Bakar Tongkang, Tradisi Tionghoa di Bagansiapiapi Hadir Lagi, Begini Awal Mulanya

Minggu, 6 Agustus 2023 07:15 WIB

Umat Konghucu melaksanakan ritual Bakar Tongkang di Kota Bagansiapiapi, Rokan Hilir, Riau, Rabu, 19 Juni 2019. Ritual ini merupakan tradisi turun-temurun bagi warga Tionghoa Bagansiapiapi untuk menghormati nenek moyang. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Tradisi bakar tongkang kembali hadir di Bagansiapiapi, Kabupaten Rohil dan Kota Batam, Kepulauan Riau usai tiga tahun berturut-turut tidak dilangsungkan akibat pandemi Covid-19. Acara adat Tionghoa yang sudah melekat dengan masyarakat Bagansiapiapi ini biasanya dihadiri ribuan orang dari luar negeri, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Taiwan, dan Daratan Cina dalam bentuk sebuah festival.

Merujuk riau.go.id, tradisi bakar tongkang adalah acara budaya yang dilangsungkan di Batam untuk memperingati kehadiran masyarakat Tionghoa ke tanah Bagansiapiapi pada 1820. Tradisi ini akan menyelenggarakan ritual atau upacara bakar tongkang sebagai simbol bahwa masyarakat Tionghoa di Bagansiapiapi tidak akan kembali lagi ke tanah leluhur. Melalui ritual ini, masyarakat Tionghoa juga berjanji untuk mengembangkan diri di kota yang memiliki julukan Hongkong van Andalas ini.

Tradisi yang dalam bahasa Hokkiein juga disebut sebagai Go Gek Cap Lak ini sudah berlangsung sejak 134 tahun lalu. Pada zaman orde baru, tradisi ini sempat dilarang dan tidak dilaksanakan selama beberapa tahun. Namun, sejak era kepemimpinan Gus Dur larangan tersebut ditiadakan sehingga sampai sekarang masih dapat dilangsungkan dan dilestarikan.

Tradisi ini dimulai dengan ritual dan doa oleh para peserta di kuil diikuti oleh prosesi budaya berbagai atraksi oriental yang berbeda, seperti Barongsai dan panggung hiburan untuk para pemain dari Medan dan Singkawang (Kalimantan Barat). Selain itu, panggung hiburan tersebut juga digunakan oleh negara tetangga, yaitu Malaysia, Taiwan, dan Singapura untuk menyanyikan lagu-lagu Hokkien.

Saat permulaan tradisi akan dilakukan sembahyang di Kelenteng Ing Hok Kiong yang merupakan kelenteng tertua di kawasan Pekong Besar. Kemudian, acara dilanjutkan dengan arak-arakan ke tempat pembakaran sampai berlanjut ke prosesi pembakaran pada hari berikutnya, sebagaimana dilansir kemdikbud.go.

Advertising
Advertising

Biasanya, prosesi pembakaran tongkang diawali dengan menentukan posisi haluan tongkang berdasarkan petunjuk Dewa Kie Ong Ya atau Dewa laut. Setelah mengetahui posisinya, tongkang akan diposisikan pada tempat pembakaran dan kertas sembahyang yang ditimbun dekat lambung kapal untuk dibakar. Masyarakat setempat meyakini bahwa arah tiang utama jatuh yang akan ke laut atau ke darat akan menentukan nasib pada tahun mendatang.

Jika tiang jatuh ke laut, mereka meyakini bahwa keberuntungan sebagian besar akan datang dari laut. Namun, jika jatuh di darat, maka keberuntungan pada tahun itu sebagian besar akan datang dari darat.

Prosesi tongkang juga melibatkan atraksi tan ki yang merupakan atraksi ketika beberapa orang memperlihatkan kemampuan fisiknya dengan menusuk diri mereka menggunakan pisau atau tombak tajam, tetapi tidak terluka. Atraksi ini hampir mirip dengan tradisi tatung di Singkawang. Selain atraksi, selama ritual berbagai kelenteng yang memenuhi Bagansiapiapi juga melakukan upacara pemanggilan roh. Biasanya, ada orang yang bersedia sebagai medium untuk dirasuki roh dalam ritual.

Tradisi bakar tongkang di Kota Batam membawa anugerah bagi Kota Bagansiapiapi. Selain mengembangkan dan mempromosikan potensi wisata daerah, festival ini juga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi. Sebab, hadirnya ribuan wisatawan berimbas baik pada perekonomian masyarakat setempat.

Selama tradisi dalam bentuk festival ini berlangsung pengunjung terus berdatangan untuk menyaksikannya dan mengunjungi Kelenteng Ing Hok Kiong. Tenda besar terpasang, umbul-umbul, dan lapak penjual perlengkapan berdoa berjejer rapi di kiri, kanan, depan, dan belakang klenteng pusat tersebut.

Pilihan Editor: Bakar Tongkang, Merawat Riwayat Marga Ang di Bagansiapiapi

Berita terkait

Merawat Tradisi Halabihalal Melayu di Pulau Rempang, dari Berarak hingga Lempar Pulut Kuning

8 jam lalu

Merawat Tradisi Halabihalal Melayu di Pulau Rempang, dari Berarak hingga Lempar Pulut Kuning

Tradisi halalbihalal Pulau Rempang dilakukan dengan mengusung tradisi Melayu. Ada pesan penolakan relokasi karena PSN Rempang Eco-city.

Baca Selengkapnya

Liburan ke Pulau Belakang Padang Batam, Naik Becak Keliling Kampung

2 hari lalu

Liburan ke Pulau Belakang Padang Batam, Naik Becak Keliling Kampung

Becak di Pulau Belakang Padang dulunya merupakan transportasi utama warga, tapi kini untuk mengantar wisatawan saja.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Batam Tangkap 7 ABK Kasus Penyelundupan Rokok Ilegal

3 hari lalu

Bea Cukai Batam Tangkap 7 ABK Kasus Penyelundupan Rokok Ilegal

Bea Cukai Batam mendapatkan informasi bahwa akan ada penyelundupan rokok yang diduga ilegal dengan kapal speed.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

4 hari lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

5 hari lalu

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

Perjalanan dari Batam ke Singapura dengan kapal feri hanya butuh waktu sekitar 1 jam. Simak harga tiketnya.

Baca Selengkapnya

Jadi Tuan Rumah Agenda World Water Forum, Bali akan Gelar Upacara Segara Kerthi

6 hari lalu

Jadi Tuan Rumah Agenda World Water Forum, Bali akan Gelar Upacara Segara Kerthi

Segara Kerthi merupakan kearifan lokal memuliakan air di Bali, akan ditunjukkan kepada dunia, khususnya kepada delegasi WWF.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Pulau Belakang Padang Batam setelah Pulau Penawar Rindu Itu Bersolek

9 hari lalu

Berkunjung ke Pulau Belakang Padang Batam setelah Pulau Penawar Rindu Itu Bersolek

Wisatawan atau masyarakat Batam sering kali sengaja datang ke Pulau Belakang Padang hanya untuk sarapan pagi atau ngopi sambil melepas rindu

Baca Selengkapnya

Pemkot Batam Wajibkan Penggunaan Fuel Card 5.0 untuk Pembelian Pertalite, Apa Itu?

9 hari lalu

Pemkot Batam Wajibkan Penggunaan Fuel Card 5.0 untuk Pembelian Pertalite, Apa Itu?

Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, memperkenalkan sistem pengendali pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tersebut dengan Fuel Card 5.0

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

13 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Menanam Mangrove jadi Daya Tarik Turis di Batam, Wisata sambil Menyelamatkan Lingkungan

14 hari lalu

Menanam Mangrove jadi Daya Tarik Turis di Batam, Wisata sambil Menyelamatkan Lingkungan

Sampai saat ini tercatat sudah 700 orang turis menanam mangrove di pesisir Batam.

Baca Selengkapnya