Lompatan Katak Pahlawan Perang Dunia II Itu, Dimulai dari Sentani

Kamis, 3 September 2020 17:15 WIB

Jenderal Douglas MacArthur (awm.gov.au)

TEMPO.CO, Jakarta - Sentani ibu kota Kabupaten Jayapura. Distrik ini kian elok dan kerap memikat wisatawan. Rupanya, peninggalan arkeologi dan situs Perang Dunia II, membuat Danau Sentani berpotensi besar mengundang wisatawan mancanegara.

Saat Jepang memukul mundur Sekutu di Asia termasuk Asia Tenggara pada awal 1940-an, Jayapura jadi titik balik kekalahan Jepang pada 1945. Komandan Lanud Silas Papare Jayapura, Marsekal Muda (Marsma) TNI Budhi Achmadi mengatakan Jayapura atau Hollandia, saat Perang Pasifik pada waktu itu bernilai penting bagi Sekutu dan Jepang.

"Wilayah ini menjadi ajang perebutan antara Jepang dan Sekutu. Jepang menguasai Hollandia kemudian membuat tiga lapangan terbang di Sentani, setelah itu Jepang dikalahkan oleh Sekutu, lapangan terbang ini kemudian dikuasai oleh Sekutu dan diperpanjang dan diperluas," ujar Budhi Achmadi di Sentani pada Selasa, 2 September 2020. Lapangan terbang itu juga dikenal sebagai Hollandia Drome.

Menurut Budhi, Hollandia, jadi target khusus Jenderal MacArthur panglima sekutu di Asia Pasifik. Ia ingin menjadikan Hollandia sebagai titik tolak menyerbu Jepang. "Pada waktu itu Sekutu mengerahkan 250.000 pasukan yang mendarat di Jayapura. Mereka bertempur melawan pasukan Jepang yang berjumlah 11 ribu," ujarnya.

Operasi ini diberi sandi “reckless” dipimpin Jenderal Douglas MacArthur dibantu Laksamana D. E. Barbey dan Letnan Jenderal R. L. Eichelherger dari atas kapal induk Nashville. Pukul 10.00 pagi tanggal 22 April 1944 Jenderal Douglas MacArthur mendarat di Pantai Hamadi.

Advertising
Advertising

Usai mengusir Jepang, Jenderal Douglas MacArthur mendirikan markas besarnya Jayapura. Dari Ifar Gunung Sentani, MacArthur merencanakan serangan balik ke Filipina dengan strategi lompat katak.

Monumen Tugu MacArthur di Ifar Gunung, Sentani. Dok. Hari Suroto

Usai merebut Jayapura, sejumlah prajurit zeni kemudian dikerahkan oleh Sekutu untuk memperkuat pangkalannya di Sentani. Pasukan zeni tersebut, dibantu tenaga insinyur teknik. Tugas utama mereka adalah membuat landasan baru, yang lebih luas agar bisa didarati oleh pesawat pengebom B-29 Superfortress.

Merekalah yang memegang peranan penting dalam pembuatan landasan pesawat serta jalan-jalan raya di sekitarnya. Hasil kerja mereka itu sampai saat ini masih tetap dipergunakan.

Dalam proses pembuatan landasan serta jalan raya ini, pasukan Sekutu bekerja ekstra keras dengan terlebih dahulu meratakan sisi-sisi pegunungan di sekitar areal tersebut. Setelah itu, jembatan-jembatan serta pipa-pipa pembuang air didirikan di sepanjang sungai. Kemudian, untuk membuat jalan raya, rawa-rawa ditimbun dengan kerikil dan batu-batu.

"Hanya dalam waktu semalam, Hollandia bermetamorfosis dari sebuah kampung yang sunyi sepi menjadi sebuah kota berpopulasi 250.000 manusia–jumlah yang sepertiga lebih banyak dari total jumlah penduduk Papua saat itu," ujar arkeolog Hari Suroto.

Hollandia kemudian menjadi salah satu markas militer terhebat selama Perang Dunia II dan sebagian besar komando untuk wilayah Pasifik Barat Daya dioperasikan dari Hollandia. Sekutu menjadikan Hollandia sebagai Basis G, dilengkapi dengan sembilan galangan kapal (dock), fasilitas militer, rumah sakit, gudang, toko, dan tempat hiburan.

Buku Sejarah

Potongan sejarah itu diabadikan dalam buku "Sejarah Lanud Silas Papare dan Perang Dunia II di Papua", yang ditulis oleh Marsma TNI Budhi Achmadi, "TNI AU terutama Lanud Silas Papare berusaha berkontribusi menyumbangkan pemikiran dalam bentuk buku bekerja sama dengan Balai Arkeologi Papua," ujarnya.

Menurutnya, sejarah telah membuktikan bahwa lapangan terbang Sentani sudah dikenal di internasional, lapangan terbang ini dibangun Jepang kemudian dilanjutkan pembangunannya oleh Amerika. Lalu diteruskan oleh pemerintah Belanda dan selanjutnya oleh Pemerintah Indonesia.

"Ke depan, Bandara Sentani berpotensi untuk dikembangkan sebagai bandara hub internasional yang menghubungkan negara-negara Pasifik," imbuhnya. Ia berharap TNI AU dan Balai Arkeologi Papua bekerja sama melakukan penelitian peninggalan Perang Dunia II, "Hasilnya seperti Indiana Jones, menemukan sesuatu data baru yang spektakuler," ujarnya lagi.

Gusti Made Sudarmika, kepala Balai Arkeologi Papua mengamini, Balai Arkeologi Papua tidak bisa sendiri melakukan penelitian, jadi perlu dukungan berbagai pihak, agar data yang didapatkan semakin lengkap dan komprehensif.

"Ke depan tidak hanya buku saja sebagai output penelitian tetapi juga film dokumenter yang pengambilan gambar video serta pengeditan akan melibatkan teman-teman jurnalis sehingga enak ditonton oleh masyarakat berbagai kalangan," katanya.

Bekas-bekas bagian lapangan terbang Sentani yang dibangun oleh pasukan Sekutu, untuk pendaratan pesawat pengebom dan pengintai B-29 Superfortress. Dok. Hari Suroto

Hari Suroto, koordinator peneliti Balai Arkeologi Papua, menambahkan peninggalan Perang Dunia II di Jayapura harus diteliti, dilestarikan dan dikembangkan sebagai destinasi pendidikan maupun destinasi wisata sejarah.

"Wisatawan dari luar negeri juga tertarik dengan peninggalan Perang Dunia II di Jayapura, wisatawan ini berasal dari negara-negara yang pada waktu Perang Dunia II tergabung dalam Sekutu melawan Jepang, yaitu Amerika Serikat, Australia, Inggris dan Belanda," ujar Hari. Selain itu, menurutnya, setiap tahun wisatawan Jepang berkunjung, menapak tilas kakek atau orang tua mereka yang gugur dalam pertempuran di Papua.

Berita terkait

Tangga Bersejarah dari Perang Dunia II di Hawaii Dibongkar, Banyak Wisatawan Abaikan Peringatan

9 jam lalu

Tangga Bersejarah dari Perang Dunia II di Hawaii Dibongkar, Banyak Wisatawan Abaikan Peringatan

Haiku Stairs di Hawaii ditutup untuk umum sejak 1987 karena dianggap berbahaya. Namun, banyak wisatawan tetap menaikinya dan mengabaikan peringatan.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

3 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

5 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

5 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

7 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

9 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

14 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya

Banjir di Distrik Sentani Jayapura Merendam 111 Rumah

26 hari lalu

Banjir di Distrik Sentani Jayapura Merendam 111 Rumah

Banjir merendam banyak hunian warga di Distrik Sentani, Kota Jayapura, Provinsi Papua. Genangan muncul akibat hujan pada 8 April 2024.

Baca Selengkapnya

1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

35 hari lalu

1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

Hari Bank Dunia atau World Bank Day diperingati setiap 1 April. Hal ini karena pada tanggal tersebut, organisasi bank dunia atau World Bank didirikan

Baca Selengkapnya

Korban Penembakan KKB Diterbangkan ke Jayapura, Kapolda Papua Sampaikan Belasungkawa

43 hari lalu

Korban Penembakan KKB Diterbangkan ke Jayapura, Kapolda Papua Sampaikan Belasungkawa

Jenazah korban penembakan kelompok bersenjata di Paniai, Papua diterbangkan ke Jayapura untuk dimakamkan hari ini.

Baca Selengkapnya