Turki Harus Melewatkan Musim Panen Turis Karena Virus Corona

Reporter

Bram Setiawan

Editor

Ludhy Cahyana

Senin, 6 April 2020 08:00 WIB

Seorang petugas Kementerian Kesehatan Turki memantau pemindai termal ketika penumpang dari Tiongkok tiba di Bandara Internasional Istanbul di Istanbul, Turki, 24 Januari 2020. Pemindaian tersebut guna antisipasi atas penyebaran virus Corona. REUTERS/Murad Sezer

TEMPO.CO, Jakarta - Musim pariwisata Turki diperkirakan akan ditunda hingga periode setelah Mei karena pandemi virus corona (Covid-19).

"Mudah-mudahan, kami akan melihat bahwa kegiatan pariwisata akan mulai lagi selama pesta Ramadan," kata Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Turki Mehmet Nuri Ersoy, seperti dikutip dari laporan Hurriyet Daily News beberapa hari lalu.

Pesta Ramadan direncanakan akan dirayakan pada akhir Mei, masih dalam suasana Hari Raya Idul fitri, "Kegiatan pertama akan dimulai dengan wisatawan domestik," ucap Ersoy. Ia mengimbau perusahaan pariwisata bisa mengambil manfaat dari dukungan pekerjaan jangka pendek untuk anggota mereka.

Jika operasional perusahaan ditunda sepenuhnya atau sebagian karena force majeure, seperti pandemi Covid-19, pemerintah membayar gaji anggota mereka.

"Jumlah tunjangan pekerjaan pendek harian adalah 60 persen dari penghasilan rata-rata harian," menurut keterangan Badan Tenaga Kerja Turki.

Advertising
Advertising

Mengutip Al Jazeera, Pemerintah Turki telah memperketat aturan pembatasan. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan aturan pembatasan jam malam untuk kaum muda. Kemudian, menutup perbatasan 31 kota untuk menghambat penyebaran virus corona. Ihwal mengenai penutupan perbatasan kota akan berlaku selama 15 hari, "Namun periode ini bisa diperpanjang jika perlu," ujarnya.

Aturan pembatasan jam malam berlaku menyeluruh untuk warga di bawah usia 20 tahun. Pembatasan itu telah berlaku mulai tengah malam, Jumat, 3 April.

Ankara juga menutup perbatasan untuk kendaraan, kecuali kendaraan logistik yang mengangkut persediaan penting. "Penggunaan masker akan wajib di tempat-tempat ramai," ucap Erdogan.

Menurut Kementerian Kesehatan Turki, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia berjumlah 425. Sementara jumlah kasus Covid-19, yang dikabarkan pada Sabtu, 4 Maret 2020, berjumlah lebih dari 20.000.

HURRIYET DAILY NEWS | AL JAZEERA

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

20 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

1 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

3 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

3 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

3 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya