Jadi Magnet Pasca Lebaran, Tradisi Kupatan Trenggalek Akan Masuk Kalender Wisata Daerah

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 30 April 2023 22:09 WIB

Ratusan warga Tirtonadi mengikuti Kirab Kupatan di kawasan Kelurahan Gilingan, Tirtonadi, Surakarta, Jawa Tengah, 15 Juli 2017. Tempo/Bram Selo Agung

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur berencana mengagendakan tradisi kupatan atau Lebaran Ketupat yang sudah berlangsung turun-temurun di wilayah Kecamatan Durenan dan sekitarnya dalam kalender wisata daerah. "Tradisi ini tentunya harus dilestarikan sebagai bagian dari kearifan lokal warisan leluhur," kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin usai menghadiri Lebaran Ketupat di Durenan, Trenggalek, Sabtu 29 April 2023.

Menurutnya, tradisi kupatan di Trenggalek, khususnya di wilayah Durenan yang sudah berlangsung lebih dari 200 tahunan silam. Tradisi kupatan atau Lebaran Ketupat itu konon dulu dikenalkan oleh Kiai Abdul Masir, pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Babul Ulum, Kecamatan Durenan, Trenggalek pada pertengahan Abad 19.

Awalnya tradisi hanya terbatas di lingkungan pondok untuk merayakan lebaran setelah menjalani enam hari puasa syawal usai hari raya Idul Fitri. Seiring waktu, tradisi Kupatan menyebar dan diikuti oleh warga masyarakat sekitar hingga saat ini.

Tradisi itu, dari tahun ke tahun terus menjadi "magnet" kunjungan warga setiap H+7 Lebaran. Saat daerah-daerah lain sudah mulai sepi aktivitas anjangsana, di Durenan justru mengalami peningkatan kunjungan.

Aktivitas anjangsana tidak hanya dilakukan kerabat dan sanak keluarga warga Durenan yang sedang kupatan, namun juga warga luar daerah yang ingin menikmati suasana khas kupatan di daerah ini. Tradisi kupatan yang awalnya hanya dilakukan warga sejumlah desa di Kecamatan Durenan ini bahkan kini terus meluas, diikuti warga lain di Trenggalek maupun luar Trenggalek.

Advertising
Advertising

Untuk menjaga tradisi, kekhasan sekaligus kemeriahan perayaan Lebaran ketupat di Kecamatan Durenan ini, Pemkab Trenggalek pun aktif memfasilitasi dan mendukung penyelenggaraan acara. Salah satunya dengan menggelar festival dan arak tumpeng ketupat pada malam Lebaran Ketupat.

"Nanti kita akan jadikan kalender wisata, tadi salah satu zuriah, salah satu keluarga pondok juga menyampaikan kelihatannya yang malam sebelum hari-H itu akan terus dilaksanakan tiap tahun," kata bupati yang akrab disapa Mas Ipin ini.

Pilihan Editor: Budaya Pukul Manyapu di Maluku Harapannya Jadi Agenda Wisata Nasional

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Sejarah Panjang Kebaya dan Perlunya Jadi Identitas Budaya Indonesia

11 jam lalu

Sejarah Panjang Kebaya dan Perlunya Jadi Identitas Budaya Indonesia

Pakar mengatakan kebaya bisa menjadi identitas budaya Indonesia berbasis kelokalan dengan sejarah panjang busana di Nusantara.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

21 jam lalu

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

Seorang mahasiswa STIP Jakarta meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Lalu, mengapa budaya kekerasan itu terus terulang?

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

2 hari lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

2 hari lalu

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

Sejumlah perpustakaan asing milik kedutaan besar negara sahabat di Jakarta berbenah untuk menarik lebih banyak anak muda, khususnya generasi Z.

Baca Selengkapnya

Jadi Tuan Rumah Agenda World Water Forum, Bali akan Gelar Upacara Segara Kerthi

4 hari lalu

Jadi Tuan Rumah Agenda World Water Forum, Bali akan Gelar Upacara Segara Kerthi

Segara Kerthi merupakan kearifan lokal memuliakan air di Bali, akan ditunjukkan kepada dunia, khususnya kepada delegasi WWF.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

14 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".

Baca Selengkapnya

Melihat Alek Bakajang, Tradisi yang Mempererat Persaudaraan di Kabupaten Lima Puluh Kota

17 hari lalu

Melihat Alek Bakajang, Tradisi yang Mempererat Persaudaraan di Kabupaten Lima Puluh Kota

Alek Bakajang diyakini masyarakat sudah dilakukan sejak ratusan tahun yang lalu, biasanya dilaksanakan tiga hari setelah Idulfitri.

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

18 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

19 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Digelar Tujuh Hari, Tradisi Seblang Olehsari di Banyuwangi Dipadati Pengunjung

19 hari lalu

Digelar Tujuh Hari, Tradisi Seblang Olehsari di Banyuwangi Dipadati Pengunjung

Seblang merupakan salah satu tradisi adat suku Osing di Banyuwangi dalam mengejawantahkan rasa syukurnya.

Baca Selengkapnya