SDF menjadi US$200 per malam dari sebelumnya US$65. Negara ini memberlakukan tarif tersebut dengan mengatakan bahwa dana tersebut akan digunakan untuk mengimbangi karbon yang dihasilkan oleh pengunjung.

Namun tarif wisata yang baru diperkenalkan hanya membatasi jumlah wisatawan yang berkunjung ke negara tersebut. Namun kini, sekali lagi, Bhutan berharap penurunan harga tersebut akan meningkatkan jumlah kedatangan. Pajak baru ini berlaku mulai September dan berlaku selama empat tahun, kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.

Perlu dicatat bahwa tidak semua anggota parlemen Bhutan sepenuhnya setuju dengan modifikasi terhadap kebijakan SDF yang sering dilakukan. Beberapa pihak percaya bahwa mungkin ada strategi alternatif untuk mendorong pertumbuhan di sektor pariwisata yang harus dijajaki.

TIMES OF INDIA | HINDUSTAN TIMES

Pilihan Editor: Bhutan Pangkas Setengah Biaya Harian Turis untuk Meningkatkan Kunjungan Wisata

Berita terkait

Hati-hati Pakai Masker Mata saat Tidur di Pesawat, Bisa Ganggu Kesehatan Mata

16 jam lalu

Hati-hati Pakai Masker Mata saat Tidur di Pesawat, Bisa Ganggu Kesehatan Mata

Ahli mengingatkan agar hati-hati pakai masker penutup mata saat tidur di pesawat, serta cara memilih masker mata dan tips tidur di pesawat

Baca Selengkapnya

Jepang Tunda Pembangunan Penghalang Gunung Fuji

17 jam lalu

Jepang Tunda Pembangunan Penghalang Gunung Fuji

Wisatawan memiliki waktu beberapa hari lagi untuk memotret Gunung Fuji di tempat yang populer setelah pembangunan penghalang ditunda

Baca Selengkapnya

Libur Panjang di Batam, Wisatawan Diminta Selalu Pantau Update Cuaca BMKG

18 jam lalu

Libur Panjang di Batam, Wisatawan Diminta Selalu Pantau Update Cuaca BMKG

Pantauan Tempo, sudah hampir satu minggu belakangan cuaca di Kota Batam tak menentu

Baca Selengkapnya

Liburan ke Pulau Jeju Korea Selatan, Turis Cina Tertipu Tarif Taksi Hampir 10 Kali Lipat

1 hari lalu

Liburan ke Pulau Jeju Korea Selatan, Turis Cina Tertipu Tarif Taksi Hampir 10 Kali Lipat

Turis Cina membayar Rp2,4 juta untuk taksi dari bandara ke hotel di Pulau Jeju, Korea Selatan, tarif sebenarnya sekitar Rp271.000

Baca Selengkapnya

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

4 hari lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

4 hari lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

7 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

8 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

11 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

11 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya