PPKM Darurat Hari Ke-3 di Yogya Turunkan Mobilitas, Penyekatan Makin Digencarkan

Selasa, 6 Juli 2021 21:39 WIB

Akses menuju kawasan Malioboro masih ditutup pada masa PPKM Darurat, Selasa, 6 Juli 2021. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat hari ketiga di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diklaim pemerintah pusat mampu menurunkan mobiltas masyarakat hingga 13-15 persen. Data itu diungkap Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dalam rapat koordinasi Penanganan Covid-19 secara daring bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dari Gedhong Pracimosono, Kompleks Kepatihan, Selasa, 6 Juli 2021.

"Catatan pemerintah pusat, mobilitas masyarakat di DIY cukup bagus penurunannya PPKM Darurat ini, penurunan mobilitas tertinggi terjadi di Kabupaten Gunungkidul," kata Sekretaris Daerah DIY, Kadarmanta Baskara Aji usai mengikuti rapat koordinasi itu.

Aji mengatakan target dari PPKM Darurat di DIY menekan maksimal mobilitas penduduk agar tidak terlalu banyak aktivitas untuk memutus rantai penularan Covid-19. Lantas, apakah dengan penurunan mobilitas ini PPKM Darurat yang berlangsung 3-20 Juli akan dilonggarkan, seperti membuka akses Malioboro?

Koordinator Pengamanan dan Penegakan Hukum Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY Noviar Rahmad mengatakan saat ini pemerintah justru menggencarkan penyekatan, khususnya di kawasan kunjungan wisata Malioboro. "Untuk penutupan akses ke Malioboro tidak ada kelonggaran, kami masih akan tetap tutup penuh kawasan itu sampai 20 Juli nanti (akhir PPKM Darurat)," kata dia ditemui di sela pemantauan Malioboro, Selasa.

Dari pantauan Tempo, penutupan akses akses masuk menuju Malioboro pada Selasa semakin diperluas. Tak hanya di bagian ujung jalannya dari sisi utara, tapi juga meluas hingga kawasan Jembatan Kleringan dan Jalan Mataram sisi utara.

Advertising
Advertising

Penutupan itu membuat kendaraan yang dari arah Jalan Mangkubumi dan Jalan Mataram hanya bisa mengarah ke kawasan Kota Baru. Kawasan Malioboro pun kian sepi baik siang dan malam hari.

Penyekatan masuk dalam kawasan Kota Yogyakarta juga mulai dilaksanakan pemerintah. Beberapa titik penyekatan, mulai dari Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Magelang, perempatan di Wirobrajan, Jalan Parangtritis hingga di Jalan Gedongkuning. Penyekatan itu untuk menyaring ketat kendaraan yang hendak masuk Kota Yogyakarta.

Tak hanya penyekatan akses. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Yogyakarta juga bergerak lebih gencar menertibkan aktivitas-aktivitas usaha esensial yang melanggar ketentuan PPKM Darurat.

Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta Agus Winarto mengatakan telah memberikan surat peringatan kepada sekitar 80 pelaku usaha yang melanggar PPKM Darurat hingga hari ketiga ini. “Kami sudah buat teguran dengan surat peringatan. Sampai sampai saat ini sudah ada sekitar 80 pelaku usaha yang kami beri surat peringatan pertama karena melanggar PPKM Darurat,” kata dia.

Menurut Agus, kebanyakan pelaku usaha yang melanggar ketentuan operasional usaha selama PPKM Darurat. Mengacu Instruksi Wali Kota Yogyakarta Nomor 14 Tahun 2021 terkait PPKM Darurat, telah diatur kegiatan pada pusat perbelanjaan/mal/pusat perdagangan ditutup sementara, kecuali akses untuk restoran, supermarket dan pasar swalayan dapat diperbolehkan dengan memperhatikan protokol kesehatan, kapasitas dan jam operasional.

Ketentuan itu juga mendasarkan pada Instruksi Gubernur DIY nomor 17/INSTR/2021 dan Instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 15 tahun 2021 terkait PPKM Darurat. “Kebanyakan para pelaku usaha non esensial yang tetap buka, seperti toko perdagangan aksesoris, fesyen, tas, sepatu kain dan toko emas. Harus libur dulu karena tidak esensial," kata Agus.

Selain itu, pada sektor esensial ditemukan ada yang melanggar aturan PPKM Darurat. Terutama pada para pelaku usaha kuliner yang melayani konsumen makan di tempat dan minimarket menyediakan meja kursi di depan sehingga berpotensi untuk tempat nongkrong memicu kerumunan.

Untuk mengatasinya, Satpol PP Kota Yogyakarta menyita kursi maupun tikar yang dipakai masyarakat makan di tempat. “Kami ambil tempat duduk kursi dan tikar kalau masih melayani makan di tempat. Sejumlah kursi sudah kami sita dari beberapa pelaku usaha yang melanggar. Bahkan termasuk retail minimarket yang masih menyediakan meja kursi di depan toko karena itu biasanya dipakai untuk nongkrong- nongkrong,” kata Agus.

Penyitaan kursi- kursi itu hanya sementara untuk mencegah kerumunan makan di tempat dan kegiatan nongkrong. Agus mengatakan barang- barang yang disita itu dapat diambil pelaku usaha jika masa PPKM Darurat selesai.

Baca juga: Wisatawan Nekat Nongkrong, Yogyakarta Tutup Akses dan Gelapkan Malioboro

Berita terkait

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

17 jam lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

19 jam lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

1 hari lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

1 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

2 hari lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

3 hari lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

3 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

3 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

4 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

6 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya