Akhirnya, Pasar Malam Sekaten Hanya Dua Tahun Sekali

Sabtu, 5 Oktober 2019 16:39 WIB

Pembukaan Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) Tahun Be 1944/2011 di Yogyakarta. TEMPO/Arif Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur DI Yogyakarta yang juga Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, menuturkan perayaan pasar malam saat tradisi Sekaten akan digelar secara berkala dua tahun sekali.

Sultan menuturkan telah ada kesepakatan dengan Pemerintah Kota Yogyakarta, selaku penanggungjawab penyelenggaraan pasar malam saat tradisi Sekaten itu.

"Kesepakan kami, keramaian pasar malam hanya dua tahun sekali, jadi Sekaten ada Pasar Malam itu baru tahun depan," ujar Sultan di Komplek Kepatihan Yogya Jumat 4 Oktober 2019.

Sebelumnya Divisi Kesenian dan pertunjukan Keraton Yogyakarta, Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Kridhomardowo Kanjeng Pangeran Hario Notonegoro telah menyatakan pasar malam saat Sekaten tahun ini ditiadakan, "Break dulu Pasar Malam Sekaten, agar kondisi Alun Alun Utara lebih bagus dan makna Sekaten seperti awal," ujar Notonegoro.

Adapun Pani Radya Pati DI Yogyakarta, lembaga yang bertugas menyerap aspirasi masyarakat, Beny Suharsono, menuturkan bahwa pihaknya akan mengkaji mengenai pelaksanaan pasar malam sebagai perayaan Hajad Dalem Sekaten.

Advertising
Advertising

"Sekaten akan ditiadakan sama sekali itu tidak betul dan tidak ada pernyataan seperti itu. Kajian ini memang tidak bisa serta merta direduksi semua dan harus mempertimbangkan berbagai aspek terutama yang mempunyai hajat bersama Pemkot Yogyakarta harus terus berdialog," ujarnya.

Wahana bianglala di Pasar Malam Sekaten Yogyakarta sempat jungkir balik bikin panik warga|Tempo| Pribadi Wicaksono

Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti menuturkan bahwa tahun ini tidak ada Pasar Malam. Namun prosesi Sekaten sendiri masih terus berjalan. "Pasar malam nantinya akan digelar di tahun-tahun genap, dua tahun sekali, jadi tahun ini memang tidak ada, tapi prosesi Sekaten sendiri tetap terus ada," ujar Haryadi.

Wakil Ketua II Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara
sebelumnya menuturkan bahwa pada tradisi Sekaten ini, Keraton Yogyakarta berkeinginan mengembalikan semangat dan tradisi Sekaten -- yang merupakan kegiatan keagaman yang diiringi oleh seni budaya.

Putri bungsu Sultan ini menyampaikan bahwa selama pelaksanaan Prosesi Sekaten, Keraton Yogyakarta akan menggelar Pameran Sekaten yang akan berlangsung pada 1-9 November 2019.

Lokasi yang akan digunakan adalah Bangsal pagelaran dan Kompleks Sitihinggil Keraton Yogyakarta. Untuk tema yang diangkat pada pameran tersebut yakni Sri Sultan Hamengku Buwono I: Menghadang Gelombang, Menantang Zaman.

Segala jenis koleksi yang dipamerkan dan pementasan yang digelar akan berkaitan dengan tema tersebut. GKR Bendara menambahkan, bahwa Pameran Sekaten sendiri sejatinya merupakan bagian dari pelaksanaan rangkaian Hajad Dalem Garebeg Mulud.

"Prosesi akan dimulai dengan Miyos Gangsa sebagai tanda dimulainya Sekaten pada tanggal 3 November, dilanjutkan Numplak Wajik pada 7 November, lalu Kondur Gangsa pada 9 November dan Garebeg Mulud pada 10 November," ujarnya.

Sekaten sendiri sejatiya merupakan prosesi yang selalu digelar oleh Keraton Yogyakarta setiap tahunnya pada tanggal 6 hingga 12 Mulud berdasarkan Kalender Jawa Sultan Agungan. Ada yang memaknai arti harfiah Sekaten dari kata Syahdatain, atau merujuk pada dua buah gamelan yang disebut Sekati yakni Kanjeng Kiai (KK) Gunturmadu dan KK Nagawilaga.

Suasana Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) di Alun-Alun Kraton Yogyakarta, Selasa (22/1). PMPS merupakan pesta rakyat dalam rangkaian Upacara Sekaten atau peringatan Ulang Tahun Nabi Muhammad saw yang diadakan tiap tanggal 5 bulan Jawa yang jatuh 24 Januari 2013. TEMPO/Subekti

Kedua gamelan ini dikeluarkan dari keraton pada tanggal 6 Mulud melalui prosesi Miyos Gangsa untuk ditempatkan di Pagongan Masjid Gedhe hingga tanggal 12 Mulud. Kemudian selanjutnya dikembalikan ke dalam keraton melalui prosesi Kondur Gangsa. Puncak dari rangkaian prosesi Sekaten adalah Garebeg Mulud yang digelar pada pagi hari seusai Kondur Gangsa. Garebeg Mulud tersebut juga menandai telah berakhirnya rangkaian prosesi Sekaten.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

22 jam lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

1 hari lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

1 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

1 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

2 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

4 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

4 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

4 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

5 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

6 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya