100 Warga Kota Yogyakarta Membatik Motif Ceplok Mangkoro

Minggu, 7 November 2021 08:42 WIB

Ratusan warga Yogyakarta membatik bersama dalam rangkaian kegiatan Jogja International Batik Biennale 2021 atau JIBB. Dok. Istimewa

TEMPO.CO, Yogyakarta - Seratus warga Kota Yogyakarta membatik bersama dalam kegiatan bertajuk Jogja Membatik Dunia pada Sabtu, 6 November 2021. Kegiatan tersebut termasuk rangkaian acara Jogja International Batik Biennale 2021 atau JIBB yang berlangsung di Galeria Mall, Yogyakarta.

Mereka membatik satu motif khusus yakni Ceplok Mangkoro, yang bermakna doa menolak bala agar musibah pandemi Covid-19 segera berakhir. "Motif Ceplok Mangkoro ini terinsipirasi dari bahasa Jawa 'Mangkara' yang bermakna ora ana sekara-kara yang dalam bahasa Indonesia artinya tidak ada halangan dan rintangan," kata Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Yogyakarta, Tri Kirana Muslidatun.

Muslidatun menjelaskan, batik Ceplok Mangkoro memiliki motif yang mengembangkan desain bagian belakang penutup kepala atau sumping dalam kostum epos pewayangan Jawa. Sumping ini menjadi simbol karakter yang tangguh, bersahaja, dan berwibawa.

"Harapan dari motif batik itu, meskipun pandemi berdampak luas ke seluruh aspek kehidupan, Indonesia tetap menjadi bangsa yang tangguh, memiliki semangat tumbuh, menciptakan momentum positif, dan bertumpu pada nilai kearifan budaya," ujar dia. Aktivitas membatik ini juga berlandaskan penetapan batik sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity atau Warisan Kemanusiaan Pusaka Lisan dan Tak Benda oleh UNESCO sejak tanggal 2 Oktober 2009.

Dan Yogyakarta mendapatkan predikat sebagai Kota Batik Dunia. "Membatik sudah menjadi napas masyarakat Yogyakarta. Aktivitas membatik di kampung-kampung wisata dan perajin kembali menggeliat," kata Muslidatun.

Advertising
Advertising

Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, predikat Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia menjadi tanggung jawab moral semua pihak untuk melestarikan batik agar tidak lekang waktu. "Terutama menjaga dan mengembangkannya agar masyarakat memiliki dan menggunakan batik," kata dia.

Haryadi menambahkan, perlu menggaungkan batik kepada generasi muda, termasuk berupaya meningkatkan pemakaian batik di segala suasana, terutama batik yang ramah lingkungan. Haryadi mengatakan, perlu lebih banyak pelatihan dan sosialisasi untuk meningkatkan wawasan tentang batik.

Baca juga:
Asiknya Membatik di Pinggir Danau Sipin Jambi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

13 menit lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

23 jam lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

2 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

2 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

3 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

3 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

3 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

4 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

7 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

7 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya