Makam Juang Mandor, Destinasi Dark Tourism Pengingat Penjajahan Jepang

Reporter

Tempo.co

Kamis, 3 Februari 2022 08:38 WIB

Salah satu sudut di kawasan museum Juang Mandor di Kalimantan Barat. Dok. Kemendikbud.go.id

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap 28 Juni, masyarakat Kalimantan Barat memperingati Hari Berkabung Daerah yang biasanya dilakukan di sebuah pemakaman bernama makam Juang Mandor. Hal ini untuk memperingati perjuangan rakyat Kalimantan Barat yang dibantai oleh tentara Angkatan Laut Jepang pada 1943 hingga 1944.

Menurut catatan sejarah, pada awal Februari 1942, seluruh Kota Kalimantan berhasil dikuasai oleh pasukan Jepang. Hal itu membuat Jepang resmi menyatakan bahwa Kalimantan Barat berada di bawah administrasi kependudukan Jepang.

Setelah berhasil menguasai Kalimantan Barat, termasuk Pontiakan, pasukan Jepang banyak melakukan penindasan kepada rakyat Kalimantan Barat. Biasanya yang melakukan penindasan dan penyiksaan tersebut adalah Kempeitai dan Tokkeitai. Model penyiksaan mereka biasanya dengan terapi air, dimana mulut para tahanan dimasukkan air melalui selang dan penyungkupan.

Yang membuat peristiwa ini memilukan adalah para korban tersebut dieksekusi dengan cara leher mereka dipenggal hidup-hidup dengan pedang katana yang dimana kepala mereka terlebih dahulu ditutup dengan sebuah kain.

Berdasarkan surat kabar Jepang yang terbit di Pontianak “Borneo Shinbun” terbitan hari Sabtu, 1 Sigatsu 2604 atau 1 Juli 1944 disebutkan sebanyak 21.037 jiwa korban pembunuhan massal yang dikuburkan di 10 buah makam di Mandor. Makam 1-9 adalah makam dari rakyat biasa dari berbagai kalangan dan etnis di Kalimantan Barat. Sedangkan makam ke 10 adalah makam tempat pembantaian para Raja dan orang-orang yang berpengaruh di Kalimantan Barat saat itu.

Advertising
Advertising

Makam Juang Mandor menjadi saksi bisu atas terjadinya tragedi Mandor Berdarah itu. Peristiwa penting dan bersejarah tersebut sudah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2007 tentang Peristiwa Mandor pada 28 Juni sebagai Hari Berkabung Daerah Provinsi Kalimantan Barat. Setiap instansi diwajibkan untuk menaikkan bendera setengah tiang.

Makam Juang Mandor sendiri merupakan destinasi dark tourism paling potensial di Indonesia. Tren wisata unik itu mengajak wisatawan ke dalam masa gelap.

Tren wisata dark tourism lahir dari pariwisata hitam atau kesedihan, merujuk pada aktivitas pariwisata yang dilakukan di tempat-tempat terjadinya sebuah tragedi atau peristiwa penting di masa lampau. Melakukan kunjungan ke destinasi dark tourism akan memberikan makna tersendiri bagi wisatawan, khususnya para milenial dalam mengingat, atau bahkan mengetahui sejarah di balik sebuah tempat, termasuk di makam Juang Mandor.

ANDINI SABRINA

Baca juga: Indonesia Setidaknya Punya 3 Dark Tourism, Salah Satunya Monumen Bom Bali

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

1 hari lalu

Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

Hari ini, 27 April 1999, adalah berdirinya Kota Ternate berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah.

Baca Selengkapnya

Tren Dark Tourism, Apa Definisi Destinasi Wisata Gelap Ini?

51 hari lalu

Tren Dark Tourism, Apa Definisi Destinasi Wisata Gelap Ini?

Dark tourism menjadi pilihan menarik untuk mencoba mengunjungi destinasi wisata dengan atmosfer yang berbeda. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Traveling ke Fujian Cina, Jangan Lupa Singgah ke 4 Destinasi Wisata Sejarah Ini

27 November 2023

Traveling ke Fujian Cina, Jangan Lupa Singgah ke 4 Destinasi Wisata Sejarah Ini

Berbagai peninggalan bersejarah, seperti resor di puncak gunung hingga masjid yang dibangun ribuan tahun lalu bisa ditemukan di Fujian.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata Sejarah Peninggalan Portugis dan Belanda di Ambon

14 November 2023

Destinasi Wisata Sejarah Peninggalan Portugis dan Belanda di Ambon

Di Ambon, terdapat berbagai wisata sejarah, seperti museum dan bangunan peninggalan kolonial yang menarik hati juga memancing rasa ingin tahu.

Baca Selengkapnya

Bekas Kantor Dagang Inggris di Banyuwangi Bakal Jadi Wisata Heritage

3 November 2023

Bekas Kantor Dagang Inggris di Banyuwangi Bakal Jadi Wisata Heritage

Asrama Inggrisan merupakan salah satu cagar budaya di Banyuwangi yang dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1776.

Baca Selengkapnya

3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

2 November 2023

3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

Cirebon punya berbagai destinasi wisata sejarah yang patut dikunjungi, di antaranya 3 Keraton, yakni Keraton Kasepuhan Cirebon, Kanoman, Kacirebonan.

Baca Selengkapnya

3 Destinasi Wisata Sejarah di Kota Bukittinggi

1 November 2023

3 Destinasi Wisata Sejarah di Kota Bukittinggi

Jika berkunjung ke Bukittinggi ada banyak tempat wisata sejarah yang bakal ditemukan.

Baca Selengkapnya

Ayah Ira dan Ari Wibowo Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Ini Syarat dapat Dikuburkan di TMP Kalibata

17 Oktober 2023

Ayah Ira dan Ari Wibowo Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Ini Syarat dapat Dikuburkan di TMP Kalibata

Wibowo Wirjodiprojo, ayah Ari Wibowo dan Ira Wibowo meninggal, dimakamkan di Taman Makam Pahlawan atau TMP Kalibata. Ini syaratnya.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Museum Penyimpanan Senjata Perang di Bukittinggi

9 Oktober 2023

Berkunjung ke Museum Penyimpanan Senjata Perang di Bukittinggi

Museum Tridaya Eka Dharma di Bukittinggi menyimpan banyak senjata tentara PDRI dan PRRI.

Baca Selengkapnya

Wisata Sejarah, Ini 5 Rekomendasi Benteng Peninggalan Belanda di Pulau Jawa

22 September 2023

Wisata Sejarah, Ini 5 Rekomendasi Benteng Peninggalan Belanda di Pulau Jawa

Deretan benteng peninggalan Belanda ini menarik untuk dikunjungi

Baca Selengkapnya