Mengenal Tradisi Bebubus Batu di Kaki Gunung Rinjani, Lombok, NTB

Kamis, 10 Februari 2022 22:10 WIB

Tradisi Bebubus Batu di Desa Sapit, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, pada Rabu, 9 Februari 2022. Dok. Muhammad Nursandi.

TEMPO.CO, Mataram – Seratusan warga Dusun Batu Pandang, Desa Sapit, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, menjalankan tradisi Bebubus Batu pada Rabu, 9 Februari 2022. Warga dusun yang tinggal di kaki Gunung Rinjani itu membawa sembilan nampan yang dalam bahasa Suku Sasak disebut dulang.

Mereka beriringan membawa dulang yang terbuat dari kayu berwarna hitam. Di dalam wadah itu terdapat beragam makanaan dan buah yang dibawa dari rumah Mangku Sukiman hingga sejauh satu kilometer ke sebuah situs batu menhir bernama Batu Pandang. Warga dusun memakai ikat kepala atau sapuk songket khas Suku Sasak. Kecuali Mangku yang menjadi ketua adat, dia mengenakan sapuk berwarna putih, baju putih, dan sarung hitam keemasan.

Sebelum sampai di situs Batu Pandang, warga dusun mengambil air di Sungai Temaras dan Sungai Tibuara. Di sana mereka memotong ayam yang jumlahnya sesuai nazarnya masyarakat kemudian dimasak bersama. Tradisi Bebubus Batu ini berlangsung setelah tengah hari dan memakan waktu sekitar tiga jam. Di tempat itu, masyarakat memanjatkan doa bersama untuk keselamatan, kesehatan, dan kesuburan tanaman.

Tradisi Bebubus Batu di Desa Sapit, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, pada Rabu, 9 Februari 2022. Dok. Muhammad Nursandi.

"Ini adalah gawe desa," kata Sukiman, 47 tahun, yang turun-temurun menjadi pewaris Mangku di Dusun Batu Pandang, Desa Sapit. Sukiman menjadi ketua adatnya sejak 2018. Batu Pandang adalah situs batu menhir yang menjadi tempat kegiatan Bebubus Batu sejak dulu. Tingginya sekitar satu meter dengan bentuk segitiga di ujung atas. Pada masa lalu, situs tersebut berada di dalam hutan yang kini berubah menjadi area persawahan.

Acara Bebubus Batu berarti mengambil bubus atau obat tradisional yang terbuat dari tanaman. Bubus itu ada di dalam dulang yang berisi berbagai macam jenis makanan. Di antaranya, ketupat, wacek (ketan manis), pisang, ketan, timbung (ketan dalam bumbung). Mangku memulai prosesi Bebubus Batu kemudian para tokoh agama melanjutkannya.

Tradisi Bebubus Batu berlangsung dua kali setahun. Pertama saat tanaman padi tampak hijau di musim hujan dan kedua, empat bulan kemudian atau ketika sudah panen di musim kemarau. "Waktunya selalu pada hari Rabu. Tidak ada hari lain," kata Sukiman.

Batu Pandang adalah situs batu menhir yang menjadi tempat menjalankan tradisi Bubus Batu oleh warga Desa Sapit, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, pada Rabu, 9 Februari 2022. Dok. Muhammad Nursandi.

Advertising
Advertising

Warga Dusun Batu Pandang mengambil bubus kemudian digunakan untuk mengusir hama pada tanaman padi. Dengan ritual itu, mereka meyakini, hama berupa burung dan hewan lainnya tidak merusak tanaman. Sebelum ada pupuk, menurut Sukiman, masyarakat juga meletakkan bubus pada saluran irigasi. Masyarakat juga dilarang membunuh burung yang mendekati tanaman. "Itu pesan nenek moyang," ujarnya.

Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten Lombok Timur, Muhammad Nursandi mengatakan, banyak potensi sejarah di Dusun Batu Pandang yang dapat diangkat menjadi daya tarik pariwisata. Di sana, menurut dia, terdapat artefak yang diduga sudah ada sebelum Kerajaan Selaparang Lombok. "Desa Sapit di Kecamatan Suela ini termasuk destinasi wisata ungulan di Kabupaten Lombok Timur," ucapnya.

Baca juga:
Berburu Golden Melon di Desa Kebon Ayu Sambil Kulineran Tradisional Lombok

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Polisi Tangkap 5 Orang Tersangka Pengedar Magic Mushroom di Gili Trawangan

14 jam lalu

Polisi Tangkap 5 Orang Tersangka Pengedar Magic Mushroom di Gili Trawangan

Polisi menangkap lima orang tersangka pengedar magic mushroom yang disita dari salah satu bar di kawasan wisata Gili Trawangan.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata Guinea di Barat Afrika

17 jam lalu

5 Destinasi Wisata Guinea di Barat Afrika

Mungkin masih sedikit yang mengenal Guinea di bagian barat Afrika, dengan kota terbesarnya adalah Conakry. Ini 5 destinasi wisata unggulannya.

Baca Selengkapnya

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

2 hari lalu

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

2 hari lalu

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

Masyarakat perlu mendukung perempuan dalam mengejar kesempatan dan kesuksesan di berbagai bidang, termasuk di menjadi pemandu wisata perempuan.

Baca Selengkapnya

Perluas Jangkauan di NTB, Indosat Tambah 131 Mini Gerai IM3 dan 3Kiosk Baru

3 hari lalu

Perluas Jangkauan di NTB, Indosat Tambah 131 Mini Gerai IM3 dan 3Kiosk Baru

Seiring bertambahnya BTS 4G baru peningkatan trafik data Indosat di wilayah Nusa Tenggara tumbuh sampai 82 persen dibandingkan masa sebelum ekspansi

Baca Selengkapnya

5 Tips Merencakan Liburan Keluarga

3 hari lalu

5 Tips Merencakan Liburan Keluarga

Pakar perjalanan membagikan beberapa tips liburan keluarga

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

4 hari lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

5 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

5 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

6 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya