Jogja Cross Culture Etalase Wisata Jogja, dari Wayang Hingga Jamu

Senin, 5 Agustus 2019 08:04 WIB

Pertunjukan wayang ukur memeriahkan acara Jogja Cross Culture. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ribuan warga dan wisatawan terus memadati kawasan Titik Nol Kilometer. Mereka menyaksikan perhelatan agenda budaya Jogja Cross Culture, yang dipusatkan di kawasan Titik Nol Kilometer Sabtu-Minggu, 3-4 Agustus 2019.

Hari pertama Jogja Cross Culture Sabtu (3/8) dimulai sejak pukul 15.00 WIB dengan aksi pembukaan Festival Jamu, yang diikuti para perajin jamu yang mewakili seluruh kecamatan di Kota Yogya.

Tak kurang 12 stand jamu tradisional berderet di sisi utara Monumen Serangan Oemoem 1 Maret 1949. Asyiknya, sambil dihibur pertunjukkan tari Kayon, pengunjung bisa menyeruput secara gratis minuman herbal segar berbahan ekstrak kencur, beras, jahe, dan dan asam itu.

Dalam festival jamu ini, setiap stan tidak berlomba-lomba menjaja jamunya. Bahkan para perajin juga antusias berbagi pengetahuan, bagaimana khasiat dan cara pembuatan minuman tradisional itu kepada pengunjung.

Menginjak malam harinya, masih di kawasan Titik Nol yang kian ramai, pengunjung disuguhi pertunjukkan Wayang Kota, yaitu pementasan wayang ukur yang dibawakan lima orang dalang muda. Mereka adalah dalang Bumi Gedhe Taruna, Ganes Sutono, Bayu Probo, Sunu Prasetya, dan Bayu Gupito.

Advertising
Advertising

Kelimanya berkolaborasi membawakan lakon Kancingjaya, yang menceritakan tentang sepak terjang tokoh Gatotkaca dengan disutradarai oleh Ki Catur “Benyek” Kuncoro yang menjadi penulis naskahnya.

Penampilan wayang ukur ini dimulai dengan satu dalang berada di depan kelir sepanjang 10 meter dan setinggi 2,5 meter, yang membelakangi penonton seperti aksi dalang umumnya. Sementara empat dalang lain dibantu oleh para panjak berada di balik kelir.

Para dalang itu lalu secara bergantian dan kompak menggerakkan wayang sehingga memunculkan bayang-bayang yang memperindah tampilan selama kurang lebih tiga jam ini.

Wayang ukur yang dimainkan sendiri merupakan milik maestro wayang asal Kota Yogyakarta, Sigit Sukasman.

“Kancingjaya merupakan salah satu nama dari tokoh utama lakon ini yaitu Gatotkaca, yang tidak banyak dikenal orang. Kisah ini menjadi menarik karena keutuhan cerita, fase demi fase dibangun dari penyatuan kelima dalang,” ujar penulis naskah Ki Catur Kuncoro.

Pagelaran ini mencatatkan sebuah proses fase demi fase penyatuan para dalang. Diawali dengan kegiatan workshop wayang ukur, para dalang usia muda yang awalnya hanya mendengar tentang keunikan wayang ukur itu, lantas memiliki kesempatan untuk menyentuh bahkan memainkannya dalam pementasan.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi yang hadir dalam perhelatan itu mengatakan lewat Jogja Cross Culture ini menjadi penanda bahwa Yogya masih menjadi rumah beragam kultur yang terus berinteraksi saling menyesuikan jaman tanpa kehilangan ruhnya.

“Jogja Cross Culture menandai bagaimana kultur di Yogyakarta selalu bisa bersama-sama dengan kultur lain saling menghidupkan dan memberikan kekuatan. Sehingga terus melahirkan persilangan budaya dalam bentuk kesenian yang dinamis ” ujar Heroe.

Pada hari kedua Jogja Ctoss Culture Minggu (4/8), sejak pagi digelar agenda bertajuk Historical Trail Njeron Journey, yang mengajak para peserta menjelajah dan mengenal keunikan dan keragaman budaya yang ada di dalam beteng Keraton Yogya.

Usai itu dilanjutkan kegiatan Sketsa Bersama Maestro di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta yang menghadirkan sejumlah seniman kawakan Yogya.

Baru pada tengah hari 12.00 WIB giliran Keroncong Paramuda menghibur masyarakat di kawasan Titik Nol tersebut. Anak-anak pun mendapat kesempatan menikmati dan bersenang-senang di Jogja Cross Culture dengan Dolananè Bocah nJobo Latar pada pukul 15.00 WIB yang disambung dengan aksi menari bersama ratusan penari di kegiatan nJogéd nJalar Jog Jag Nong.

Wali Kota Yogyakarta, Heroe Purwadi saat membuka Jogja Cross Culture 2019, Sabtu (3/8). TEMPO/Pribadi Wicaksono

Pada Minggu petang selepas Isya’, Jogja Cross Culture dipungkasi dengan Historical Orchestra Selaras Juang kemudian peluncuran program pemerintah kota, gandhes luwes dan jenang golong gilig, yang diharapkan akan menjadi makanan khas Kota Yogyakarta.

Menutup seluruh rangkaian Jogja Cross Culture 2019 ini, digelar Cross Culture Performance Réunèn yang salah satu bintang tamu di dalamnya adalah Nugie.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Wayang Natal Motif Betawi-Dayak Jadi Ikon di Gereja Katedral

24 Desember 2023

Wayang Natal Motif Betawi-Dayak Jadi Ikon di Gereja Katedral

Gereja Katedral Jakarta memamerkan Wayang Natal Nusantara dengan motif Betawi dan Batak yang dipajang di Plaza Maria

Baca Selengkapnya

7 Tips Liburan ke Jogja Bagi Pemula Biar Semakin Seru

7 Desember 2023

7 Tips Liburan ke Jogja Bagi Pemula Biar Semakin Seru

Baru pertama kali liburan ke Yogyakarta? Cek dulu tips liburan ke Jogja bagi pemula berikut ini agar perjalanan aman dan nyaman

Baca Selengkapnya

Guru Besar UNS Soroti Konflik Palestina Israel Lewat Pementasan Wayang

30 November 2023

Guru Besar UNS Soroti Konflik Palestina Israel Lewat Pementasan Wayang

Gubes UNS Agus Purwantoro, menyoroti konflik yang terjadi di Palestina melalui pementasan Wayang Godhong.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Wayang Nasional Diperingati setiap 7 November

7 November 2023

Asal-usul Hari Wayang Nasional Diperingati setiap 7 November

Hari Wayang Nasional diperingati setiap tahun pada 7 November

Baca Selengkapnya

Libur Akhir Pekan di Yogyakarta, Ada Jazz Rasa Wayang Orang di Konser More Than Jazz Art

25 Oktober 2023

Libur Akhir Pekan di Yogyakarta, Ada Jazz Rasa Wayang Orang di Konser More Than Jazz Art

Ada kolaborasi antara musik jazz dan seni peran wayang orang yang bakal digelar dalam perhelatan konser More Than Jazz Art Yogyakarta akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Atlet Disabilitas Indonesia Bawa Wayang di Asian Para Games untuk Tuan Rumah

23 Oktober 2023

Atlet Disabilitas Indonesia Bawa Wayang di Asian Para Games untuk Tuan Rumah

Kontingen Indonesia di Asian Para Games 2023 menyerahkan cendera mata wayang karakter Bima untuk tuan rumah China.

Baca Selengkapnya

Wayang Jogja Night Carnival Akhir Pekan Ini Diserbu Wisatawan, 8.000 Tiket Tribun Habis Terjual

4 Oktober 2023

Wayang Jogja Night Carnival Akhir Pekan Ini Diserbu Wisatawan, 8.000 Tiket Tribun Habis Terjual

Wayang Jogja Night Carnival yang dipusatkan di kawasan Tugu Yogyakarta ini tak berbayar jika pengunjung bersedia menontonnya dari pinggir jalan

Baca Selengkapnya

HUT Kota Yogyakarta 2023, Wayang Jogja Night Carnival Angkat Kisah Pandawa Mahabisekha

27 September 2023

HUT Kota Yogyakarta 2023, Wayang Jogja Night Carnival Angkat Kisah Pandawa Mahabisekha

Tema Pandawa Mahabisekha dalam HUT Kota Yogyakarta mengambil filosofi cerita carangan Mahabarata yang diciptakan Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tokoh Wayang Yudhistira yang Disebut Hasto PDIP Mirip Jokowi

16 Agustus 2023

Mengenal Tokoh Wayang Yudhistira yang Disebut Hasto PDIP Mirip Jokowi

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto meyakini Presiden Jokowi merupakan sosok yang memahami falsafah bangsa, seperti tokoh wayang Yudhistira.

Baca Selengkapnya

HNW Apresiasi Pertunjukan Wayang Kulit Menjaga Budaya

17 Juli 2023

HNW Apresiasi Pertunjukan Wayang Kulit Menjaga Budaya

HNW mengapresiasi KWN dan Persatuan Pedalangan Indonesia yang terus bersemangat melestarikan wayang.

Baca Selengkapnya