TEMPO.CO, Jakarta - Seseorang yang menyukai minum bir di tempat bar atau resto ikonik, kerap tergiur membawa suvenir: salah satunya gelas bir. Nah, bisa dibayangkan perhelatan akbar seperti Oktoberfest yang legendaris itu. Terdapat kemungkinan Anda, setidaknya, ingin membawa pulang gelas bir.

Gelas bir dapat memikat pengunjung karena berbagai alasan: logo, bentuk, dan nilai sentimental. Tapi, ada kalanya bar atau resto mengizinkan Anda membelinya, namun kadang di tempat lain tak diperbolehkan. Kebijakan memang berbeda-beda untuk sebuah gels bir.

Uniknya, bar, resto, dan pabrik bir sekalipun justru tak memberi suvenir gelas bir, malah payung atau kacamata. Tetapi tempat yang berbeda memiliki kebijakan yang berbeda tentang cara berjalan keluar dengan gelas. Jalan lain, adalah dengan membeli. Nah, sebaiknya ikutilah aturan dan jangan melanggarnya.

Pada perayaan Oktoberfest 2019 di Munich, gelas bir yang dipakai para tamu tidak dijual. Sementara para wisatawan yang berkunjung – entah karena ingin memiliki atau iseng – mencuri 96.912 gelas bir. Data itu didapat dari hasil sitaan para pelayan, yang berhasil menggagalkan pencurian.

Bila dibandingkan dengan lebih dari 6 juta orang yang hadir dalam Oktoberfest 2019, angka itu sangat kecil. Sekitar 0,016 persen dari pengunjung yang hadir. Dalam acara itu, ada 7,3 juta gelas bir — artinya seseorang mencoba mencuri gelas sekitar satu dari setiap 75 gelas bir yang disajikan. Sebagai catatan, jumlah gelas yang disita sebenarnya turun dari 2018 ketika mendekati 101.000.

Pengunjung bersulang dengan gelas bir besar pada hari pembukaan Oktoberfest ke-186 di Munich, Jerman, 21 September 2019. Di Oktoberfest pengunjung dapat mencicipi beragam bir lokal. REUTERS/Andreas Gebert

Tentu saja, penyelenggara di belakang Oktoberfest tahu pengunjung sangat ingin memiliki gelas-gelas itu. Mereka hanya perlu mengunjungi Oktoberfest Stein 2019 – gerai resmi Oktoberfest – yang menjual 70.000 gelas bir. Harganya €18, dan bisa pula dibeli secara online. Lalu untuk apa mencuri?