Imbas Video Viral 'Nuthuk' di Malioboro, 3 Warung Pecel Lele Ditutup Sementara

Sabtu, 29 Mei 2021 19:46 WIB

Wisatawan memadati kawasan Malioboro Yogyakarta dan warung-warung lesehan pada Kamis petang, 27 Mei 2021. Mereka tetap bersantap meski sempat viral video pengakuan wisatawan yang jadi korban 'nuthuk' harga pecel lele. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kelompok pedagang kaki lima atau PKL Malioboro Yogyakarta yang sempat berencana menggugat hukum wisatawan karena menyebarkan video soal nuthuk atau mematok harga menu pecel lele akhirnya angkat bicara.

Salah satu pedagang yang juga anggota paguyuban pedagang lesehan malam Malioboro yang sempat akan menggugat itu, Sukidi, memastikan tak jadi memperpanjang kasus itu. Keputusan itu diambil setelah ada rembug bersama pemerintah kota dan paguyuban.

"Maaf, untuk kasus video viral ini kami anggap sudah selesai, tidak ada tuntut-menuntut," kata Sukidi kepada Tempo, Sabtu, 29 Mei 2021.

Sukidi sebelumnya sempat mengungkap keinginan menggugat wisatawan yang membuat video viral harga pecel pele yang nuthuk itu melalui UU ITE serta telah berkonsultasi dengan penasehat hukum. Sebab,wisatawan pembuat video itu menggeneralisir bahwa kejadian itu di Jalan Malioboro, padahal lokasinya ada di Jalan Perwakilan atau sirip jalan Malioboro sisi timur.

Wisatawan itu membuat pengakuan harga menu pecel lele totalnya Rp 37 ribu, terdiri dari lauk lele Rp 20 ribu, nasi Rp 7 ribu dan lalapan sambal Rp 10 ribu.

Advertising
Advertising

Para PKL sepanjang Jalan Malioboro pun merasa dicemarkan karena selama ini sudah tertib menerapkan daftar harga wajar sesuai yang diminta dan rutin dipantau pemerintah. Di kawasan utama jalan Malioboro seporsi pecel lele berada direntang Rp 15-18 Ribu.

"Pedagang di (jalan utama) Malioboro selama ini sudah berusaha keras membangun komitmen menjaga layanan," kata Sukidi.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengaku pihaknya memang telah berbicara dengan paguyuban lesehan, termasuk Sukidi. "Beliau (Sukidi) sudah memastikan tidak akan menggugat wisatawan, hanya meminta wisatawan juga lebih berhati-hati saat menyampaikan informasi," kata dia.

Terkait sanksi pedagang yang sudah teridentifikasi nuthuk harga, Heroe menyatakan tengah mengkaji sanksinya.

Sebelumnya Pemkot Yogya mengancam menutup selamanya lapak PKL Malioboro yang nakal itu jika terbukti melanggar. Terlebih dari Forum Komunikasi dan Koordinasi Perwakilan (FKKP), organisasi yang menaungi pedagang di Jalan Perwakilan, telah mengidentifikasi lokasi PKL yang nuthuk itu. Diketahui di Jalan Perwakilan ada tujuh warung pecel lele.

Pemerintah Kota Yogyakarta pada Sabtu sore melakukan pengecekan di lapangan dan akhirnya memutuskan menutup sementara tiga dari tujuh warung pecel lele yang berada di Jalan Perwakilan Yogyakarta (sirip Jalan Malioboro) pasca kasus nuthuk harga viral. "Kami telah menutup sementara tiga warung pecel lele yang ada di Jalan Perwakilan yang terindikasi lokasinya sesuai yang disebutkan pada video viral kemarin, mereka menjual dengan harga yang sama, cara penjualan yang sama," kata Heroe.

Saat disinggung soal sanksi terhadap penjual warung tersebut, ia menyatakan akan mengklarifikasi para penjual warung pecel lele tersebut pada Senin, 32 Mei mendatang. "Jika terbukti melanggar, untuk sanksi terberat pencabutan izin berjualan, sesuai kesepakatan komunitas dan paguyuban Malioboro," kata Heroe.

Heroe mengatakan dari kasus ini, tidak boleh ada lagi perbedaan harga mencolok, baik usaha yang ada di sirip atau jalan utama Malioboro. Semua pelaku usaha di kawasan besar Malioboro harus transparan soal harga dan tak menjebak. "Kalau paket pecel lele umumnya di situ Rp 15-18 ribu sudah paket komplet ya pakai harga itu, bukan dipecah-pecah lagi, lele sendiri, nasi sendiri, sambal sendiri," ujarnya.

Baca juga: Video Viral 'Nuthuk' di Malioboro, Pemkot Yogyakarta: Jadikan Introspeksi

Berita terkait

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

1 hari lalu

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

Persoalan sampah di Yogyakarta seolah tak kunjung usai penutupan permanen Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan awal Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

1 hari lalu

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

Puluhan orang tersengat ubur-ubur. Sebelumnya akhir April, sejumlah wisatawan dilaporkan tersengat ubur ubur saat bermain di Pantai Krakal Gunungkidul

Baca Selengkapnya

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

2 hari lalu

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.

Baca Selengkapnya

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

2 hari lalu

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.

Baca Selengkapnya

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

2 hari lalu

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.

Baca Selengkapnya

Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

2 hari lalu

Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

Polres Metro Depok menyatakan tengah menyelidiki peristiwa pengemudi Toyota Fortuner menghalangi perjalanan ambulans.

Baca Selengkapnya

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

3 hari lalu

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).

Baca Selengkapnya

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

4 hari lalu

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

Ini daftar aset eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang masuk dalam radar dakwaan KPK.

Baca Selengkapnya

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

4 hari lalu

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.

Baca Selengkapnya

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

4 hari lalu

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya