William Wongso: Indonesia Kekurangan Juru Masak Menu Nasional

Minggu, 16 Februari 2020 14:05 WIB

Chef William Wongso menyebut Indonesia masih kurang chef yang memahami kuliner nasional. Dok. Sheraton Senggigi Beach Resort

TEMPO.CO, Senggigi - Guru kuliner Indonesia Chef William Wongso, 73, mengatakan Indonesia masih kekurangan juru masak menu nasional. Indonesia juga mengalami kekurangan pengajar formil makanan daerah.

Menurut William Wongso, lembaga pendidikan kepariwisataan harus lebih banyak memberikan pendidikan kuliner. Kekurangan tersebut bisa dibuktikan susahnya mendapatkan koki.

"Indonesia kalah dengan Thailand," katanya kepada TEMPO, di sela-sela memberikan bimbingan memasak kepada 15 orang ibu-ibu peserta Chef Invasion - Valentine's Edition di Sheraton Senggigi Beach Resort, Sabtu 15 Februari 2020. William Wongso sudah menekuni dunia kuliner lebih dari 40 tahun sejak usia 28 tahun.
Menurutnya, sewaktu Mari Pangestu menjabat Menteri Perdagangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pernah menerbitkan buku tentang 30 ikon makanan Indonesia. Namun pelaksanaan pendidikannya tidak berlanjut.
Ia juga meminta para pengusaha kuliner menampilkan menu daerah lebih banyak kepada wisatawan. Tidak sekedar menyajikan menu mi godok. Namun, hendaknya disesuaikan dengan selera konsumen. Misalnya menu lokal di Lombok berupa ayam taliwang dan pelecing kangkung. "Kurangi pedesnya," ujarnya. Ia tidak memasalahkan jika menu khas lokal menggunakan terasi dan lombok.
Disebutkannya menu gudek di Yogyakarta dikenal karena rasanya manis, atau kebanyakan wisatawan asing menyukai rendang Padang. Kepada peserta, ia meminta agar menekuni masakan Sasak tetapi juga belajar dari daerah lain.
William Wongso yang fokus terhadap kuliner Indonesia menyebutkan Indonesia kalah dari Thailand karena di negeri jiran tersebut juga peduli kebersihan kedai-kedai makanan jalanan. "Indonesia belum bisa menjamin kebersihan makanan jalanan. Jualan tanpa ada air dan tempat mencuci. Tidak seperti Thailand," ucapnya.
Diharapkan juru masak Indonesia juga berasal dari kalangan yang memiliki latar belakang pendidikan akademik. Ini untuk memenuhi kebutuhan diplomasi kuliner. Sebab, keseringan para calon duta besar yang akan menempati pos di luar negeri, sulit mendapatkan ahli makanan Indonesia untuk keperluan jamuan makan di rumahnya.
Kehadiran William Wongso ke Lombok, merupkan buah kerja sama Teka Indonesia, FiberCreme dan Indonesia Gastronomy Network (IGN), untuk mengisi program adalah “From Our Kitchen to the World”.
William Wongso di depan para ibu yang sedang mempraktikkan memasak kuliner nasional. TEMPO/Supriyantho Khafid
Program ini memiliki misi untuk mempromosikan dan melestarikan kekayaan kuliner dari berbagai daerah di Indonesia. Proyek percontohan yang dilaksanakan di Lombok ini, bertujuan untuk melahirkan suatu kegiatan wisata kuliner yang baru dan unik, bertema Dine with Locals.
Kegiatan itu untuk memajukan khasanah kuliner lokal, di mana para wisatawan atau pendatang bisa merasakan makanan lokal yang
autentik, bersih dan bermutu dari dapur di rumah penduduk.
SUPRIYANTHO KHAFID

Berita terkait

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

2 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

3 hari lalu

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

Bandara Lombok merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Lombok dan destinasi lain di Nusa Tenggara Barat.

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

5 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

14 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

16 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

17 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

17 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

20 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

22 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Bandara Lombok Buka Posko Terpadu Angkutan Udara untuk Arus Mudik dan Balik

29 hari lalu

Bandara Lombok Buka Posko Terpadu Angkutan Udara untuk Arus Mudik dan Balik

Posko terpadu Bandara Lombok yang beroperasi selama 16 hari ini akan melakukan pemantauan dan pengendalian selama musim libur Lebaran.

Baca Selengkapnya