Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

image-gnews
Petugas pantai di Gunungkidul mengobati wisatawan tersengat ubur-ubur. Dok.istimewa
Petugas pantai di Gunungkidul mengobati wisatawan tersengat ubur-ubur. Dok.istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarrta - Wisatawan yang gemar menyambangi kawasan pantai selatan saat berkunjung ke Yogyakarta, perlu waspada dengan  munculnya ubur-ubur di awal musim kemarau ini. Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September, namun medio April hingga pertengahan Mei ini, kasus wisatawan tersengat ubur-ubur di Pantai Selatan Yogyakarta telah terjadi beberapa kali.

Terbaru, sejumlah wisatawan anak yang berkunjung di kawasan Pantai Sepanjang Gunungkidul Yogyakarta, tersengat ubur-ubur saat masa libur panjang kenaikan Isa Almasih 9-12 Mei 2024 lalu. Sebelumnya pada akhir April, sejumlah wisatawan juga dilaporkan tersengat ubur ubur saat bermain di Pantai Krakal Gunungkidul.

"Kalau libur panjang kemarin ada belasan (wisatawan) yang tersengat (ubur-ubur), sebelumnya akhir April ada sembilan laporan (tersengat)," kata Koordinator Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron Gunungkidul, Marjono, pada Selasa, 14 Mei 2024.

Ubur-ubur Jenis Lain

Marjono membeberkan, kemunculan ubur-ubur yang lebih awal ini jenisnya berbeda dengan biasanya yang muncul saat puncak kemarau. Ubur-ubur yang menyerang wisatawan ini berwarna merah muda, yang biasa disebut warga sekitar dengan ubur-ubur Leteh. Adapun ubur-ubur yang biasanya muncul dengan jumlah lebih banyak pada puncak kemarau umumnya berwarna biru dan disebut ubur-ubur impes. 

"Jumlah ubur-ubur leteh yang muncul ini memang tidak sebanyak  ubur-ubur impes, namun jika tersengat gejalanya sama, gatal, panas dan perih seperti terkena air cabai," kata Marjono.

Cara Penanganan Sengatan Ubur-ubur

Cara penanganan wisatawan yang terkena ubur-ubur ini pun hampir sama, yakni dibasuh menggunakan air tawar atau air cuka untuk meredakan rasa gatal, panas dan perih pada bagian kulit yang terkena.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami imbau wisatawan yang berkunjung ke pantai dapat lebih waspada, terutama orang tua untuk mengawasi anaknya yang bermain air," kata dia. "Tidak perlu panik jika tersengat, yang terpenting langsung dibersihkan dengan air biasa atau air laut, dan menjaga agar tentakel ubur-ubur itu jangan sampai terus menempel," dia menambahkan.

Bentuk dan warna hewan bertentakel itu memang biasanya menarik perhatian anak-anak yang bermain sehingga tanpa sengaja tiba-tiba sudah tersengat.

"Saat tersengat ubur-ubur, wisatawan juga bisa segera mencari posko atau petugas yang selalu berpatroli, karena obat pembersih selalu siap," kata dia.

PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: Yogyakarta Gelar Tradisi Labuhan Gunung Merapi dan Pantai Parangkusumo

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


39 Tahun Monumen Jogja Kembali, Apa Saja Koleksi Museum Bentuk Tumpeng Ini?

7 jam lalu

Monumen Jogja Kembali atau Monjali di Sleman Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
39 Tahun Monumen Jogja Kembali, Apa Saja Koleksi Museum Bentuk Tumpeng Ini?

Monumen Jogja Kembali telah berusia 39 tahun. Apa saja koleksinya sebagai museum dan destinasi sejarah di Yogyakarta?


ArtJog 2024, Ada Apa Saja dan Harga Tiket Masuknya

1 hari lalu

Suasana pameran seni ArtJog 2024 di Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
ArtJog 2024, Ada Apa Saja dan Harga Tiket Masuknya

Festival seni kontemporer ArtJog kembali digelar mulai 28 Juni - 1 September 2024 di Jogja National Museum, Yogyakarta.


Sanksi Bus Pariwisata yang Masa Uji KIR Habis saat Masuk ke Yogyakarta

1 hari lalu

Petugas Dishub Kota Yogyakarta memeriksa surat-surat izin dan surat uji KIR bus pariwisata yang memasuki Kota Yogyakarta akhir Juni 2024 ini. Dok. Istimewa
Sanksi Bus Pariwisata yang Masa Uji KIR Habis saat Masuk ke Yogyakarta

Puluhan bus pariwisata ditilang petugas gabungan saat memasuki Kota Yogyakarta karena masa uji KIR habis


Arca Ganesha Ditemukan Warga saat Bikin Fondasi Rumah di Sleman Yogyakarta

1 hari lalu

Arca ganesha yang ditemukan di wilayah Mlati Sleman Yogyakarta. Dok.istimewa
Arca Ganesha Ditemukan Warga saat Bikin Fondasi Rumah di Sleman Yogyakarta

Kabupaten Sleman, tempat penemuan arca ganesha ini, dikenal sebagai daerah yang memiliki banyak situs candi bersejarah.


ArtJog 2024 Dimulai, Seniman Cilik Yogya Louis Gilbert Yulianto Usung Figur Robot Bercerita

2 hari lalu

Seniman cilik yang karyanya terpilih pada ArtJog 2024 Louis Gilbert Yulianto asal Yogyakarta. TEMPO/Pribadi Wicaksono
ArtJog 2024 Dimulai, Seniman Cilik Yogya Louis Gilbert Yulianto Usung Figur Robot Bercerita

Salah satu yang menarik dalam gelaran ArtJog tahun ini adalah adanya program ArtJog Kids yang menjaring talenta kalangan seniman anak-anak.


Potensi La Nina 2024, Peneliti BRIN: Redam Kekeringan di Indonesia Barat Saat Kemarau

2 hari lalu

Hari Lingkungan Hidup Sedunia 5 Juni 2024 angkat tema #Restorasi Generasi. Anak-anak dipandang rentan terhadap krisis iklim, termasuk yang berupa kekeringan dampak kemarau. SAVE THE CHILDREN INDONESIA
Potensi La Nina 2024, Peneliti BRIN: Redam Kekeringan di Indonesia Barat Saat Kemarau

Kebanyakan model prediksi cuaca mengindikasikan kemunculan La Nina pada September mendatang.


Ramai Soal Rencana Beach Club Gunungkidul, Pakar Ungkap Pentingnya Kawasan Karst bagi Ekowisata

2 hari lalu

Rencana Beach Club yang awalnya melibatkan Raffi Ahmad di Gunungkidul, DI Yogyakarta. Dok. Instagram
Ramai Soal Rencana Beach Club Gunungkidul, Pakar Ungkap Pentingnya Kawasan Karst bagi Ekowisata

Kawasan karst di Gunungkidul menjadi bagian penting untuk menjaga ekosistem pesisir tetap lestari. Bagaimana jika proyek beach club itu jadi?


Libur Sekolah Tiba, Yogya Keluarkan Edaran Memilih Angkutan Pariwisata Berkeselamatan

3 hari lalu

Bus-bus pariwisata yang membawa studi tur pelajar dari berbagai daerah parkir di Tempat Khusus Parkir Senopati Yogyakarta di masa liburan sekolah. Dok.istimewa
Libur Sekolah Tiba, Yogya Keluarkan Edaran Memilih Angkutan Pariwisata Berkeselamatan

Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta telah mengeluarkan surat edaran pemilihan angkutan pariwisata sebagai panduan masyarakat memilih moda angkutan memasuki masa libur sekolah ini.


Respon Kementerian Lingkungan Hidup Soal Rencana Proyek Beach Club di Pesisir Gunungkidul

3 hari lalu

Lokasi proyek pembangunan resort dan beach club di kawasan bentang alam karst Gunungkidul dan Gunung Sewu, pada Jumat, 14 Juni 2024. Proyek ini diungkap oleh Raffi Ahmad di media sosial. Sumber: Koalisi Gunungkidul Melawan.
Respon Kementerian Lingkungan Hidup Soal Rencana Proyek Beach Club di Pesisir Gunungkidul

KLHK merespon soal polemik rencana pembangunan beach club di pesisir Gunungkidul, persisnya di kawasan Pantai Krakal


Libur Akhir Pekan, Ada Pameran Patung Terakota Unik yang Bisa Bicara di Jogja National Museum

3 hari lalu

Karya patung terakota dalam pameran Pipilaka Calling di Jogja National Museum (JNM) Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Libur Akhir Pekan, Ada Pameran Patung Terakota Unik yang Bisa Bicara di Jogja National Museum

Sebuah pameran seni unik di Jogja National Museum bisa menjadi referensi saat wisatawan berlibur ke Yogyakarta pekan ini.