Ramai Kabar Wingko Babat Berjamur di Teras Malioboro, Yogyakarta Bertindak

Minggu, 20 Maret 2022 20:04 WIB

Oleh oleh Wingko Babad berjamur yang dibeli wisatawan Malioboro. Dok. Istimewa

TEMPO.CO, Yogyakarta - Lini massa media sosial Yogyakarta dua hari belakangan ini ramai membahas uneg-uneg wisatawan yang kecewa karena mendapat oleh-oleh dengan kondisi tak layak saat ia berbelanja di pusat kaki lima Malioboro akhir pekan ini.

Unggahan yang diposting wisatawan pada Sabtu, 19 Maret 2022 di media sosial Info Cegatan Jogja itu menyoroti kudapan jenis Wingko Babat yang dibelinya di kawasan Teras Malioboro yang ternyata sudah berjamur dan tak layak makan.

"Sekedar memberi saran kepada pedagang oleh-oleh di Teras Malioboro, dari pengalaman saya kemarin wisata ke Jogja saya beli wingko sampai sembilan tas. Dari beberapa pedagang saat ditanya wingkonya masih fresh, nyatanya waktu saya buka semuanya jamuran," kata akun wisatawan itu.

Padahal, kata wisatawan itu, ia tak hanya membeli wingko itu dari satu pedagang, tapi dari beberpa pedagang sekaligus. "Mohon ibu-ibu pedagang sering-sering cek dagangannya, kalau memang sudah lama jangan bilang masih baru dan fresh, dan untuk pembuat wingkonya tolong diberi tanggal kadaluarsa, jangan dikosongin biar pedagang dan pembeli bisa saling cek," ujarnya.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta Srie Nurkyatsiwi langsung merespons kabar temuan oleh oleh berjamur di Teras Malioboro itu. "Kami akan melakukan pembinaan pada para pedagang, termasuk memberikan sanksi jika mereka mengulangi perbuatan yang sama," kata dia.

Advertising
Advertising

Dalam kejadian ini, paguyuban dari tenant tersebut sudah melakukan teguran dan evaluasi. Sri mengatakan Pemda DIY juga tak akan berdiam diri dengan kondisi itu dan telah menyiapkan sejumlah langkah tindak lanjut.

"Selain perlu sosialisasi berjualan yang amanah dan barakah, kami akan minta pedagang menyepakati sanksi sosial perupa pemasangan stiker bagi yang melanggar jika di perlukan," kata Sri.

Dinas pun akan menurunkan petugas lebih intens untuk melakukan inspeksi terhadap produk yg diperdagangkan. "Baik makanan kemasan, makanan olahan, pakaian, perlu check mutu dan standar," kata Sri.

Bagi pedagang yang mentaati peraturan, Sri mengatakan pihaknya akan memberikan reward atau penghargaan. "Pedagang yang tertib aturan, omzet baik, tidak berkasus, bersih, dan kolaboratif kami berikan reward," ujarnya.

Untuk mencegah kejadian ini berulang, Pemda DIY akan memasang papan pengumuman agar pembeli melakukan check and recheck sebelum transaksi untuk memastikan mutu barang dan harga.

Anggota Komisi B DPRD DIY Nurcholis Suharman menuturkan kasus viralnya wisatawan membeli oleh-oleh tak layak di Teras Malioboro ini menjadi sebuah ironi yang harus segera disikapi pemerintah. "Di satu sisi dalam upaya pemulihan ekonomi kita butuh peningkatan produktivitas dari sektor wisata, namun di sisi lain wisatawan yang sudah percaya, justru mendapatkan produk tak layak," kata dia.

Nurcholis pun mendorong Pemda DIY segera bergerak untuk bisa mengawasi lebih ketat produk produk yang dijual di kawasan Malioboro, khususnya dari kalangan pedagang kaki lima. "Ingat, Malioboro itu seperti etalasenya UMKM Jogja, seharusnya jangan sampai kejadian seperti ini terjadi dan sampai terulang," ujarnya.

Nurcholis mengatakan Malioboro sebagai jantung wisata Yogyakarta sudah sempat terpuruk cukup parah di masa pandemi Covid-19 hingga nyaris tak ada wisatawan datang karena pembatasan mobilitas. "Jangan biarkan masa pemulihan ini membuat semua harus dimulai dari nol lagi," kata dia.

Baca juga: Destinasi Wisata Yogyakarta Tetap Ramai meski Ditemukan Varian Omicron Siluman

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

21 jam lalu

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

Persoalan sampah di Yogyakarta seolah tak kunjung usai penutupan permanen Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan awal Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

1 hari lalu

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

Puluhan orang tersengat ubur-ubur. Sebelumnya akhir April, sejumlah wisatawan dilaporkan tersengat ubur ubur saat bermain di Pantai Krakal Gunungkidul

Baca Selengkapnya

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

1 hari lalu

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.

Baca Selengkapnya

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

1 hari lalu

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.

Baca Selengkapnya

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

1 hari lalu

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.

Baca Selengkapnya

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

2 hari lalu

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).

Baca Selengkapnya

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

3 hari lalu

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

Ini daftar aset eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang masuk dalam radar dakwaan KPK.

Baca Selengkapnya

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

4 hari lalu

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.

Baca Selengkapnya

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

4 hari lalu

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

4 hari lalu

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

Peringatan ulang tahun Pura Pakualaman dikemas dalam tema besar Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti, ads 21 acara dari 13 Mei hingga 23 Juni.

Baca Selengkapnya