Ke Taman Wisata Gajah Thailand, Cari yang Ramah Satwa

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Senin, 30 Maret 2020 10:09 WIB

Sejumlah gajah yang tengah sakit, menyantap makanannya saat mendengarkan alunan musik yang dibawakan oleh seorang pianis asal Inggris Paul Barton di Elephants World, Kanchanaburi, Thailand, 9 Desember 2018. REUTERS/Soe Zeya Tun

TEMPO.CO, Jakarta - Di Thailand, gajah sangat akrab dengan kehidupan sehari-hari warga. Bahkan sejak abad pertengahan gajah membantu masyarakat yang hidup di wilayah yang saat ini disebut Thailand. Satwa itu digunakan untuk mengangkut beban, pertanian, hingga perang. Kini untuk melihat gajah, cukup mengunjungi taman wisata gajah.

Gajah disebut sebagai Chang dalam bahasa Thailand. Warga menyukai karena kekuatan, ketangguhan, dan jinak. Namun, pada tahun 1989, karena masalah lingkungan, pemerintah penggunaan gajah. Ribuan gajah beserta mahout (pawang gajah) mereka, kehilangan pekerjaan. Karena setiap gajah makan sekitar 250kg per hari, dengan biaya £ 1.000 sebulan, satu-satunya cara untuk menjaga mereka tetap hidup adalah melalui pariwisata.

Untuk kegiatan wisata, menukil dari The Travel Magazine, Thailand memiliki 3.000 gajah piaraan, dengan lebih dari 200 pusat taman wisata gajah, yang tersebar di seluruh Thailand. Kini, wisatawan kian sadar mengenai hak-hak satwa, termasuk gajah. Memaksa mereka terus menghibur pengunjung atau mengendarai membuat gajah lelah secara fisik dan mental. Wisatawan pun menuntut standar perawatan tinggi.

Tuntutan pelancong itupun berimbas positif. Sejumlah pusat gajah menyebut diri mereka sebagai tempat perlindungan atau konservasi, tetapi saat ini tidak ada standar yang disepakati, dan terkadang kata itu ditambahkan hanya sebagai taktik pemasaran belaka.

Asosiasi Agen Perjalanan Inggris (ABTA) mengimbau kepada wisatawan dunia, yang melancong ke berbagai negara untuk menghindari semua bentuk kontak dengan satwa, termasuk mengendarai dan memandikan mereka. Dan hanya memberi makan bila terdapat penghalang. Di Thailand tak banyak pusat gajah yang mematuhi imbauan tersebut. Berikut taman wisata atau pusat gajah, yang memperhatikan aspek perlindungan atau konservasi.

Advertising
Advertising

Gajah di Elephants World sedang berendam di sungai yang mengalir membelah pusat gajah tersebut. Foto: @elephantsworld

Elephants World

Butuh berkendara sekitar tiga jam ke barat dari Bangkok ke Kanchanaburi untuk mengunjungi Elephants World. Pusat gajah itu didirikan pada 2008 oleh dokter hewan Thailand dan istrinya. Mereka mulai dengan tiga ekor gajah dan sekarang memiliki 22 gajah.

Elephants World adalah situs luas yang indah, di tepi Sungai Kwai, dan perawatannya terasa menyenangkan. Memberi makan diperbolehkan di belakang penghalang, dari pedestrian yang dibangun khusus. Namun, wisatawan masih diperbolehkan memandikan gajah pada pagi hari – meskipun jumlah wisatawan sangat dibatasi.

Green Elephant Sanctuary Park

Di selatan Bangkok, di wilayah Phuket yang berpantai indah, rupanya terdapat pusat-pusat gajah yang didirikan. Mereka jadi alternatif bagi wisatawan yang bosan dengan suasana lautan dan sengatan matahari.

Kabarnya di Phuket terdapat gajah yang diikat kakinya di pinggir jalan. Tapi, Green Elephant Sanctuary Park tak melakukannya. Bahkan mereka tak mengizinkan wisatawan mengendarainya. Dan hanya kelompok besar yang boleh berkunjung ke pusat gajah tersebut.

Di Green Elephant Sanctuary Park terdapat 14 gajah, termasuk bayi gajah yang lahir di taman tersebut. Wisatawan diperkenankan memberi susu anak-anak gajah, termasuk memandikan mereka di kolam. Sayangnya, kolam pemandian gajah terlalu kecil, untuk 20 turis yang memandikan gajah.

Phang Nga Elephant Park

Sekitar dua jam di utara Bangkok terdapat Phang Nga Elephant Park atau Taman Gajah Phang Nga. Pusat gajah itu didirikan pada 2015, dan hanya memiliki sembilan gajah. Meskipun gajah di lokasi itu tak sebanyak di tempat lain, namun pemandangan hutan yang subur di sekitar Phang Nga Elephant Park, bis amembuat wisatawa betah.

Gajah-gajah itu memiliki ikatan yang kuat dengan para mahout. Tapi wisatawan bisa memberi makan mereka, dan menuntunnya menyusuri jalur-jalur yang sulit di dalam hutan. Pelesiran memasuki hutan bersama gajah ini, hanya dibatasi 18 orang. Agar perjalanan itu, jadi kesempatan untuk benar-benar dekat dan menghabiskan waktu bersama hewan-hewan besar itu. Wisatawan pun bisa memandikan mereka di kolam – yang tampaknya mengabaikan saran ABTA.

Patara Elephant Farm

Berajak ke Chang Mai, di utara Bangkok, wilayah itu merupakan konsentrasi gajah lokal Thailand. Sesampai di Chang Mai, lanjutkan dengan berkendara selama sejam untuk mengunjungi Patara Elephant Farm. Peternakan itu fokus ke pengembangbiakan gajah, dan memiliki 44 bayi gajah yang lahir di peternakan itu.

Pat, pemilik peternakan itu, menawarkan program latihan memelihara gajah dalam sehari. Wisatawan diajarkan memandikan mereka sekaligus menungganginya, dan memberi perintah terhadap gajah-gajah itu.

Gajah-gajah di Elephant Nature Park sangat tak diperkenankan didekati wisatawan. Foto: @elephantnaturepark

Elephant Nature Park

Lalu, siapa yang benar-benar melaksanakan konservasi? Kunjungilah Elephant Nature Park. Lokasinya sekitar 60 km di luar Chang Mai. Gajah-gajah di lokasi itu, tak memiliki kontak sama sekali dengan manusia – mereka terlihat bebas dan lebih sehat dibanding pusat gajah lainnya.

Wisatawan diperkenankan melihat mereka dari jauh, di jalan setapak yang tinggi. Hal itu memberi kesan melihat mereka di alam liar. Tentu saja, mereka dikurung di malam hari, mematuhi hukum Thailand, untuk mencegah mereka merusak tanah pertanian, dan jantan dipisahkan dari betina. Lek Chailert pemilik Elephant Nature Park memiliki komitmen kuat, membiarkan gajah-gajah itu liar dan tak berbaur dengan wisatawan.

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

8 jam lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

3 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

3 hari lalu

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

Kekalahan Fajar / Rian dari Peeratchai Sukphun / Pakkapon Teeraratsakul membuat skor Indonesia vs Thailand di fase grup Piala Thomas 2024 sementara imbang 1-1.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

3 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

3 hari lalu

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

Menteri Luar Negeri Thailand memutuskan mengundurkan diri setelah kehilangan posisi sebagai wakil perdana menteri dalam sebuah perombakan kabinet.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

5 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

6 hari lalu

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

GMMTV mengumumkan pembuatan serial Scarlet Heart Thailand pada 23 April 2024. Sebelumnya adaptasi drakor Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

Baca Selengkapnya

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

6 hari lalu

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

Turis Cina itu sedang hamil saat didorong suaminya ke tebing di sebuah taman nasional Thailand lima tahun lalu.

Baca Selengkapnya

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

7 hari lalu

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.

Baca Selengkapnya