TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah hotel di Yogyakarta melakukan aksi solidaritas From Jogja With Love. Gerakan ini berwujud menyalakan lampu hotel berbentuk hati untuk memberikan motivasi dan semangat kepada masyarakat, terutama pelaku usaha perhotelan yang lesu selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat.
Ketua Himpunan Humas Hotel Yogyakarta, Leno Christiannaldo mengatakan semakin banyak hotel bintang dan hotel non-bintang yang mendukung gerakan itu. Dari semula yang berpartisipasi sekitar 50-an hotel, kini menjadi 78 hotel. "Kami (usaha perhotelan) benar-benar sangat terdampak dengan kebijakan PPKM Darurat. Ada hotel yang enggak ada tamu sema sekali," kata Leno kepada Tempo, Senin 19 Juli 2021.
Lampu-lampu di setiap kamar hotel yang membentuk pola hati itu akan berpendar setiap malam mulai pukul 20.00 WIB, sejak Jumat, 16 Juli 2021 hingga periode PPKM Darurat berakhir. Leno belum bisa memastikan kapan gerakan solidaritas bakal berlangsung karena pemerintah pusat mengindikasikan memperpanjang kebijakan PPKM Darurat dari semula sampai 20 Juli 2021, hingga akhir Juli 2021.
PPKM Darurat yang sudah berlangsung lebih dari dua pekan ini, menurut Lino, mengakibatkan Yogyakarta menjadi kota yang begitu lengang. Banyak destinasi wisata tutup, pusat perbelanjaan berhenti beroperasi, dan beberapa sudut jalan utama tutup. "Yogyakarta yang terkenal sebagai kota seni, budaya, dan pariwisata sedang terpuruk," kata Leno yang bekerja sebagai Assistant Public Relations and Loyalty Manager Swiss-Belboutique Yogyakarta.
Marketing Communications Manager Grand Aston Yogyakarta, salah satu hotel yang turut dalam gerakan From Jogja With Love, Sankar Adityas Cahyo mengatakan harus berusaha tetap menggeliat di tengah kebijakan PPKM Darurat. "Bisnis semua turun, sama sekali tidak ada booking-an," katanya.
Hotel tempatnya bekerja, menurut Sankar, masih menerima tamu individual atau keluarga, meski jumlahnya tidak banyak. "Sekarang tingkat hunian hanya sekitar 10 sampaai 15 persen," katanya. Bandingkan sebelum PPKM Darurat, menurut Sankar, bisa mencapai 80 hingga 90 persen.
Saat ini pengelola hotel berusaha membuat alternatif penawaran untuk tamu, pelanggan, dan masyarakat Yogyakarta. Misalkan dengan membuat paket makanan yang bisa dibawa pulang, diskon kamar hotel, atau menyediakan fasilitas tambahan lain. "Lewat kampanye From Jogja With Love, kami ingin memberikan motivasi juga untuk masyarakat, hotelier, dan staf kami sendiri," katanya.
Baca juga:
PPKM Darurat Diperpanjang, 52 Hotel di Yogyakarta Pasang Lampu Jogja With Love