Museum Anatomi Ini Bikin Pengunjung Merinding

Selasa, 24 September 2019 09:45 WIB

Museum Josephinum di Wina menyimpan koleksi patung anatomi lilin. Foto: Michele Enemark

TEMPO.CO, Jakarta - Kebangkitan Eropa atau renaisans memunculkan perspektif baru dalam dunia kedokteran. Namun perkembangan ilmu kedokteran terganjal oleh larangan membedah mayat. Untuk itu seniman-seniman patung lilin dipekerjakan untuk membuat anatomi tubuh manusia dengan detail.

Karya mereka diperuntukkan bagi mahasiswa kedokteran yang sedang belajar anatomi di seluruh dunia. Ketelitian dan detail patung-patung lilin itu, menghadirkan kengerian dan menyebabkan merinding para pengunjung. Berikut museum-museum anatomi yang jadi destinasi wisatawan dunia.

Museum Josephinum, Wina

Dulunya merupakan akademi untuk calon ahli bedah tentara kekaisaran, Josephinum sekarang menjadi museum medis yang menampung koleksi model anatomi lilin terbesar kedua di dunia, dan koleksi terbesar model obstetri lilin. Interior museum didominasi kayu rosewood dan kaca dari akhir tahun 1700-an. Ruangan museum menampung 1.192 model potongan bagian tubuh.

Patung-patung ini digunakan untuk melatih mahasiswa kedokteran, saat pembedahan mayat belum memiliki peralatan canggih, tabu, dan tidak nyaman. Detailnya sangat akurat, hingga benang yang dicelupkan lilin berfungsi sebagai vena dan arteri. Seribuan patung-patung rapuh itu, didatangkan dari bengkel seniman lilin di Florence, Itali, ke Wina, Austria. Diangkut dengan keledai melewati pegunungan Alpen dan melintasi Sungai Danube.

Advertising
Advertising

Anatomi Venus karya Clemente Micaelangelo Susini, yang tersimpan di Museum Josephinum. Foto: Michelle Enemark

Anatomi paling ikonik di Museum Josephinum adalah "Anatomical Venus". Patung lilin wanita itu, terinspirasi oleh dewi kecantikan, berbaring terlentang di peti mati kaca dengan dadanya terbuka lebar untuk mengungkapkan anatomi hatinya. Dengan rambut panjang, bulu mata, mutiara, dan ikat kepala emas, Putri Salju yang patah hati ini adalah contoh indah dari perkawinan seni dan sains pada abad ke-18. Museum ini juga memiliki banyak koleksi instrumen medis awal.

Museum Cagalari, Universitas Cagliari, Italia

Clemente Micaelangelo Susini adalah seniman besar lilin abad ke-18. Ia mulai bekerja di sebuah studio anatomi lilin saat berusia 19 tahun. Dialah pencipta Anatomical Venus yang ngetop di dunia kedokteran. Dialah pula seniman yang membuat patung-patung anatomi dari lilin di Museum Josephinum, Wina.

Model-model buatan Susini, sangat detail dan pengerjaanya rumit, juga rapuh. Karyanya disimpan pula di Museum Cagalari, Universitas Cagliari. Dulunya, model-model lilin itulah yang dipelajari mahasiswa kedokteran di Universitas Cagliari.

Museum Cagalari di Universitas Cagliari Italia, menyimpan karya Susini yang dnamai Venom. Foto: pacs.unica.it

Museum La Specola, Florence

Museum La Specola merupakan yang terbesar di Italia. Museum ini merupakan bagian dari Museum Sejarah Alam di Florence. Selain anatomi, museum ini juga menyimpan karya taksidermi yang indah, termasuk spesimen yang sudah punah dan kuda nil. Taksidermi merupakan teknik mengawetkan binatang dengan membuang bagian dalamnya, lalu diisi secermat mungkin dengan bahan-bahan yang membuat bentuknya tak berubah.

La Specola adalah museum publik tertua di Eropa, yang dimulai sebagai koleksi pribadi keluarga Medici. Museum Itu dibuka untuk umum pada tahun 1775. Bila Museum Josephinum memiliki koleksi Anatomi Venus, museum ini memiliki Venom, model lilin wanita telanjang yang berpose semi-erotis, isi perut dan tulang rusuk terpapar jelas. Bentuk-bentuk wanita yang patah hati ini adalah favorit Marquis de Sade.

Museum Semmelweis, Bukarest

Museum Medis Semmelweis (Semmelweis Orvostörténeti Múzeum) di Budapest berisi pula anatomi Venus yang dibuat oleh Clemente Susini, mesin sinar-X awal, dan kepala keriput. Selaras dengan namanya, museum ini dulunya merupakan tempat ahli kandungan Dr. Semmelwies dilahirkan. Tetapi elemen yang paling menarik dari museum adalah kisah Semmelweis sendiri.

Semmelweis bekerja pada pertengahan 1800-an di bangsal bersalin di sebuah klinik di Rumania. Saat itu para wanita banyak yang meninggal usai melahirkan yang disebut "childbed sickness," yang kini dikenal sebagai demam nifas. Sebanyak 30 persen ibu meninggal karena penyakit ini setiap bulan. Semmelweis tersiksa atas kematian begitu banyak wanita, tetapi tidak dapat menemukan penyebabnya.

Di Bukares terdapat Museum Semmelheis yang memiliki koleksi anatomi manusia dari lilin dan alat-alat kedokteran dari abad ke-18. Foto: Miluta Flureas

Semmelweis adalah orang yang berjasa menerapkan aturan yang ketat dalam hal sanitasi di rumah sakit. Di melembagakan pencucian tangan, alat kedokteran, hingga kebersihan rumah sakit. Dengan cara itulah, ia berhasil menekan kematian para ibu usai melahirkan.

Berita terkait

Melihat Sejarah Pendirian Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai

3 hari lalu

Melihat Sejarah Pendirian Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai

Bentuk bangunan Etihad Museum di Dubai ini unik, mirip dengan gulungan kertas yang akan mengingatkan pada Treaty of the UAE

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

7 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

8 hari lalu

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

Dalam perjalanan sejarahnya, Qatar berkembang menjadi pusat seni dan budaya yang beragam.

Baca Selengkapnya

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

13 hari lalu

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

14 hari lalu

Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berusia 49 tahun, suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Ada apa saja di sana?

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

15 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

16 hari lalu

Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

Kedua rumah limas di Palembang ini pernah muncul di uang pecahan Rp10.000, dibangun tahun 1830-an.

Baca Selengkapnya

6 Museum di Inggris Menyimpan Barang-barang Aneh

28 hari lalu

6 Museum di Inggris Menyimpan Barang-barang Aneh

Museum-museum ini menampilkan koleksi yang aneh dan unik, misalnya kipas, mesin pemotong rumput, teko hingga mobil mikro

Baca Selengkapnya

Melihat Kehidupan Masa Depan di Museum of The Future Dubai, Berapa Harga Tiketnya?

28 hari lalu

Melihat Kehidupan Masa Depan di Museum of The Future Dubai, Berapa Harga Tiketnya?

Selama dua tahun buka, Museum of The Future telah didatangi lebih dari dua juta pengunjung dari 173 negara.

Baca Selengkapnya

Dua Jam Menjelajahi Museum of The Future Dubai, Masuk ke Stasiun Luar Angkasa dan Menikmati Spa Futuristik

28 hari lalu

Dua Jam Menjelajahi Museum of The Future Dubai, Masuk ke Stasiun Luar Angkasa dan Menikmati Spa Futuristik

Stasiun luar angkasa OSS Hope adalah tujuan pertama pengunjung selama berada di Museum of The Future.

Baca Selengkapnya