Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bhutan Pangkas Setengah Biaya Harian Turis untuk Meningkatkan Kunjungan Wisata

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Himalaya, Kerajaan Bhutan disebut sebagai salah satu negara paling indah. Awalnya wilayah ini hanya sebagai mitos, karena sangat sedikit yang mengetahui tempat ini. Pada tahun 1972, Raja Jigme Singye Wangchuck membuka wilayah ini untuk wisatawan, 10 Februari 2015. Dailymail.co.uk
Himalaya, Kerajaan Bhutan disebut sebagai salah satu negara paling indah. Awalnya wilayah ini hanya sebagai mitos, karena sangat sedikit yang mengetahui tempat ini. Pada tahun 1972, Raja Jigme Singye Wangchuck membuka wilayah ini untuk wisatawan, 10 Februari 2015. Dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kerajaan Bhutan memangkas biaya harian turis untuk meningkatkan kunjungan wisata setelah pandemi. Negara yang berada di Pegunungan Himalaya itu sebelumnya menetapkan biaya harian sebesar US$200 atau sekitar Rp3 juta kepada setiap turis. 

Tarif baru sebesar US$100 atau Rp1,5 juta per malam akan berlaku mulai September untuk empat tahun. “Hal ini dilakukan mengingat pentingnya peran sektor pariwisata dalam menciptakan lapangan kerja, menghasilkan devisa dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan,” kata pemerintah dalam sebuah pernyataan pada Jumat malam, 25 Agustus 2023.

Bhutan terkenal sebagai negara yang terisolasi selama beberapa generasi. Namun negara tersebut membuka kunjungan wisatawan pada 1974, dimulai dengan 300 pengunjung. Namun, jumlah tersebut melonjak menjadi 315.600 pada 2019, naik 15,1 persen dari tahun sebelumnya, menurut data resmi.

Minat wisatawan ke negara itu semakin tinggi karena keunikan wilayah dan budayanya. Mereka pun mulai mewaspadai dampak pariwisata massal dan melarang pendakian gunung untuk menjaga kesucian puncaknya.

Bhutan menerapkan biaya yang disebut dengan “Biaya Pembangunan Berkelanjutan”. Awalnya biaya harian ini sebesar US$65 atau sekitar Rp994 ribu, tapi naik menjadi US$200 per pengunjung per malam ketika negara tersebut mengakhiri dua tahun pembatasan COVID pada September tahun lalu. Menurut pemerintah mereka, uang tersebut akan digunakan untuk mengimbangi emisi karbon yang dihasilkan oleh pengunjung.

Biaya wisata membuat kunjungan wisatawan berkurang. Hanya turis dengan banyak uang yang mau ke situ, sayangnya jumlahnya hanya sedikit dibandingkan dengan turis yang ke wilayah sekitar Nepal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dorji Dhradhul, direktur jenderal Departemen Pariwisata Bhutan, mengatakan pengurangan separuh biaya tersebut dapat meningkatkan kedatangan wisatawan pada periode puncak wisatawan September-Desember. Bulan-bulan tersebut biasanya menjadi puncak kunjungan turis karena banyak acara keagamaan dan budaya di negara yang mayoritas penduduknya beragama Buddha itu. 

Pada Juni, pemerintah melonggarkan peraturan mengenai lama tinggal dan biaya bagi wisatawan namun belum berhasil meningkatkan kunjunagn wisata seperti yang diharapkan. Dhradhul mengatakan lebih dari 56.000 wisatawan telah mengunjungi Bhutan sejak Januari namun sekitar 42.000 adalah warga negara India, yang hanya perlu membayar biaya sebesar 1.200 rupee India atau sekitar Rp220 ribu per hari.

REUTERS | HINDUSTAN TIMES 

Pilihan Editor: 5 Fakta Menarik tentang Bhutan, Negara dengan Emisi Karbon Negatif

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Razia Marak, Asosiasi Wisata Yogyakarta Desak Kontrol Ketat Penjualan Minuman Beralkohol

9 jam lalu

Operasi penutupan usaha miras ilegal di Sleman Yogyakarta. Dok. Istimewa
Razia Marak, Asosiasi Wisata Yogyakarta Desak Kontrol Ketat Penjualan Minuman Beralkohol

Pelaku industri pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendesak adanya kontrol ketat dari pemerintah daerah atas masih maraknya penjualan minuman beralkohol.


Heru Wahono Prioritaskan Ekonomi, Infrastruktur, dan Wisata di TMMD ke-122

1 hari lalu

Penjabat Sementara Bupati Kediri Heru Wahono Santoso dalam sesi pengecekan pasukan Upacara Pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-122 di Desa Pagung, Kecamatan Semen, Rabu, 2 Oktober 2024. Dok. Pemkab Kediri
Heru Wahono Prioritaskan Ekonomi, Infrastruktur, dan Wisata di TMMD ke-122

Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kediri, Heru Wahono Santoso, meresmikan pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-122


BRI Perkuat Pariwisata Hijau Lewat Aksi Tanam Pohon

4 hari lalu

Dorong Pariwisata Hijau Mandalika, BRI Ajak Pembalap MotoGP Tanam Pohon Demi Keseimbangan Lingkungan di kawasan Mandalika, Kamis, 26 September 2024. Dok. BRI
BRI Perkuat Pariwisata Hijau Lewat Aksi Tanam Pohon

Penanaman pohon ini juga merupakan bagian dari program BRI Menanam - Grow & Green, yang sudah menghasilkan penanaman lebih dari 55.000 bibit pohon dan proyek transplantasi terumbu karang di berbagai wilayah Indonesia.


Jalur Pendakian Terpanjang di Korea Mulai Dibuka

8 hari lalu

Gunung Seoraksan, Gangwon, Korea Selatan. Unsplash.com/Na Inho
Jalur Pendakian Terpanjang di Korea Mulai Dibuka

Jalur sepanjang 4.500 kilometer mengelilingi garis pantai Korea hingga wilayah perbatasan dalam Zona Demiliterisasi


Polisi Bakal Tangguhkan Perijinan Kampanye Pilkada yang Berpotensi Ganggu Wisata Yogyakarta

8 hari lalu

Jalan Malioboro Yogyakarta. TEMPO/Mila Novita
Polisi Bakal Tangguhkan Perijinan Kampanye Pilkada yang Berpotensi Ganggu Wisata Yogyakarta

Kepolisian mewanti-wanti agar pelaksanaan kampanye pilkada tak sampai mengusik ekosistem perekonomian, khususnya sektor pariwisata di Yogyakarta


Ridwan Kamil Berencana Jadikan Kawasan Kota Tua Seperti Eropa dalam 5 Tahun Kedepan

10 hari lalu

Bakal calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil (tengah) melakukan pertemuan tertutup dengan tokoh dan ulama Jakarta di hotel Sofyan, Menteng, Jakarta, Kamis, 19 September 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah
Ridwan Kamil Berencana Jadikan Kawasan Kota Tua Seperti Eropa dalam 5 Tahun Kedepan

Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil, berencana akan jadikan kawasan kota tua seperti Eropa dalam 5 tahun kedepan.


Asal Usul Peringatan World Tourism Day 2024

11 hari lalu

Desa wisata Pancoh Turi Sleman yang menjadi pusat perhelatan Jogja Tourism Day untuk memperingati World Tourism Day 2022. Dok. Pokdarwis Pancoh Sleman
Asal Usul Peringatan World Tourism Day 2024

World Tourism Day yang diperingati setiap 27 September, menjadi ajang penting bagi para pelaku industri pariwisata, pemerintah, dan masyarakat


Koneksikan Pariwisata Internasional Banyuwangi-Bali, Menparekraf Sandiaga Luncurkan Kapal Cepat

11 hari lalu

Boom Marina Banyuwangi (Banyuwangi Tourism)
Koneksikan Pariwisata Internasional Banyuwangi-Bali, Menparekraf Sandiaga Luncurkan Kapal Cepat

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno meluncurkan kapal cepat rute Pantai Boom (Banyuwangi) - Lovina (Buleleng), Sabtu, 21 September 2024.


30 Yacht dari Berbagai Negara akan Bersandar di Bali, Ramaikan Sail to Indonesia Pelindo

12 hari lalu

Pemulihan Ekonomi Bali Melalui Bali Maritime Tourism Hub (BMTH). Sumber ekon.go.id
30 Yacht dari Berbagai Negara akan Bersandar di Bali, Ramaikan Sail to Indonesia Pelindo

Pelindo akan menghadirkan 30 yacht dari berbagai negara dalam Sail to Indonesia goes to Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) di Bali, 2-4 Oktober.


5 Poin Bahasan Delegasi Grup Kerja Sama Bilateral DPR RI ke Kazakhstan, Termasuk Soal Bebas Visa

12 hari lalu

Dubes RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan bersama delegasi Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR RI di bawah pimpinan I Wayan Sudirta melaksanakan kunjungan kerja ke Astana, Ibu Kota Kazakhstan, 17 September 2024. KBRI Astana
5 Poin Bahasan Delegasi Grup Kerja Sama Bilateral DPR RI ke Kazakhstan, Termasuk Soal Bebas Visa

Kunjungan Delegasi Grup Kerja Sama Bilateral DPR RI ke Kazakhstan menegaskan pentingnya kerja sama bilateral, fokus ke bidang apa saja?