Hari Museum, Yuk Dalami Fungsinya

Reporter

Rini Kustiani

Editor

Ludhy Cahyana

Sabtu, 12 Oktober 2019 18:44 WIB

Warga saat mengunjungi Museum Bahari, Jakarta, 23 Januari 2018. Wisatawan sudah bisa mengunjungi Museum Bahari mulai hari ini, tetapi dengan keterbatasan kondisi museum yang belum pulih 100 persen. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Hari museum nasional diperingati saban 12 Oktober. Inilah saatnya masyarakat mengingat kembali fungsi museum. Apalagi Indonesia memiliki ratusan museum, namun tak banyak mendulang wisata museum.

Hari museum nasional menjadi pengingat, museum bukan sekadar gedung yang digunakan sebagai tempat untuk pameran tetap benda-benda yang patut mendapat perhatian umum, seperti peninggalan sejarah, seni, dan ilmu; tempat menyimpan barang kuno -- sebagaimana pengertian museum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Menurut sejarawan JJ Riza, museum adalah puncak peradaban, “Kalau mau tahu apa itu prestasi pergilah ke museum. Sebab di museum disimpan artefak atau benda-benda yang merupakan puncak-puncak pencapaian peradaban dari masa lalu,” ujar JJ Riza.

Museum bukan hanya tempat prestasi tertinggi pencapaian suatu bangsa atau negara, bahkan museum juga menyimpan artefak titik nadir atau kejatuhan di asa lalu. Ia menambahkan, bahwa sejarah bercerita melalui aneka artefak itu sehingga masyarakat bisa belajar.

Museum ini menyimpan sejarah batik di Jawa. Pengunjung juga bisa belajar membatik. Foto: Museum Danar Hadi

Advertising
Advertising

“Masyarakat bisa menarik inspirasi sekaligus menimbang membandingkan apa yang dibangun hari ini sudah cukup bisa disebut berprestasi, apa juga telah menjadi generasi yang lebih baik dari generasi lalu karena belajar dari kesuksesan sekaligus kegagalannya?,” ujarnya.

JJ Reza berpendapat museum seharusnya merespon kecenderungan masyarakat yang semakin banyak ingin tinggal di kota. Mereka inilah yang harus dipikat untuk berwisata ke museum. “Sayang museum kita banyak yang tidak bagus atau siap menyambut gelombang ini, terutama terkait bagaimana membangun narasi dari artefaknya,” imbuh JJ Riza.

Ia mengingatkan, destinasi wisata termasuk museum, jangan hanya berorientasi kepada jumlah pengunjung, namun nilai dari kunjungan tersebut. Soal menarik pengunjung, menurut JJ Riza sangat mudah. Museum bisa disulap menjadi lokasi yang instagramable.

“Namun pesan sesungguhnya adalah museum memiliki fungsi sebagai ruang edukasi prestasi, yaitu bagaimana museum menyiapkan narasi, sehingga bukan hanya urusan gambar saja terutama sekali cerita, sebab dari sana ada nilai makna yang bisa dibagi,” papar JJ Riza.

Seorang pengunjung wanita berpose saat mengunjungi museum Instagram "Smile Safari" yang baru dibuka di Brussels, Belgia 4 Oktober 2019. REUTERS/Yves Herman

Museum, menurutnya, harus masuk dalam konsep yang sedang tren, yaitu "storynomic", bagaimana pariwisata yang berbasiskan cerita. Jadi bukan investasi di bidang infrastruktur saja, tapi bagaimana mengemas wisata dengan berbasiskan narasi.

Berita terkait

Melihat Sejarah Pendirian Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai

2 hari lalu

Melihat Sejarah Pendirian Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai

Bentuk bangunan Etihad Museum di Dubai ini unik, mirip dengan gulungan kertas yang akan mengingatkan pada Treaty of the UAE

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

6 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

6 hari lalu

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

Dalam perjalanan sejarahnya, Qatar berkembang menjadi pusat seni dan budaya yang beragam.

Baca Selengkapnya

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

11 hari lalu

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

13 hari lalu

Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berusia 49 tahun, suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Ada apa saja di sana?

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

14 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

15 hari lalu

Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

Kedua rumah limas di Palembang ini pernah muncul di uang pecahan Rp10.000, dibangun tahun 1830-an.

Baca Selengkapnya

6 Museum di Inggris Menyimpan Barang-barang Aneh

27 hari lalu

6 Museum di Inggris Menyimpan Barang-barang Aneh

Museum-museum ini menampilkan koleksi yang aneh dan unik, misalnya kipas, mesin pemotong rumput, teko hingga mobil mikro

Baca Selengkapnya

Melihat Kehidupan Masa Depan di Museum of The Future Dubai, Berapa Harga Tiketnya?

27 hari lalu

Melihat Kehidupan Masa Depan di Museum of The Future Dubai, Berapa Harga Tiketnya?

Selama dua tahun buka, Museum of The Future telah didatangi lebih dari dua juta pengunjung dari 173 negara.

Baca Selengkapnya

Dua Jam Menjelajahi Museum of The Future Dubai, Masuk ke Stasiun Luar Angkasa dan Menikmati Spa Futuristik

27 hari lalu

Dua Jam Menjelajahi Museum of The Future Dubai, Masuk ke Stasiun Luar Angkasa dan Menikmati Spa Futuristik

Stasiun luar angkasa OSS Hope adalah tujuan pertama pengunjung selama berada di Museum of The Future.

Baca Selengkapnya