Perhatian, Yogyakarta Masih Enggan Terima Tur Grup Wisata

Kamis, 16 Juli 2020 08:41 WIB

Kawasan Sosrowijayan Yogyakarta, salah satu kampung wisata yang banyak dikunjungi turis mancanegara di. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku wisata Yogyakarta mulai menawarkan tur wisata untuk rombongan turis. Dari sejumlah poster promo paket wisata, para turis diiming-imingi paket dengan rentang harga Rp 100-150 ribu.

Tujuan paket itu hampir sama seluruhnya. Seperti Malioboro-Parangtritis-Pusat Bakpia Patuk atau Pantai Kukup-Ngrawe- Malioboro atau Pasar Beringharjo.

Tiap poster menawarkan fasilitas perjalanan hampir sama yakni dengan bus besar atau medium, juga lengkap dengan tawaran doorprize barang elektronik.

Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengecam dan melarang keras paket wisata berombongan itu, “Untuk rombongan umum, pada saat ini kami belum bisa mengizinkan masuk ke Yogyakarta,” ujar Heroe Rabu 15 Juli 2020.

Heroe yang juga Wakil Wali Kota Yogyakarta itu menjelaskan, grup wisata yang tak diizinkan itu, adalah turis-turis yang tidak diseleksi dan diambil serampangan dari beragam daerah, “Saat ini tahapan sektor wisata kami Jogja untuk Jogja, dan bagi orang luar Yogya masih dibatasi hanya rombongan keluarga atau rombongan dinas tertentu yang terseleksi,” ujar Heroe.

Advertising
Advertising

Heroe menuturkan Pemkot Yogyakarta belum bisa menerima rombongan wisatawan luar, karena masih merampungkan semua peraturan baru menuju adaptasi kebiasaan baru (AKB). Aturan ini nanti akan diterapkan di seluruh tempat-tempat umum, destinasi wisata, hotel, pasar tradisional, juga restoran dan cafe, hingga tempat ibadah.

“Memang sudah dilakukan uji coba namun saat ini masih diterapkan secara terbatas dan akan dibuka secara bertahap,” ujarnya.

Oleh sebab itu, ujar Heroe, beberapa tempat wisata di Kota Yogyakarta yang sudah beroperasi harus dilakukan pembatasan, “Jadi kami tegaskan, wisata Yogya belum dibuka secara lebar, kami masih ujicoba, masih membatasi semuanya,” ujarnya.

Heroe pun memohon kesabaran para wisatawan juga pelaku industri perjalanan wisata. Sebab kasus Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) secara umum juga masih bertambah setiap hari. Selain itu masa tanggap darurat bencana Covid-19 belum dicabut, “Jika ada tempat wisata, hotel, resto cafe atau tempat umum ditemukan kasus covid 19, kami langsung tutup,” ujarnya.

Sedangkan bagi siapapun yang tidak menjalankan protokol kesehatan akan diberi sangsi tegas sesuai aturan dalam peraturan wali kota. Dari mulai sanksi teguran, melakukan kerja sosial, hingga denda administrasi berupa uang Rp100.000.

Ketua asosiasi biro perjalanan atau ASITA DIY, Udhi Sudiyanto menyatakan saat ini walau sejumlah objek wisata mulai beroperasi, namun anggotanya belum ada yang menjual paket wisata tujuan Yogyakarta.

Kawasan Pantai Kukup di Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta mulai melaksanakan uji coba menerima kunjungan wisatawan. TEMPO | Pribadi Wicaksono

“Kami belum berani menjual paket wisata apalagi promosi jor-joran karena destinasi belum buka secara penuh,” ujarnya. Udhi menyatakan pihaknya sejauh ini baru bisa menyiapkan paket-paket wisata itu sembari menunggu rekomendasi pemerintah.

“Paket wisata yang kami siapkan itu pun hanya small group, family, bukan grup besar, dan sifatnya outdoor,” ujar Udhi.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

2 jam lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

14 jam lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

15 jam lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

1 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

3 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

3 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

3 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

4 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

4 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

5 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya