Dua Negeri Berjuang Memikat Turis Eropa, Ini yang Mereka Kerjakan

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Rabu, 17 Juni 2020 10:56 WIB

Portugal menjadi negara ketiga dalam daftar negara terbaik di dunia versi CN Traveler. Portugal memiliki berbagai wisata alam dan budaya yang wajib dikunjungi, seperti Madeira, Marvao, Azores, hingga Pantai Martinhal. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kala perbatasan Uni Eropa dibuka, menandai dimulai new normal, dan turis-turs dari Uni Eropa dipersilakan pelesiran, dua kekuatan pariwisata Eropa ini bersaing ketat. Mereka memikat turis dengan pantai, makanan, sejarah, dan sinar matahari.

Dua negeri itu adalah Portugal dan Yunani, dua negara yang angka infeksi virus corona dan korban meninggal yang kecil, dibanding negara-negara anggota Uni Eropa lainnya. Kini, selain menjaja keunikan destinasi pariwisatanya, mereka juga menjual diri, sebagai tempat paling aman untuk berlibur – tawaran yang menggiurkan usai pandemi virus corona.

Portugal dan Yunani, pada pertengahan Juni membuka pintu untuk wisayawan asing. Portugal dan Yunani, yang sumbangan Produk Domestik Bruto (PDB) dari pariwisata relatif besar, harus membujuk wisatawan untuk datang. Agar ekonomi mereka tak berkepanjangan didera krisis ekonomi sejak 2008.

Perdana Menteri Portugis António Costa percaya negaranya tetap semenarik dulu, namun perlu melansir kampanye baru yang berfokus pada safety. "Semua alasan untuk mengunjungi Portugal masih ada di sini sehingga wisatawan dipersilakan," katanya kepada CNN.

Baca: Yunani Buka Pariwisata Pada Juli, Turis Boleh Datang Asal....

Advertising
Advertising

Portugal memiliki salah satu korban jiwa terendah di Eropa dari Covid-19. Negeri itu melaporkan 1.520 korban jiwa di antara populasi kurang dari 11 juta, "Kami adalah salah satu negara yang paling banyak mengetes warga dari Covid-19, kami salah satu negara yang lebih mengetahui penyebaran sebenarnya dari virus, di mana jumlahnya paling aman dan di mana orang dapat datang dengan yakin," kata Costa dengan bangga.

"Keyakinan akan menjadi salah satu faktor pembeda pada saat memilih ke mana harus pergi liburan - saya pikir Portugal adalah tujuan yang baik."

Timpalan Costa, Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis, yang mengatakan prioritas utama negaranya adalah keselamatan, karena pekan ini, negerinya membuka hotel musiman bagi pengunjung dari seluruh Eropa.

"Saya tidak tertarik untuk menjadikan Yunani tujuan nomor satu di Eropa," kata Mitsotakis. "Saya tertarik menjadikan Yunani tujuan teraman di Eropa," ujarnya kepada CNN Travel, berdiplomasi.

Para wisatawan memperhatikan aksi sejumlah pria, yang mengenakan pakaian militer Yunani kuno berjalan-jalan di sekitar gedung parlemen. Athena, Yunani 21 Juni 2015. REUTERS / Marko Djurica

Bersih dan Aman

Di Portugal, bagian dari upaya untuk membangun kepercayaan diri itu adalah pengenalan sertifikasi higienis, untuk menunjuk fasilitas wisata sebagai "bersih dan aman."

"Kami telah membuat protokol antara otoritas kesehatan, semua hotel, untuk membuat segel khusus, bersih dan aman, untuk memberikan jaminan kepada semua orang sehingga mereka bisa datang dan mereka akan aman," kata Costa. Sekitar 14.000 bisnis telah menerima meterai dan 15.000 karyawan telah dilatih, kata para pejabat.

Meskipun Costa mengakui jumlahnya tidak akan sebaik tahun-tahun sebelumnya, Costa mengatakan ada indikator yang baik bahwa tingkat hunian akan berada pada tingkat yang kuat.

Lingkungan kota tua Lisabon di Lisbon - biasanya dipenuhi turis pada hari yang cerah - masih sepi. Daerah itu, yang dikosongkan oleh banyak penduduk selama dekade terakhir karena gentrifikasi yang menyebabkan banyak bangunan berubah menjadi akomodasi wisata, baru saja mulai membuka restoran, toko, dan kafe yang ditutup selama wabah virus corona pada puncaknya.

"Kami terpaksa menutup toko kami selama sekitar dua bulan, terakhir kali kami tutup adalah pada tahun 1977," kata Miguel Clarinha, seorang pemilik dan manajer Pasteis de Belem, sebuah perusahaan kuliner di Lisbon yang menjual kue custard Pasteis de Nata yang terkenal di negara itu.

Dia mengatakan sejak dibuka kembali pada pertengahan Mei, bisnis tumbuh antara 15-20% dibanding saat normal. Toko itu, katanya, menjual sekitar 4.000 kue tar setiap hari dibandingkan dengan biasanya yang mencapai 30.000.

"Tentu saja kami berharap, tetapi kami juga tahu tahun ini akan menjadi tahun yang lambat," katanya.

Sejumlah pelari mendorong kereta luncur keranjang yang ditumpangi wisatawan saat menuruni jalanan menuju Funchal di Portugal 1 April 2017. REUTERS / Rafael Marchante

Keputusan Menit Terakhir

Di antara beberapa pelancong yang dapat dilihat, Christine Benna, 48, seorang administrator kantor dari Jerman mengatakan, dia merasa cukup aman untuk mengunjungi Portugal.

"Kami merencanakannya sebelum [pandemi]," katanya. "Kami menunggu sampai menit terakhir untuk melihat apakah mungkin untuk terbang atau tidak dan itu mungkin, jadi kami berkata 'ayo pergi.'"

Benna dan rekannya menghabiskan sebagian besar dua minggu mereka di Portugal di luar Lisbon, mengunjungi teman-teman di pedesaan, membatasi waktu mereka di ibu kota Portugal, hanya satu hari.

"Kami tidak ingin menunda karena siapa yang tahu bagaimana keadaan dalam beberapa bulan, mungkin situasinya akan lebih buruk," katanya, mengakui bahwa mungkin ini akan menjadi satu-satunya perjalanan pasangan di luar Jerman tahun ini.

Sebuah survei oleh Hotelaria de Portugal, sebuah asosiasi yang mewakili 65 persen dari hotel di negara itu, memang menunjukkan bahwa orang-orang seperti Benna dan Dreiling merencanakan liburan mereka di Portugal, tetapi tingkat optimisme tidak seoptimistis Perdana Menteri Costa.

Sebagian besar pemesanan datang dari Spanyol (20,7%), Inggris (16,8%), Prancis (14,7%), dan Jerman (9,4%). Menurut penelitian itu, sebagian besar hotel tingkat huniannya masih di bawah 20% hingga akhir tahun.

Karena itu, sebagian besar hotel hanya akan beroperasi pada kapasitas penuh mulai September dan sebagian besar harus tetap pada kapasitas yang kecil hingga akhir tahun. Ini pandangan suram, terutama untuk negara di mana pariwisata sendiri mewakili 14,6 persen dari PDB.

Wisatawan menyaksikan pesawat yang akan mendarat di Bandara Skiathos, Yunani. Bandara di pulau Skiathos disebut-sebut sebagai St Maarten Eropa, karena pemandangan pesawat terbang rendah menjelang mendarat. youtube.com

Pantai Bebas Keramaian

Ini adalah gambaran serupa di Yunani di mana sekitar 90 persen dari pendapatan pariwisata berasal dari pengunjung internasional. Negeri itu tahun 2019 dikunjungi 33 juta turis, membawa sekitar US$ 20 miliar.

Tapi sementara garis pantai yang indah seperti Porto Katsiki di pulau Ionia Lefkas - secara teratur ditampilkan dalam daftar pantai terbaik di dunia - saat ini masih sepi, mereka diperkirakan akan semakin sibuk saat Yunani memulai pembukaan bertahap perbatasannya.

Dengan angka kematian yang rendah akibat virus corona dibanding Portugal, Yunani dipuji sebagai salah satu negara paling aman bagi wisatawan di Mediterania musim panas ini. Itu terlihat di bawah 200 kematian dari Covid-19 dan sedikit lebih dari 3.000 kasus dalam populasi 11 juta.

Pembukaan Yunani bertahap, dimulai dengan periode jembatan sampai 30 Juni, di mana penerbangan penumpang internasional hanya akan diizinkan masuk Yunani, melalui dua bandara utamanya di Athena dan Thessaloniki.

Penerbangan internasional langsung ke banyak tujuan pariwisata negara itu, akan dilanjutkan pada 1 Juli. Feri dari negara lain juga akan diizinkan untuk berlabuh mulai Juli.

Pembukaan tersebut berarti bahwa penumpang dari daftar lusinan negara dengan tingkat infeksi rendah sekarang dapat memasuki Yunani, dan wisatawan hanya menjalani tes acak. Daftar ini diharapkan akan diperpanjang pada bulan Juli.

Hotel Karantina

Yunani berharap keberhasilan awal dalam perang melawan virus akan diterjemahkan menjadi penerimaan, dalam industri yang menyumbang lebih dari 20 persen dari PDB negara itu dan satu dari empat pekerjaan.

Seperti di Portugal, protokol kesehatan dan keselamatan yang ketat telah diperkenalkan. Hotel diharuskan memiliki dokter yang dikontrak sesuai panggilan, sementara karyawan harus melakukan tes reguler.

Yunani juga telah menghilangkan "Kamar Covid-19," atau dalam beberapa kasus hotel yang ditunjuk. Saat wabah memuncak, Kamar Covid-19 digunakan untuk mengkarantina turis. Tapi kini berubah, menurut para pelaku bisnis perhotelan di Lefkas mengatakan sebagian besar pertanyaan dari klien potensial adalah tentang kesehatan dan keselamatan, bukan adanya kamar karantina.

"Orang-orang ingin bepergian tetapi mereka ingin memastikan mereka meminimalkan paparan. Mereka ingin tahu bahwa begitu mereka tiba di tujuan akhir mereka, mereka akan memiliki ruang untuk jarak sosial dan merasa aman," kata Odysseas Christofides, pemilik Pavezzo Country Retreat.

Christofides memperkirakan pemesanan telah turun 60 persen dibanding tahun lalu. "Kami juga memiliki banyak tamu dengan pemesanan yang valid, yang kami tidak tahu apakah mereka harus membatalkan menit terakhir karena pembatasan perjalanan dan ketidakpastian tentang penerbangan. Ini adalah langkah satu per tahun untuk kita semua."

Di utara Lefkas, di kota peristirahatan Parga, Yunani, pantai baru saja dibersihkan dan sunbeds dipasang. Parga menerima puluhan ribu pengunjung setiap tahun, sebagian besar dari utara Eropa. Awal 2020, destinasi wisata itu kosong melompong sejak hotel pertama kali dibangun pada 1950-an, kata penduduk setempat. Dengan persiapan yang terlihat sedang berlangsung, mereka menyatakan keprihatinan tentang musim panas mendatang.

"Pemesanan menunjukkan bahwa banyak orang tidak akan melakukan perjalanan musim panas ini. Banyak klien sudah memindahkan pemesanan mereka ke tahun depan," kata manajer Antonis Zygouris dari agen perjalanan Parga, kepada ITS Travel. "Tetapi jika yang pertama datang bersenang-senang dan pulang ke rumah dengan aman, hal-hal yang baik dapat terjadi."

Berpikir Mengenai Ketergantungan Terhadap Pariwisata

Dengan jumlah pengunjung tahunan lebih dari dua kali lipat sejak 2010 dan meningkatnya ketergantungan pada industri pariwisata, Yunani tahu bahwa meskipun sukses awal, ekonomi negara bisa menderita.

Pemerintah telah mengatakan bahwa lebih dari setengah dari pendapatan pariwisata tahun ini sudah hilang. Padahal, pariwisata baru saja berhasil membantu Yunani melewati krisis keuangan sejak 10 tahun lalu, namun wabah membuat ekonomi terjerembab kembali.

Untuk mencoba memperkuat sektor ini, pemerintah Yunani telah mempresentasikan rencana yang luas termasuk peningkatan infrastruktur kesehatan. Ini termasuk pemasangan hampir 450 tempat tidur untuk kasus Covid-19 di pulau-pulau populer dan mempekerjakan hampir 700 staf tambahan.

Kota Algarfe di Portugal hidup dari pariwisata, namun hotel-hotel di kota itu bakal ditutup hingga 2021, untuk mencegah penyebaran virus corona. Foto: @portugueseforadaytours

Sebelas pesawat terbang juga telah diubah menjadi "kapsul transit" yang tampak futuristik, yang dapat digunakan untuk pasien yang perlu diterbangkan ke unit perawatan intensif.

Dengan banyak tantangan masih ada, Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis mengatakan bulan-bulan mendatang akan menjadi "musim panas yang berbeda." Mitra Portugis-nya, António Costa, setuju.

"Kami harus hidup dengan virus untuk waktu yang sangat lama," katanya. "Apakah itu mengubah hidup kita? Ya. Apakah itu menghambat hidup kita? Tidak. Itu menuntut kita untuk hidup secara berbeda."

Berita terkait

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

40 menit lalu

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

Masyarakat perlu mendukung perempuan dalam mengejar kesempatan dan kesuksesan di berbagai bidang, termasuk di menjadi pemandu wisata perempuan.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

3 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

3 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

3 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

3 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

4 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

4 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

5 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya