5 Museum yang Bercerita Tentang Kuliner
Reporter
Bram Setiawan
Editor
Ludhy Cahyana
Sabtu, 18 April 2020 11:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wisata kuliner boleh dibilang sudah umum dilakukan ketika bepergian. Mencicipi makanan khas daerah yang dikunjungi adalah salah satu cara untuk mengenal bagian kebudayaan dari tempat yang dikunjungi.
Namun, untuk memahami tentang kuliner, ada juga cara selain bersantap. Karena, terdapat beberapa museum yang khusus menceritakan tentang kuliner, terutama bahan makanan. Berikut lima museum tentang kuliner, dirangkum dari berbagai sumber.
Frietmuseum
Frietmuseum di Brugge (Bruges) adalah museum tentang kentang goreng. Frietmuseum menjelaskan berbagai riwayat kentang dan kentang goreng termasuk beragam bumbunya. Pengunjung bisa menemukan sejarah kentang goreng, termasuk latar belakang kuliner itu di Belgia, sebagaimana dikutip dari laman Frietmuseum.
Idaho Potato Museum
Idaho Potato Museum atau Museum Kentang Idaho adalah tempat yang menampilkan segala hal tentang kentang. Museum itu menjelaskan sejarah tentang revolusi industri kentang, sebagaimana dikutip dari laman Idaho Potato Museum. Dari kentang asli yang ditanam di Idaho, hingga keripik kentang yang dibuat oleh Pringles Company di Jackson, Tennessee.
Museum Kimchikan
Museum Kimchikan adalah tempat yang untuk mempelajari segala hal tentang kimchi dan gimjang di Korea Selatan. Pengunjung bisa mempelajari sejarah kimchi serta belajar dan merasakan berbagai jenis kimchi. Panduan audio dalam bahasa Inggris, Jepang, dan Cina tersedia untuk pengunjung mancanegara, dikutip dari Visit Korea. Tur museum dengan pemandu juga tersedia pada waktu yang ditentukan.
Museum Mentega
The Butter Museum atau Museum Mentega dikelola lembaga yang ingin berbagi cerita tentang perdagangan mentega Irlandia. Museum Mentega ini berada di Shandon, Cork. Cerita tentang mentega dimulai dengan peran utama susu di Irlandia hingga produk mentega.
Museum itu menggambarkan tentang pertukaran mentega secara internasional di Cork pada abad ke-19. Pengunjung bisa mempelajari latar belakang pembuatan mentega tradisional rumahan, hingga merek modern seperti Kerrygold, seperti dikutip dari laman The Butter Museum.
Museum Cuka Internasional
Pada 1999, organisasi nirlaba CARE sedang menanggapi perubahan demografi dan ekonomi daerah. Sambil mencari proyek untuk mendukung misi tersebut, Lawrence Diggs, yang juga dikenal sebagai The Vinegar Man, menjalin kemitraan.
Kelak, dari kemitraan itu membuat Museum Cuka Internasional di Roslyn, Dakota Selatan, dikutip dari laman International Vinegar Museum. Kegiatan yang bisa dilakukan antara lain tur museum. Namun ada pula unjuk memasak, semua berhubungan dengan cuka. Museum itu juga tempat kemunculan gagasan untuk penyelenggaraan parade cuka tahunan.