Taman Kehati Eroniti di Gunungkidul Yogyakarta, Destinasi Wisata Ekosistem Karst

Selasa, 1 Juni 2021 05:15 WIB

Menanam padi gogo rancah diseling jagung di lahan Taman Kehati Eroniti. Dok. Instiper Jogja

TEMPO.CO, Yogyakarta - Taman Keanekaragaman Hayati atau Kehati Eroniti hadir di Desa Karangasem, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Taman seluas 10 hektare ini merupakan ekosistem karst yang menjadi tangki penyimpan air tawar, serta berbagai biota gua yang terancam kelestariannya.

Dekan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Stiper atau Instiper Yogyakarta, Sugeng Wahyudiono mengatakan nama Eroniti merupakan satu dari sepuluh nama gunung yang mengelilingi kawasan Gunungkidul. "Eroniti berarti melihat perjuangan," kata Sugeng saat peluncuran Taman Eroniti pada Senin, 31 Mei 2021. Dalam bahasa Jawa, 'iron' bermakna perjuangan dan 'niti' itu melihat.

Taman Kehati Eroniti adalah bentuk kolaborasi pemerintah, kampus, dan dunia usaha untuk menyelamatkan berbagai spesies kawasan yang terancam kelestariannya. Dengan begitu, Eroniti dapat diartikan melihat perjuangan masyarakat desa untuk membangun kawasan wisata, hutan rakyat, serta berbagai goa yang berada di Karangasem.

Berdasarkan pendataan, Sugeng menjelaskan, di kawasan yang dirintis Instiper Yogyakarta bersama PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Danone Indonesia) ini terdapat setidaknya 23 jenis flora. "Spesies yang ada memiliki fase lengkap, mulai dari semai, sapihan, tiang, dan pohon," kata dia.

Gelatik Jawa adalah burung pemakan biji yang secara ekologis berperan dalam persebaran pohon berbiji lewat pergerakan jelajah burung tersebut. Dok. Instiper Jogja

Ada pula dua jenis burung langka, yaitu Walet Linchi dan Cekakak Jawa. Satwa-satwa ini dilindungi oleh Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya serta Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa.

Advertising
Advertising

Tak hanya menjadi tempat penelitian dan edukasi keanekargaman hayati, masyarakat dapat turut mengembangkan Taman Kehati Eroniti di Kabupaten Gunungkidul ini. Misalkan dengan mengembangkan aktivitas wisata jelajah gua atau kegiatan ekowisata. "Taman Kehati Eroniti dibangun dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat, sehingga penduduk sekitar merasakan manfaatnya sekaligus menjaga alam,” kata Sugeng.

Head of Climate and Water Stewardship Danone Indonesia, Ratih Anggraeni mengatakan studi analisis dan penghitungan indeks keanekaragaman hayati di kwasan itu sudah berjalan sejak 2018. Studi bersama Instiper ini menunjukkan indeks keberagaman 1,15 atau termasuk kategori terendah di kawasan itu.

Aktivitas monitoring dan penyulaman tanaman endemik oleh warga Desa Karangasem, Kabupaten Gunungkidul, untuk menjaga indeks keanekaragaman hayati di Taman Kehati Eroniti. Dok. Instiper Jogja

"Data ini menjadi acuan kami untuk melestarikan flora fauna endemik Gunungkidul," kata Ratih. Kemudian berlangsung studi lanjutan tiga tahun kemudian, dan indeks keanekaragaman hayati naik menjadi 1,5. Artinya, menurut Ratih, besar peluang pengembangan keanekaragaman hayati di ekosistem karst ini.

Direktur Bina Pengelolaan Ekosistem Esensial, Kementerian Lingkungan Hidup, Asep Sugiharta mengatakan, Taman Eroniti ini menjadi salah satu alternatif yang efektif guna memulihkan ekosistem. Menurut dia, taman tersebut berfungsi meningkatkan keanekaragaman hayati lokal dan mendukung konservasi flora dan fauna di luar kawasan hutan. "Khusus di Gunung Sewu, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, yang berkarakter Karst, Taman Kehati Eroniti ini yang paling unik," katanya.

Baca juga:
Mau Ke Candi Prambanan, Awas Banjir di Underpass Kentungan Yogyakarta

Berita terkait

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

10 jam lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Didukung Mahasiswa dari 104 Kampus, KOBI Himpun 11.137 Data Keanekaragaman Hayati Indonesia

2 hari lalu

Didukung Mahasiswa dari 104 Kampus, KOBI Himpun 11.137 Data Keanekaragaman Hayati Indonesia

Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) himpun 11.137 data keanekaragaman hayati Indonesia dengan dukungan mahasiswa dari 104 kampus.

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

2 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

2 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

2 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

3 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

4 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

6 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

6 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

7 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya