PPKM Darurat Diperpanjang, Begini Nasib Malioboro dan Objek Wisata di Yogyakarta

Rabu, 21 Juli 2021 17:39 WIB

Seorang wsrga sedang duduk di bangku taman kawasan Malioboro yang ditutup selama masa PPKM Darurat. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah pusat telah menyatakan memperpanjang kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat hingga 25 Juli mendatang. Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pun memastikan akan mematuhi aturan itu dan menerapkan kebijakan serupa.

"Yang membedakan dalam perpanjangan ini Kabupaten Gunungkidul dan Kulon Progo masuk (kategori penularan Covid-19) level 3 sedangkan Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul masuk level 4. Tapi ketentuan aturan sama dengan PPKM Darurat," ujar Sekretaris DIY Kadarmanta Baskara Aji, Rabu, 21 Juli 2021.

Yang dimaksud level 3 sesuai ketentuan WHO artinya ada 50-150 kasus Covid-19 per 100 ribu penduduk, 10-30 kasus yang dirawat di rumah sakit per 100 ribu penduduk, dan 2-5 kasus meninggal per 100 ribu penduduk di daerah tersebut. Sedangkan untuk level 4 artinya ada lebih dari 150 kasus Covid-19 per 100 ribu penduduk, lebih dari 30 kasus yang dirawat di rumah sakit per 100 ribu penduduk dan lebih dari 5 kasus meninggal per 100 ribu penduduk.

Aji mengatakan ketentuan sama yang dimaksud dalam perpanjangan PPKM Darurat ini, Pemda DIY belum akan melonggarkan aturan seperti periode 3-20 Juli lalu. Khususnya pelonggaran pada tiga sektor yang diatur, yakni perkantoran, pusat belanja dan pariwisata

"Kebijakan pelonggaran secara bertahap baru bisa dilaksanakan pada 26 Juli mendatang, itu pun jika ada penurunan kasus dan harus menunggu instruksi dari pemerintah pusat," kata Aji.

Advertising
Advertising

Dengan instruksi pusat itu, maka pusat perbelanjaan seperti mal tetap tutup, rumah makan dan restoran juga masih dilarang makan di tempat dan objek wisata termasuk kawasan publik seperti Malioboro belum dibuka.

"Yang difokuskan saat ini menekan mobilitas dan aktivitas masyarakat supaya bisa menurunkan angka penularan Covid-19," kata Aji.

Sebab, berdasarkan hasil evaluasi selama PPKM Darurat, pemerintah mengklaim di DIY sudah mulai terjadi penurunan aktivitas secara signifikan berbagai sektor. Misalnya sektor transportasi umum berkurang 49 persen, aktivitas di taman-taman menurun 33 persen, rekreasi menurun 25 persen dan tempat kerja menurun 21 persen.

Namun selain itu, aktivitas mobilitas justru meningkat seperti di toko bahan makanan dan apotek yang naik hingga sembilan persen serta area permukiman naik 13 persen.

Presidium Paguyuban Kawasan Malioboro Sujarwo Putra mengatakan dengan adanya perpanjangan PPKM Darurat itu, pihaknya berharap bantuan yang dijanjikan pemerintah pusat agar dapat segera direalisasikan dan benar-benar tepat sasaran. "Sehingga tidak menimbulkan keresahan di kalangan pedagang kaki lima dan pelaku usaha di Malioboro," ujarnya.

Sujarwo mengatakan Pemerintah DI Yogyakarta dan Pemerintah Kota Yogyakarta mendesak pemerintah memberi toleransi lebih panjang kepada pedagang lesehan Malioboro untuk tutup lebih lama jika ada kelonggaran setidaknya sampai pukul 23.00 WIB. "Hal ini mengingat mereka baru bisa efektif mulai berdagang, paling cepat, jam 18.30 WIB," kata dia.

Komunitas Malioboro juga meminta kepada Pemerintah DIY melalui dana keistimewaan maupun APBD dan kepada Pemerintah Kota Yogyakarta agar memberikan stimulan dana hibah untuk modal bergulir kepada pedagang kaki lima melalui koperasi dan paguyuban saat PPKM Darurat.

Baca juga: Aksi Solidaritas Hotel Yogyakarta Lewat From Jogja With Love Selama PPKM Darurat

Berita terkait

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

13 jam lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

2 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

2 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

2 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

3 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

4 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

5 Tips Agar Road Trip Lancar dan Berkesan

4 hari lalu

5 Tips Agar Road Trip Lancar dan Berkesan

Sebelum mulai road trip, buat perencanaan dengan matang agar perjalanan lancar dan berkesan

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

6 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

7 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

7 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya