TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan Qantas berencana mendesain ulang kabin First Class dan Bisnis secara menyeluruh. Dari desain yang diungkapkan, pengaturan ini mungkin yang paling indah dibandingkan banyak maskapai penerbangan lainnya. Ruangannya lega, fasilitasnya pun bukan hanya tempat duduk dan televisi.

Penumpang di First Class Qantas akan mendapatkan suite yang dilengkapi dengan lemari pakaian pribadi, tempat tidur lebar, kursi recliner, TV ultra-definisi tinggi 32 inci, dan meja makan untuk dua orang. Meja makan sengaja diset untuk dua orang karena mungkin saja ingin mengundang teman untuk minum teh sambil ngobrol di tengah penerbangan.

Fasilitas First Class Qantas ini mirip apartemen kecil yang mewah, bikin penumpang betah.

Kelas Bisnis

Di bagian Kelas Bisnis, penumpang mendapatkan pod dengan tempat tidur dua meter, sandaran kulit empuk, dan layar sentuh Bluetooth 18 inci.

Juga akan ada area breakaway, sehingga penumpang pesawat dapat mengambil makanan dan minuman kapan saja.

Desainnya berasal dari Caon Design, dan pendiri David Caon mengatakan perlu waktu bertahun-tahun untuk memperbaikinya.

"Kami mulai merancang kabin pesawat ini lima tahun lalu, bekerja sama dengan Airbus dan Qantas untuk memaksimalkan ruang, serta menciptakan program pencahayaan khusus yang akan memengaruhi suasana hati dan pola tidur," kata dia, seperti dikutip Metro.co.uk, Jumat, 15 September 2023.

“Semua elemen desain dan layanan akan bekerja sama untuk secara signifikan meningkatkan kenyamanan, kemudahan, kesehatan, dan kesejahteraan dalam penerbangan serta membantu meminimalkan musuh lama jetlag," dia menambahkan.

Selanjutnya, maskapai penerbangan Australia ini akan membagikan rencana desain untuk kelas Ekonomi Premium dan Ekonomi mereka.

Kursi di kedua kelas tersebut memang tidak terlalu istimewa, namun kursi tersebut akan menjadi penyempurnaan dari kursi penerbangan reguler. Ini akan terasa seperti tempat duduk kelas bisnis pada umumnya, tetapi dengan harga kelas ekonomi.

Desain baru First Class dan Bisnis Qantar akan siap dalam beberapa tahun mendatang, berbarengan dengan peluncuran layanan nonstop Australia-London dan Australia-New York pada 2025. Jadi, kalau mau mencoba, masih ada waktu dua tahun untuk menabung.

Pilihan Editor: Alasan Mengapa Penumpang Tidak Boleh Menggunakan Ponsel Selama Penerbangan