Libur Natal dan Tahun Baru, Perantau dari Sleman Yogyakarta Dilarang Mudik
Reporter
Pribadi Wicaksono (Kontributor)
Editor
Rini Kustiani
Selasa, 23 November 2021 07:10 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kabupaten Sleman menerbitkan kebijakan pembatasan pergerakan masyarakat selama libur Natal dan tahun baru. Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengatakan warga Sleman yang merantau tak perlu mudik saat libur Natal dan tahun baru nanti.
Alasan silaturahmi atau kangen dengan sanak saudara di kampung halaman, menurut Kustini, untuk sementara dapat terobati lewat jumpa virtual. "Semua itu bertujuan menjaga situasi pandemi Covid-19 di Sleman tetap kondusif," kata Kustini Sri Purnomo pada Senin, 22 November 2021.
Kustini juga meminta masyarakat tidak menggelar acara yang berpotensi menimbulkan kerumunan selama libur Natal dan tahun baru. "Jadi, selama liburan nanti, tidak ada pesta dan acara di Sleman," kata Kustini.
Selama Juli sampai Agustus 2021, Kabupaten Sleman mengalami ledakan kasus Covid-19 tertinggi di DI Yogyakarta. Setelah itu mulai turun dan melandai hingga kini. Kasus Covid-19 yang ada sekarang masih terkendali serta dapat ditangani oleh petugas kesehatan menggunakan sarana dan fasilitas kesehatan yang ada.
Pada November 2021, menurut Kustini, kasus Covid-19 umumnya disebabkan kegiatan sosial masyarakat, seperti takziyah dan industri rumah tangga. "Kami tidak mau kondisi ini bertambah parah," kata Kustini.
Kendati melarang warga Sleman di perantauan mudik dan penduduknya menggelar acara yang memicu kerumunan, Kustini mengizinkan destinasi wisata buka selama libur Natal dan tahun baru. Dalam status PPKM Level 3 nanti, destinasi wisata harus menerapkan protokol kesehatan, termasuk membatasi kunjungan dan tidak mengadakan acara yang memicu kerumunan.
Sekretaris Daerah Istimewa Yogyakarta, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan sedang mengkaji penyaringan kedatangan wisatawan selama libur Natal dan tahun baru dari jalur darat di semua wilayah. Dia mencontohkan, Pemerintah Kota Yogyakarta yang sudah menerapkan one gate system atau monitoring bus pariwisata yang akan masuk kota. "Mungkin modelnya pengecekan acak. Jadi, petugas akan memastikan wisatawan yang masuk DI Yogyakarta sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 minimal dosis pertama," kata dia.
Kepala Dinas Pariwisata DI Yogyakarta, Singgih Raharjo mengatakan segera mengecek kesiapan destinasi wisata untuk menghadapi libur Natal dan tahun baru. "Kami mulai menerjunkan tim untuk memastikan penerapan protokol kesehatan dan prasarana di tiap destinasi wisata. Juga kesiapan pengelola wisata dan aplikasi PeduliLindungi," kata Singgih.
Saat ini seluruh destinasi wisata di Yogyakarta hanya boleh menerima pengunjung sebanyak 25 persen dari kapasitas atau daya tampung total. Singgih melanjutkan, perlu menyamakan persepsi dan standarisasi tentang kapasitas maksimal kunjungan ini di setiap destinasi wisata.
#pakaimasker #jagajarak #cucitanganpakaisabun #hindarikerumunan #vaksinasicovid-19
Baca juga:
Libur Natal dan Tahun Baru, Destinasi Wisata di Yogyakarta Akan Tetap Buka