TEMPO.CO, Jakarta - Penumpang pesawat biasanya diminta mematikan ponsel atau atau mengalihkan perangkatnya ke mode pesawat begitu pesawat mulai bergerak. Dalam mode pesawat, ponsel terputus dari jaringan seluler, namun perangkat masih dapat digunakan, bahkan menghubungkannya ke Wi-Fi dalam penerbangan jika tersedia.
Banyak yang mengatakan bahwa penggunaan ponsel dengan sinyal operator bisa membahayakan penerbangan. Namun, inilah alasan yang sebenarnya.
Rosie Panter, pakar perjalanan di Dealchecker, menjelaskan alasan sebenarnya penumpang pesawat tidak boleh menggunakan ponsel selama penerbangan.
“Saat Anda berada di ketinggian jelajah, yaitu antara 33.000 dan 42.000 kaki, ponsel akan mencoba melakukan 'ping' ke beberapa tiang telepon secara bersamaan, yang dapat menyebabkan gangguan pada sinyal yang dikirim dari pesawat. Bagi pilot, ini mungkin terdengar seperti umpan balik dari speaker dan mikrofon, yang sebenarnya tidak berbahaya, hanya mengganggu," kata Rosie seperti dilansir Express.co.uk, Rabu, 14 September 2023.
Ilustrasi penumpang pesawat (pixabay.com)
Selain itu, kalaupun memaksakan diri menggunakan ponsel dengan sinyal dari operator selular, ponsel kemungkinan besar tidak mendapatkan koneksi yang dapat diandalkan. Jadi sebenarnya menggunakan ponsel akan sia-sia.
Jadi, Rosie menyarankan agar penumpang mengunduh film atau musik terlebih dahulu supaya tidak bosan selama di pesawat.
“Kami sarankan untuk mengunduh film terlebih dahulu, atau mengunggah Instagram Story terakhir sebelum tanda sabuk pengaman dipasang!” dia menambahkan.
Potensi bahaya
Dan Bubb, seorang profesor di Universitas Nevada, Las Vegas dan mantan pilot maskapai penerbangan, juga mengatakan hal yang serupa. “Jika Anda tidak mematikan ponsel, hal ini berpotensi mengganggu instrumen navigasi,” kata Dan Bubb.
Dalam industri penerbangan apa pun dengan kata "potensi", Federal Aviation Administration (FAA) dan Federal Communications Commission (FCC) akan menghindarinya.