Mau Ke Candi Prambanan, Awas Banjir di Underpass Kentungan Yogyakarta

Senin, 31 Mei 2021 07:01 WIB

Underpass Kentungan di Ring Road Utara Yogyakarta menjadi akses cepat dari arah barat ke timur Yogya. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Wisatawan yang hendak ke Candi Prambanan dan melewati underpass Kentungan, Yogyakarta, sebaiknya waspada, terutama saat hujan. Musababnya, terowongan ini kebanjiran setinggi 20 sentimeter pada Sabtu, 29 Mei 2021.

Mereka yang datang dari arah barat Yogyakarta, seperti Jakarta, Semarang, dan sekitarnya, umumnya melewati underpass Kentungan di kawasan ring road utara Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Ini adalah akses jalan tercepat dari utara Yogyakarta menuju Solo serta destinaasi wisata wilayah Sleman timur, di antaranya Candi Prambanan dan Tebing Breksi.

"Pengembang atau kontraktor harus segera memperbaiki sistem drainase di underpass Kentungan," kata aktivis sosial Yogyakarta, Baharuddin Kamba pada Minggu, 30 Mei 2021. Kondisi terowongan yang banjir membahayakan pengguna jalan, terutama saat musim liburan.

Ditambah lagi, menurut Baharuddin, yang melewati underpass Kentungan adalah wisatawan yang bisa jadi baru kali pertama melintas di sana. Mereka belum memahami medan jalan. Seperti diketahui, hujan deras mengguyur Kabupaten Sleman, Yogyakarta, pada Sabtu sore. Hujan mengakibatkan terowongan Kentungan kebanjiran dan arus lalu lintas tersendat karena panjangnya antrean kendaraan bermotor.

Kondisi underpass Kentungan di Kabupten Sleman, Yogyakarta, saat kebanjiran seusai hujan deras pada Sabtu, 29 Mei 2021. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Underpass Kentungan dibangun pada 2018 untuk memecah padatnya arus kendaraan di utara Yogyakarta yang menjadi jalur pertemuan empat arah. Simpang Kentungan menghubungkan kawasan kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, di sisi selatan dan kawasan wisata Kaliurang di sebelah utara. Sedangkan di timur dan barat menjadi jalur bagi kendaraan yang melewati lingkar luar atau ring road utara.

Advertising
Advertising

Jika underpass Kentungan kebanjiran, wisatawan dari arah barat yang hendak ke Solo atau destinasi wisata di Kabupaten Sleman timur bisa melewati jalur dalam kota, atau melalui jalan di atas underpass itu. "Fungsi terowongan ini paling krusial, pastikan aspek keselamatan bagi para pengguna jalan dan drainase untuk mengantisipasi banjir," kata Baharuddin.

Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional DI Yogyakarta, Julian Situmorang mengatakan, genangan di underpass itu diduga karena pompa penyedot air tidak menyala. "Kemungkinan saat hujan, pompa itu tidak menyala karena mati listrik," kata dia.

Berdasarkan laporan yang dia terima, menurut Julian, ketinggian banjir di underpass Kentungan pada Sabtu, 29 Mei 2021, maksimal 20 sentimeter. Tak berapa lama pompa menyala, dan genangan surut. Ada empat mesin pompa di terowongn Kentungan, Yogyakarta.

Baca juga:
Sudah Ketahuan Siapa yang 'Nuthuk' Pecel Lele Malioboro Yogyakarta Rp 37 Ribu

Berita terkait

5 Tips Merencakan Liburan Keluarga

3 jam lalu

5 Tips Merencakan Liburan Keluarga

Pakar perjalanan membagikan beberapa tips liburan keluarga

Baca Selengkapnya

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

5 jam lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

6 jam lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

14 jam lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

15 jam lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

1 hari lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

1 hari lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

1 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

1 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

1 hari lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya