Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

image-gnews
Foto udara Masjid Sultan Ternate di Kota Ternate, Maluku Utara, Rabu 20 Maret 2024. Masjid yang dibangun pada tahun 1606 di masa kekuasaan Sultan Saidi Barakati tersebut merupakan bukti keberadaan Kesultanan Islam pertama di kawasan Timur Nusantara dan menjadi salah satu tujuan wisata religi yang dikunjungi umat Islam saat bulan Ramadhan. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Foto udara Masjid Sultan Ternate di Kota Ternate, Maluku Utara, Rabu 20 Maret 2024. Masjid yang dibangun pada tahun 1606 di masa kekuasaan Sultan Saidi Barakati tersebut merupakan bukti keberadaan Kesultanan Islam pertama di kawasan Timur Nusantara dan menjadi salah satu tujuan wisata religi yang dikunjungi umat Islam saat bulan Ramadhan. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, 27 April 1999, menjadi penanda berdirinya Kota Ternate berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah. Lahirnya Kota Ternate sebagai kota madya itu bersamaan dengan pembentukan Provinsi Maluku Utara. Kota ini sebelumnya merupakan Kota Administratif yang berada di bawah binaan Daerah Maluku Utara.

Seperti apa profil Kota Ternate ini?

Kota Ternate merupakan kota kepulauan di Provinsi Maluku Utara. Secara de facto, kota ini pernah menjadi ibu kota sementara provinsi tersebut antara 1999 hingga 2010. Kemudian statusnya berubah menjadi kota madya setelah Kota Sofifi diresmikan menjadi pusat pemerintahan Maluku Utara.

Keberadaan Kota Ternate terletak di antara 3 derajat Lintang Utara dan 3 derajat Lintang Selatan serta 124-129 derajat Bujur Timur. Wilayah Kota Ternate di sebelah utara, selatan dan barat berbatasan dengan Laut Maluku. Sementara di sebelah timur berbatasan dengan Selat Halmahera.

Sebagai kota kepulauan, Kota Ternate terhimpun atas 8 pulau, yakni Pulau Ternate sebagai pulau utama, lalu Pulau Hiri, Pulau Moti, Pulau Mayau, dan Pulau Tifure. Kelima pulau tersebut berpenduduk. Kemudian terdapat tiga pulau kecil lainnya yang tak berpenghuni seperti Pulau Maka, Pulau Mano dan Pulau Gurida.

Luas wilayah Kota Ternate 5.795,4 kilometer atau km persegi. Luas keseluruhan tersebut terdiri dari luas perairan 5.544,55 kilometer persegi dan luas daratan 250,85 kilometer persegi. Dilansir dari Ternatekota.go.id, secara administrasi pemerintahan Kota Ternate terbagi atas 7 kecamatan dan 77 kelurahan, masing-masing:

• Ternate Utara membawahi 14 kelurahan

• Ternate Tengah membawahi 15 kelurahan

• Ternate Selatan membawahi 17 kelurahan

• Pulau Ternate membawahi 13 kelurahan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

• Pulau Moti membawahi 6 kelurahan

• Pulau Hiri membawahi 6 kelurahan

• Pulau Batang Dua membawahi 6 kelurahan

Secara topografi, sebagian besar daerah Kota Ternate adalah bergunung dan berbukit, terdiri atas pulau vulkanis dan pulau karang. Kondisi jenis tanahnya yaitu Rogusal di Pulau Ternate, Pulau Hiri, dan Pulau Moti. Sedangkan di Pulau Mayau, Pulau Tifure, Pulau Maka, Pulau Mano dan Pulau Gurida berjenis Rensika.

Kota Ternate menyimpan sejumlah destinasi wisata sejarah yang menarik, antara lain Benteng Tolukko, Benteng Oranje, Benteng Kalamata, Benteng Kastela, Benteng Kota Naka, Benteng Gam Lamo, Benteng Santo Pedro, Benteng Talagame, dan Benteng Willyam Star, juga Keraton Kesultanan Ternate serta Masjid Al Munawwar Ternate.

Banyaknya peninggalan sejarah di Kota Ternate tak lepas dari sejarah kota tersebut. Adapun sejarah kota ini bermula dengan adanya Kesultanan Ternate yang berdiri sekitar abad ke-13 di Pulau Ternate. Seiring berjalannya waktu banyak negara barat mencari rempah-rempah di wilayah ini yang kemudian melakukan kolonialisme dan membangun benteng-benteng.

Selain wisata sejarah, ada pula wisata alam seperti Pantai Sulamadaha, Hol Sulamadaha, Pantai Jikumalamo, Danau Laguna, Danau Tolire, Pantai Bobane Ici, Batu Angus, Puncak Gunung Gamalama, dan Ternate Landmark. Ke Kota Ternate wajib kulineran, makanan khas daerah ini antara lain papeda, ketam kenari, halua kenari, bagea serta hasil olahan ikan seperti ikan asap (ikan Fufu), gohu ikan, Ikan garu rica dan lain-lain.

Pilihan Editor: Mengintip Keindahan 6 Destinasi Wisata di Ternate, Jangan Lupa Danau Tolire

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PVMBG: Aktivitas Erupsi Gunung Ibu Meningkat

10 jam lalu

Petugas BNPB memotret kondisi Gunung Ibu setelah erupsi yang terlihat dari Desa Tokuoko Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, Kamis 9 Mei 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengumumkan kenaikan status Gunung Ibu dari sebelumnya waspada level II menjadi siaga level III yang terhitung pada Rabu, 8 Mei 2024, sehingga masyarakat di daerah itu diimbau agar tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer. ANTARA FOTO/Andri Saputra
PVMBG: Aktivitas Erupsi Gunung Ibu Meningkat

PVMBG mencatat Gunung Ibu di Maluku Utara kembali mengalami dua kali erupsi tadi malam.


Dua Kali Letusan, Gunung Dukono di Halmahera Utara Waspada

2 hari lalu

Kolom abu vulkanik membumbung keluar dari kawah Gunung Dukono yang berlokasi di Pulau Halmahera, Provinsi Maluku Utara, Sabtu, 24 Februari 2024. (ANTARA/HO-PVMBG)
Dua Kali Letusan, Gunung Dukono di Halmahera Utara Waspada

Aktivitas Gunung Dukono di Halmahera Utara, Maluku Utara meningkat. Masyarakat diminta tak mendekati kawah hingga radius 3 km.


Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

9 hari lalu

Ilustrasi gempa. geo.tv
Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.


Istana Pastikan Jokowi Tak Hadiri Penyematan Satyalencana kepada Gibran hingga Bobby

15 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Istana Pastikan Jokowi Tak Hadiri Penyematan Satyalencana kepada Gibran hingga Bobby

Istana Kepresidenan memastikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak akan hadir dalam Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) XXVIII


Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

20 hari lalu

Visual Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, Kamis (18/4/2024). (ANTARA/HO-Badan Geologi)
Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

Aktivitas gunung berapi tidak hanya terjadi pada Gunung Ruang , tapi juga Lewotobi Laki-laki sampai Gamalama dan Semeru.


Aktivitas Gunung Gamalama Meningkat, BPBD Larang Warga Dekati Kawah

21 hari lalu

Gunung Gamalama. ANTARA/Widodo S. Jusuf
Aktivitas Gunung Gamalama Meningkat, BPBD Larang Warga Dekati Kawah

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Ternate melarang masyarakat untuk mendekati kawah Gunung Gamalama.


Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

29 hari lalu

(Dari kanan ke kiri) Erick Tandjung Ketua Bidang Advokasi AJI Erick Tanjung, Anggota Dewan Pers Arif Zulkifli, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, dan Tenaga Ahli Hukum Dewan Pers Hendrayana, dalam Konferensi Pers untuk merespon kasus penganiayaan seorang wartawan oleh tiga angota TNI-AL Posal Panamboang, di Halmahera Selatan, Maluku Utara pada Kamis, 28 Maret 2024. Konpers digelar di Gedung Dewan Pers, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin, 1 April 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

Baru-baru ini terjadi penganiayaan jurnalis Sukandi Ali oleh 3 prajurit TNI AL di Halmahera Selatan, Maluku Utara. Begini kejadiannya.


Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

30 hari lalu

Ilustrasi penganiayaan. siascarr.com
Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.


Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

31 hari lalu

(Dari kanan ke kiri) Erick Tandjung Ketua Bidang Advokasi AJI Erick Tanjung, Anggota Dewan Pers Arif Zulkifli, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, dan Tenaga Ahli Hukum Dewan Pers Hendrayana, dalam Konferensi Pers untuk merespon kasus penganiayaan seorang wartawan oleh tiga angota TNI-AL Posal Panamboang, di Halmahera Selatan, Maluku Utara pada Kamis, 28 Maret 2024. Konpers digelar di Gedung Dewan Pers, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin, 1 April 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

Komandan Pangkalan TNI AL Ternate Letkol Ridwan Aziz menanggapi kasus penganiayaan seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali.


Polda Maluku Utara Tetapkan 7 Warga Masyarakat Adat Jadi Tersangka Menghalangi Pertambangan Nikel

37 hari lalu

Ilustrasi pertambangan. Shutterstock
Polda Maluku Utara Tetapkan 7 Warga Masyarakat Adat Jadi Tersangka Menghalangi Pertambangan Nikel

Polda Maluku Utara menetapkan tujuh warga Wasile Selatan, Halmahera Timur sebagai tersangka menghalangi pertambangan nikel.