Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tren Dark Tourism, Apa Definisi Destinasi Wisata Gelap Ini?

image-gnews
Wisatawan melihat diorama bencana tsunami saat mengunjungi Museum Tsunami di Banda Aceh, Aceh, 24 Desember 2017. Selain untuk mengenang bencana, bangunan yang dirancang Ridwan Kamil ini juga berfungsi sebagai tempat evakuasi tsunami. ANTARA
Wisatawan melihat diorama bencana tsunami saat mengunjungi Museum Tsunami di Banda Aceh, Aceh, 24 Desember 2017. Selain untuk mengenang bencana, bangunan yang dirancang Ridwan Kamil ini juga berfungsi sebagai tempat evakuasi tsunami. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perkembangan dunia pariwisata semakin mendorong berbagai inovasi untuk berlomba-lomba menarik minat para pelancong. Hal itu yang kemudian memunculkan sebuah tren wisata dark tourism atau yang berarti wisata dalam kegelapan. Makna wisata gelap bukan diartikan kunjungan di tempat-tempat minim cahaya, melainkan berwisata di tempat-tempat yang memiliki sejarah kelam atau tragedi pada masa lampau.

Saat ini, orang tak lagi pergi berlibur untuk sekedar hiburan atau kembali menyegarkan pikiran, orang-orang mulai mencari sesuatu yang berbeda. Berbondong-bondong wisatawan sering mengunjungi kamp konsentrasi, tempat pertempuran terkenal, bahkan tempat terjadinya kekejaman massal. Apa yang membuat mereka tertarik pada wisata gelap?

Dilansir dari Discover Magazine banyak turis saat ini banyak beralih ke wisata kelam atau dark tourism karena tempat-tempat tersebut memiliki nilai sejarah atau menjadi pilihan sebab ingin mencari pengalaman yang mencekam. Tempat-tempat itu biasanya secara historis dikaitkan dengan kematian dan tragedi. Tren ini juga menjamur hampir di seluruh dunia, para turis mengunjungi kamp konsentrasi, tempat bersejarah pertempuran terkenal, atau bahkan tempat yang terkait dengan kekejaman massal.  

Menurut para ahli, ada banyak faktor yang membantu membuat para wisatawan tertarik pada tempat-tempat seram ini. Motivasi wisatawan mengunjungi lokasi wisata kelam sering kali didasarkan pada empat tema umum, menurut sebuah penelitian tahun 2021 yang diterbitkan di International Hospitality Review, alasan itu di antaranya, rasa ingin tahu yang mendalam menjadi faktor terbesar, namun keterikatan dengan hubungan pribadi juga penting.

Banyak wisatawan mengambil bagian karena mereka merasa terhubung atau ingin merasakan koneksi dengan peristiwa yang terjadi di lokasi destinsi wisata tertentu, kata Heather Lewis, asisten profesor di Troy University yang terlibat dalam studi tahun 2021.  

Berkunjung untuk tujuan pendidikan, sementara beberapa lainnya kebetulan berada di tempat yang sama dan memutuskan untuk berpartisipasi setelah melihat sesuatu yang mungkin menarik. Bagi sebagian orang, berziarah ke makam selebritas yang mereka sukai adalah cara untuk merayakan dan mempertahankan hubungan mereka layaknya kedua orang yang saling memiliki ikatan.

Konsep pariwisata gelap memiliki nuansa budaya dan memiliki arti yang berbeda bagi setiap orang. Hal ini dapat menjadi mediasi antara rasa hampa melalui kematian orang lain, sebagaimana orang mati bertindak atas peringatan dari sejarah perjuangan, kebodohan, dan kemalangan kita sendiri. Singkatnya, ketertarikan pada kematian itu sendiri mungkin bukan motif utama mengunjungi lokasi wisata gelap. Hal ini mungkin lebih berkaitan dengan minat individu terhadap warisan budaya dan pendidikan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, terlepas dari nuansa tersebut, pariwisata gelap sering kali tidak disukai. Bagi sebagian kelompok, hal ini tampak seperti tak bisa menghargai tragedi dan kemalangan akan peristiwa kelam sejarah. Dalam banyak hal, industri ini bertujuan untuk mengelola ingatan kolektif dan memberikan kenangan akan peristiwa kelam bagi mereka yang meninggal secara tragis sebelumnya.

Pada saat yang sama, hal ini memungkinkan pengunjung masa kini untuk mengonsumsi narasi kematian yang telah disederhanakan untuk menjadi komoditas tanpa melihat esensi dari yang dihadirkan oleh industri pariwisata ini untuk mereka. Dengan kata lain, praktik tersebut dapat dianggap sebagai "turistifikasi" terhadap tempat-tempat dan orang-orang yang tenggelam dalam kematian dan tragedi.

Namun, dark tourism nyatanya telah menjadi fenomena yang telah melahirkan setidaknya 900 tempat wisata dark tourism dalam 112 negara di dunia dan begitu diminati terutama bagi generasi millenial. Dengan adanya fenomena ini ada harapan baru untuk mengenalkan sejarah dan proses yang pernah terjadi mengenai suatu tempat kepada generasi muda. 

SAVINA RIZKY HAMIDA | LAURENSIA FAYOLA | NAOMY A. NUGRAHENI

Pilihan Editor: Dark Tourism di Dunia Termasuk Kota Wuhan di Cina dan Chernobyl di Ukraina

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Healing di Tepian Sungai Selangis, Aroma Bunga Kopi Menyelinap ke Dalam Tenda di Dusun Camp

20 jam lalu

Pengelola objek wisata Riversides Dusun Camp Pagaralam menyiapkan beragam jenis tenda bila ingin bermalam. Destinasi ini bisa dijadikan tempat kemping dan bermain air. TEMPO/Parliza Hendrawan
Healing di Tepian Sungai Selangis, Aroma Bunga Kopi Menyelinap ke Dalam Tenda di Dusun Camp

Menikmati sensasi aroma kopi menyeruak ke dalam cabin serta tenda-tenda kemping yang ada di Riversides Dusun Camp


Dikira Gempa, Peledakan di Tambang Emas Tumpang Pitu Bikin Panik Wisatawan Pulau Merah Banyuwangi

22 jam lalu

Kepulan asap dan debu tampak dari lokasi pantai Pulau Merah Banyuwangi, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu siang, 15 Mei 2024. Foto: Istimewa
Dikira Gempa, Peledakan di Tambang Emas Tumpang Pitu Bikin Panik Wisatawan Pulau Merah Banyuwangi

Terlihat kepulan asap kecokelatan dari kejauhan yang berasal dari lokasi peledakan tambang emas.


Pantai Prassa, Kimolos Dinobatkan sebagai Pantai Terjernih di Dunia

23 jam lalu

Pantai Prassa, Yunani. Instagram.com/@greece_is/Clairy Moustafellou
Pantai Prassa, Kimolos Dinobatkan sebagai Pantai Terjernih di Dunia

Pantai Prassa, Kimolos, Yunani, air terjernih di dunia menyimpan pesona tak tertandingi


Tertinggal Kapal Pesiar saat Berlabuh Ini yang Harus Dilakukan Wisatawan

1 hari lalu

Ilustrasi penumpang kapal pesiar. Unsplash.com/Stephani Kalecki
Tertinggal Kapal Pesiar saat Berlabuh Ini yang Harus Dilakukan Wisatawan

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan saat terlambat kembali ke kapal pesiar


Seoul Permudah Akses Transportasi Umum untuk Wisatawan dengan Climate Card

1 hari lalu

Kota Seoul, Korea Selatan, 19 April 2022. REUTERS/Kim Hong-Ji
Seoul Permudah Akses Transportasi Umum untuk Wisatawan dengan Climate Card

Pemerintah Seoul menawarkan Climate Card, tiket transit untuk wisatawan jangka pendek


Banjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama

2 hari lalu

Tim SAR melakukan pencarian terhadap enam orang masyarakat yang terbawa arus banjir bandang di aliran Sungai Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman pada Senin, 13 Mei 2023. BNPB mencatat 41 orang dinyatakan meninggal akibat bencana banjir bandang yang melanda Sumatera Barat pada Sabtu 11 Mei 2024. TEMPO/Fachri Hamzah
Banjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama

Sandiaga Uno menyebut banjir Sumbar turut berdampak ke sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.


5 Destinasi Wisata Alam Wajib Dikunjungi Saat ke Lumajang: Gua Tetes Hingga Hutan Bambu

2 hari lalu

Hutan Bambu Lumajang. Disparbud.lumajangkab.go.id
5 Destinasi Wisata Alam Wajib Dikunjungi Saat ke Lumajang: Gua Tetes Hingga Hutan Bambu

Selain itu, Lumajang juga memiliki berbagai destinasi alam lainnya yang memikat, seperti gua tetes dan hutan bambu yang mirip dengan di Jepang.


Masa Jabatan Hampir Berakhir, Apa Rencana Sandiaga Uno Selanjutnya?

2 hari lalu

Menparekraf Sandiaga Uno. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Masa Jabatan Hampir Berakhir, Apa Rencana Sandiaga Uno Selanjutnya?

Masa jabatan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno tersisa lima bulan lagi. Ini rencana dia.


Jepang Perkenalkan Pemesanan Online untuk Mendaki Gunung Fuji

2 hari lalu

Wisatawan mengambil foto Gunung Fuji yang muncul di sebuah toko serba ada di kota Fujikawaguchiko, prefektur Yamanashi, Jepang 28 April 2024. Kyodo via REUTERS
Jepang Perkenalkan Pemesanan Online untuk Mendaki Gunung Fuji

Sistem pemesanan online untuk jalur paling populer Gunung Fuji diumumkan pada Senin 13 Mei 2024 oleh otoritas Jepang


Pertama Digelar, Natuna Geopark Marathon 2024 Diikuti 840 Peserta dari Dalam dan Luar Negeri

2 hari lalu

Para peserta Natuna Geopark Marathon 2024 beristirahat usai mengikuti maraton 45 K di Natuna, Ahad, 12 Mei 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Pertama Digelar, Natuna Geopark Marathon 2024 Diikuti 840 Peserta dari Dalam dan Luar Negeri

Natuna yang masuk dalam daftar Geopark Nasional akan memfokuskan diri dalam kegiatan-kegiatan sport tourism.