Kemenparekraf: Event Nasional-Internasional Izin ke Pusat, Lokal Izin ke Pemda

Kamis, 21 Oktober 2021 20:06 WIB

Penyanyi Danilla Riyadi tampil menghibur penonton dalam acara Prambanan Jazz Festival 2019 di kawasan Taman Wisata Candi Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat 5 Juli 2019. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyatakan di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 2 saat ini, ada sejumlah ketentuan yang musti dipahami para penyelenggara event.

“Untuk event-event berskala nasional dan internasional perizinannya saat ini masih ditangani pemerintah pusat langsung,” kata Koordinator Strategi dan Promosi Event Daerah Kemenparekraf Hafiz Agung Rifai di Yogyakarta, Kamis, 21 Oktober 2021.

Menurut Hafiz, pemerintah pusat yang akan mengeluarkan izin event berskala nasional-internasional itu meliputi Kemenparekraf, Satgas Covid-19, Kementerian Kesehatan dan Kepolisian RI. “Penyelenggara event nasional-internasional itu akan dipanggil dulu untuk mempresentasikan soal protokol dan prosedur event yang akan digelarnya, lalu dinilai bersama, apakah bisa mendapatkan rekomendasi penyelenggaraan,” kata dia.

Tahapan pemberian rekomendasi itu pertama dari Kementerian Kesehatan dan Kemenparekraf. Lalu rekomendasi itu digunakan untuk mendapatkan rekomendasi dari Polri dan setelah keluar baru bisa melaksanakan kegiatan.

Hafiz mengatakan satu event berskala nasional-internasional yang melalui prosedur semacam itu contohnya pelaksanaan Jazz Bromo tahun ini. “Jazz Bromo kemarin menjadi model pemberlakuan even berskala nasional-internasional dengan prosedur berlaku,” kata Hafiz.

Advertising
Advertising

Hanya saja, menurut Hafiz, kasus berbeda mesti dialami Prambanan Jazz yang sedianya dihelat pada 2-4 Juli lalu di Candi Prambanan Yogyakarta. Ia mengatakan saat itu pihak penyelenggara sebenarnya sudah mengantongi izin pemerintah pusat dan tinggal melaksanakan event itu.

“Namun saat Juli itu kasus Covid-19 melonjak sangat tinggi, dan pemerintah akhirnya mengeluarkan kebijakan PPKM Darurat sehingga event itu akhirnya dibatalkan,” ujar Hafiz.

Hafiz menambahkan untuk even berskala lokal, kewenangan perizinannya akan diberikan Gugus Tugas Covid-19 daerah. Misalnya perayaan seni tradisi dan sejenisnya.

“Jadi tidak semua even ditangani pemerintah pusat, tapi ada juga yang sudah diserahkan pemerintah daerah,” kata Hafiz.

CEO Prambanan Jazz Anas Syahrul Alimi menuturkan pihaknya sendiri dalam menyelanggarakan event akan mengacu pada imbauan pemerintah. Namun pihaknya juga meminta pemerintah, khususnya daerah bisa konsisten dengan ketentuan yang ada bukan malah melanggarnya sendiri.

“Saat itu kami batalkan Prambanan Jazz dengan legowo meski semua sudah siap, bahkan untuk penyelenggaraan secara virtual pun kami batalkan karena dilarang,” kata Anas. “Namun saat kami sudah mentaati semua itu, di Hotel Hyatt (Sleman) tiba-tiba menggelar konser dan dibiarkan, tak ada upaya Gugus Tugas Covid-19 setempat menghentikan, ini jelas tidak fair."

Konser yang dimaksud Anas, yakni konser dari grup band Dewa 19 yang sempat viral beredar di media sosial. Grup band besutan Ahmad Dhani itu tampil di Hyatt Yogya pada Senin malam, 13 September 2021.

Dalam video yang berdurasi sekitar 15 menit ini, terlihat sejumlah penonton memadati konser yang cukup meriah. Padahal saat ini berbagai kegiatan konser yang berpotensi menimbulkan kerumunan belum boleh digelar di DIY selama PPKM Level 3.

Anas sendiri mengatakan untuk tahun 2021 ini, dengan status PPKM Level 2, pihaknya tengah menyiapkan satu event internasional di penghujung tahun, yakni Jogjarockarta edisi pandemi. Event itu merupakan perhelatan musik rock yang biasanya mendatangkan band rock dunia dan berkolaborasi dengan musisi tanah air.

Baca juga: Usai PON Papua, Pemerintah Dorong Penyelenggaraan Event Besar Lain

Berita terkait

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

19 jam lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

2 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

2 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

2 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

3 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Pro Kontra Iuran Pariwisata, Anggota Komisi V DPR: Sebaiknya Tidak Diterapkan

4 hari lalu

Rangkuman Pro Kontra Iuran Pariwisata, Anggota Komisi V DPR: Sebaiknya Tidak Diterapkan

Iuran dana Pariwisata pada tiket pesawat yang direncanakan pemerintah menjadi kontroversi. Bagaimana tanggapan dari berbagai pihak?

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

4 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

7 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

7 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

7 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya