Mencicipi Getuk Gondok Hj Sri Rahayu, Kudapan Manis yang Menjadi Maskot Kota Magelang

Minggu, 11 Juni 2023 23:21 WIB

Getuk Gondok Hj Sri Rahayu khas Magelang. Foto: TEMPO| Arimbihp.

TEMPO.CO, Magelang - Suasana Pasar Rejowinangun sudah diwarnai aktivitas transaksi penjual dan pembeli. Satu dari sekian kios yang dagangannya selalu habis tersapu para tamu adalah Getuk Gondok Hj. Sri Rahayu. Seperti yang sudah dikenal banyak orang, getuk adalah panganan tradisional yang terbuat dari bahan utama ketela pohon atau singkong, selalu menjadi buah tangan sekaligus camilan andalan Khas Magelang.

Sejarah Getuk Gondok

Kudapan khas Magelang yang sudah ada sejak zaman penjajahan Jepang itu tak hanya mengenyangkan, namun juga lezat dan teksturnya lembut. Getuk Gondok pertama kali dibuat sekaligus dipopulerkan seorang warga Desa Karet, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang bernama Ali Mohtar sekitar 1940 an.

"Ali Mohtar kakek, waktu itu saya belum lahir, kemudian diwariskan ke orang tua, sampai ke saya," kata sang pemilik kios getuk, Sri Rahayu, 60 tahun, kepada Tempo, Ahad, 11 Juni 2023.

Sri sang penerus usaha dari generasi ketiga, menuturkan, nama 'gondok' awalnya adalah sebutan untuk Ali Mohtar yang kala itu terkena penyakit gondok saat berjualan getuk. Ali Mohtar yang menjadi pioner pedagang getuk di Dusun Karet itu cukup lama terkena penyakit gondok dan tak kunjung sembuh, maka masyarakat menyebut getuk dagangannya "Getuk Gondok".

Awalnya, Ali Mohtar membuat getuk lantaran kala itu, di masa penjajahan Jepang, beras yang merupakan bahan makanan pokok Indonesia, menjadi barang langka yang sulit di temukan. Sehingga penduduk lokal Magelang berupaya menggantinya dengan singkong yang saat itu banyak terdapat di sekitar rumah dan mudah ditemukan di pasar.

Advertising
Advertising

Kemudian, Ali melakukan inovasi agar singkong bisa dikonsumsi dengan rasa lain yang enak, unik dan tidak membosankan. Ali pun mengolah ketela dengan cara dikukus kemudian dihaluskan sekedarnya kemudian dicampur dengan gula hingga terbuatlah getuk tersebut.

Para pembeli yang mengerumuni kios Getuk Gondok Hj Sri Rahayu khas Magelang. Foto: TEMPO | Arimbihp.

Seiring berjalannya waktu, Sri sebagai sang penerus usaha Getuk Gondok akhirnya memberi nama produknya Getuk Gondok Hj. Sri Rahayu. Sehari-harinya, ibu empat anak itu mengolah kurang lebih 25 kilogram singkong menjadi ratusan getuk untuk dijual ke pasar.

"Ada juga yang langsung pesan ke rumah, dikemas dalam berbagai bentuk, ada dus, plastik mika, atau tampah dan tumpeng," kata Sri Rahayu. Dari hasil berjualan getuk itu jugalah, Ali Mohtar hingga Sri Rahayu bisa ke Tanah Suci dan menyekolahkan semua anaknya hingga menjadi sarjana.

Rasa Getuk Gondok Dipertahankan Keasliannya

Sembari melayani pembeli yang mulai ramai tiap pukul 09.00 hingga 15.00 WIB, Sri menceritakan, dirinya tidak tergoda memodifikasi getuknya dengan rasa kekinian lantaran ingin mempertahan originalitas produknya. "Rasa utama ori (manis gula pasir), cokelat, dan pandan. Bentuknya ada yang kotak lingkaran dan bulat seperti bakso," ujarnya.

Kristimewaan lain dari getuk yang diproduksi Sri yakni tidak menggunakan bahan pengawet kimia apapun, namun bisa bertahan hingga 7 hari. Selama pengolahan, Sri dan karyawannya selalu memilih singkong dengan kualitas terbaik, bahan-bahan alami seperti gula dan pandan, serta pengolahan yang menggunakan proses manual. "Pengolahannya mulai dari pengukusan bisa semalam, menghaluskannya juga ditumbuk tanpa alat, jadi bisa awet," ujar Sri.

Penjualan Getuk Gondok Hj. Sri Rahayu

Dalam sehari, Sri mengaku, bisa menjual lebih dari 300 kardus getuk ukuran sedang dan 200 an kemasan mika. "Bisa meningkat hingga 3 kali lipat produksi dan penjualnya saat Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru, karena banyak yang menjadikan getuk gondok ini sebagai oleh-oleh," kata dia. Apalagi, Getuk Gondok Hj. Sri Rahayu dibanderol dengan harga cukup terjangkau yakni mulai dari Rp 10.000 per bungkus mika.

Bukan hanya dari Magelang, pembeli Getuk Gondok Hj. Sri Rahayu juga datang dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan luar negeri seperti Singapura, Malaysia, dan Jepang. Seorang pembeli asal Sulawesi, Domas (37) mengaku sudah berlangganan getuk gondok lebih dari 20 tahun.

Domas yang dulunya sempat tinggal di Magelang mengatakan, setiap pulang kampung, ia selalu menjadikan getuk sebagai buah tangan andalan. Menurut Domas, citarasa getuk gondok tidak berubah, tetap enak meski ia kini sudah berpindah ke luar kota.

Pilihan Editor: 4 Macam Getuk Legendaris dari Jawa Tengah

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Perayaan Waisak di Candi Borobudur Diprediksi Dihadiri 50.000 Pengunjung

10 hari lalu

Perayaan Waisak di Candi Borobudur Diprediksi Dihadiri 50.000 Pengunjung

Perayaan Waisak di Candi Borobudur bukan sekadar wisata, melainkan mengutamakan kesakralan ibadah.

Baca Selengkapnya

Balon Udara Jatuh di Magelang, Rusak Lima Rumah dan Satu Mobil

36 hari lalu

Balon Udara Jatuh di Magelang, Rusak Lima Rumah dan Satu Mobil

Sebuah balon udara jatuh di Perumahan Pesona Kota Mungkid, Kabupaten Magelang. Kejadian ini merusak lima rumah warga dan satu unit mobil.

Baca Selengkapnya

194 Tahun Lalu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ini Kilas Peristiwanya

51 hari lalu

194 Tahun Lalu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ini Kilas Peristiwanya

Pangeran Diponegoro ketika itu bersedia menyerahkan diri dengan syarat sisa anggota laskarnya yang tersisa dibebaskan.

Baca Selengkapnya

Ini Destinasi Wisata Menarik Searah Perjalanan Menuju Yogyakarta

53 hari lalu

Ini Destinasi Wisata Menarik Searah Perjalanan Menuju Yogyakarta

Libur lebaran di Yogyakarta, ada banyak destinasi wisata yang searah kota Pelajar itu

Baca Selengkapnya

6 Fakta Menarik Gunung Andong, Tiket Murah dan Pemandangannya Indah

2 Maret 2024

6 Fakta Menarik Gunung Andong, Tiket Murah dan Pemandangannya Indah

Bagi pendaki pemula, bisa memilih Gunung Andong untuk melakukan pendakian. Tingginya sekitar 1.726 mdpl. Ini fakta menarik Gunung Andong.

Baca Selengkapnya

Puan Makan Bakso dengan Bambang Pacul di Magelang, Kenali 7 Kuliner Khas Magelang

2 Februari 2024

Puan Makan Bakso dengan Bambang Pacul di Magelang, Kenali 7 Kuliner Khas Magelang

Puan Maharani membagikan momen makan bakso di Magelang, ini dia kuliner khas kota tersebut.

Baca Selengkapnya

Deklarasi Zero Knalpot Brong Digelar di Jepara dan Magelang

16 Januari 2024

Deklarasi Zero Knalpot Brong Digelar di Jepara dan Magelang

Kepolisian Resor Jepara dan Magelang, Jawa Tengah, menggelar deklarasi larangan penggunaan knalpot brong. Simak selengkapnya di sini:

Baca Selengkapnya

Sejarah Gunung Andong Magelang, Lokasi Wisata untuk Melihat Sunrise Indah

3 Januari 2024

Sejarah Gunung Andong Magelang, Lokasi Wisata untuk Melihat Sunrise Indah

Gunung Andong telah menjadi destinasi hiking populer karena memiliki pemandangan matahari terbit yang memesona

Baca Selengkapnya

Pengunjung Pertama Candi Borobudur di 2024 Dapat Suvenir dan Sarapan Gratis

1 Januari 2024

Pengunjung Pertama Candi Borobudur di 2024 Dapat Suvenir dan Sarapan Gratis

Kegiatan penyambutan pengunjung pertama merupakan tradisi yang dilakukan setiap tahun oleh pengelola Candi Borobudur.

Baca Selengkapnya

3 Resep Olahan Singkong untuk Camilan

23 November 2023

3 Resep Olahan Singkong untuk Camilan

Singkong salah satu umbi-umbian yang bisa diolah menjadi berbagai macam hidangan

Baca Selengkapnya