TEMPO.CO, Yogyakarta - Jogjakarta Video Mapping Festival atau JVMF, Sumonar 2019 kembali digelar di Kota Yogyakarta. Festival ini resmi dibuka pada Jumat petang, 26 Juli 2019 di Kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta.
Pembukaan Festival Sumonar 2019 ditandai ketika bangunan ikonik di Yogyakarta, yakni Museum Bank Indonesia dan Kantor Pos Besar Yogyakarta yang terletak di kawasan Titik Nol Kilometer bermandikan cahaya. Kedua gedung itu juga diwarnai objek gambar yang berasal dari tembakan proyektor penuh sinar warna-warni.
Festival Sumonar 2019 dengan tema My Place, My Time ini membuat takjub wisatawan karena menghadirkan pemandangan spektakuler yang memadukan seni dan teknologi. "Video mapping merupakan sebuah karya yang menggabungkan banyak disiplin ilmu. Di antaranya seperti video, script, hingga musik," ujar Direktur Festival Sumonar, Ishari Sahida atau Ari Wulu di sela pembukaan.
Ishari Sahida menjelaskan, untuk merepresentasikan berbagai objek dengan medium landskap ikon kota itu memerlukan proses yang sangat panjang. Dibutuhkan proyektor laser berkekuatan hingga 25 ribu lumens dengan rasio kontras hingga 2,5 juta.
Berbagai karya yang ditampilkan dalam festival video mapping Sumonar di Titik Nol Kilometer Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Festival Sumonar 2019 diikuti lebih dari 15 seniman dengan karya yang bakal ditembakkan secara bergantian hingga 5 Agustus 2019 nanti. Kelompok seniman yang turut serta dalam festival ini antara lain Anung Srihadi, Ruly Kawit, Dani Argi, Chiefy Pratama, Doni Maulistya, Eureca Indonesia, Fanikini, Bagustikus, dan Kukuh Jambronk. Lalu juga Uji "Hahan" Handoko, serta UVISUAL. Ada pula Furyco, Isha Hening, Iga Massardi, Ismoyo R Adhi, JVMP, Febrianto Tri Kurniawan, Lepaskendali, Bazzier, dan Sasi. Seniman mancanegara juga ambil bagian di Festival Sumonar 2019. Mereka adalah MVLTIVERSE (Derek Tumala & Clarissa Gonzales) asal Filipina dan Raymond Nogueira (Rampages) asal Macau.
Ketua Jogjakarta Video Mapping Project atau JVMP, Raphael Donny mengatakan Festival Sumonar berlangsung, 26 Juli hingga 5 Agustus 2019, penyelenggara festival tidak hanya menyuguhkan karya-karya video mapping yang diaplikasikan pada media gedung seperti yang terjadi di Gedung Pos Indonesia dan Bank Indonesia saja. Selama 11 hari ke depan, Festival Sumonar ini juga akan menampilkan beragam karya video mapping berbentuk instalasi di Loop Station yang dibuka sejak pukul 10.00 hingga 21.00 WIB.
Berbagai karya yang ditampilkan dalam festival video mapping Sumonar di Titik Nol Kilometer Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Kurator Sumonar 2019, Sujud Dartanto mengatakan festival ini menjadi istimewa karena untuk pertama kalinya di helat di Indonesia. "Karya-karya yang ditampilkan bukanlah apa yang sering dilihat masyarakat di ruang galeri maupun museum sekalipun," ujarnya. Semua karya yang ditampilkan, menurut dia, telah dikurasi ketat agar mendukung tema My Place, My Time.
Masyarakat dan wisatawan dapat melihat karya festival yang dipusatkan di Titik Nol Kilometer Yogyakarta dengan dengan jadwal sebagai berikut :
1. Tanggal 26 Juli – 5 Agustus 2019, pukul 10.00 – 21.00 WIB : SUMONAR Exhibition – Pameran seni video mapping dan media interaktif di Loop Station dan Kawasan Nol KM.
2. Tanggal 1 Agustus 2019, pukul 19.30 – 22.00 WIB : Video Mapping Show – Pertunjukan video mapping di Gedung Museum Bank Indonesia dan bangunan Kantor Pos Besar Yogyakarta.
3. Tanggal 4 Agustus 2019, pukul 15.00 – 17.00 WIB : Creative Sharing oleh Ican Agoesdjam dan Isha Hening di Loop Station (gratis dengan mendaftar).
4. Tanggal 5 Agustus 2019, pukul 19.30 – 22.00 WIB : Closing Ceremony SUMONAR – Pertunjukan video mapping di Gedung Museum Bank Indonesia dan bangunan Kantor Pos Besar Yogyakarta oleh featured artist untuk menutup rangkaian SUMONAR – My Place, My Time.