Pendaki Gunung Semeru Melonjak di Dua Momen Ini, Bukan Tahun Baru

Kamis, 23 Mei 2019 16:16 WIB

Wisatawan menikmati terbitnya matahari di Kawasan Obyek Wisata Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, 27 November 2017. Pengelola Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) optimistis mampu menyumbang pendapatan negara dari sektor pariwisata sebesar Rp20 miliar pada 2017, dari total penerimaan yang telah mencapai kisaran Rp 19 miliar. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Malang - Setiap pendaki harus mendaftar dulu secara online jika hendak naik ke Gunung Semeru. Karena itu, petugas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru bisa mengetahui kapan jumlah pendaki membludak dan relatif sepi. Yang jelas, dalam sehari maksimal 600 orang mendaki Gunung Semeru.

Baca: Gunung Semeru Bakal Ditutup Lagi Juli Nanti, Ada Apa?

Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, John Kenedie mengatakan ada dua momentum pendakian yang selalu ramai. Dua momentum itu adalah pada 17 Agustus atau Hari Kemerdekaan RI dan 28 Oktober saat Sumpah Pemuda.

"Para pendaki biasanya menggelar upacara bendera di beberapa titik, mulai di Ranupani, Ranukumbolo, dan Kalimati," kata John Kenedie. Sementara saat libur Lebaran, menurut dia, biasanya tak banyak orang yang mendaki Gunung Semeru karena memang tak ada agenda wisata atau kegiatan apa pun selama puasa dan Lebaran.

Pendaki yang sudah mendaftar secara online tinggal melakukan pengecekan ulang saat tiba di Pos Ranupani, Gunung Semeru. Mereka mendapatkan pengarahan dari petugas untuk menghindari kecelakaan dan gangguan selama pendakian.

Advertising
Advertising

Deretan tenda pendaki Gunung Semeru berjajar di tepi Ranu Kumbolo, 6 Juli 2017. Selepas pos I, pendaki masih akan melewati jalanan yang relatif rata sampai di Watu Rejeng. Biasanya para pendaki akan beristirahat sejenak di sana sebelum menuju Pos III yang cukup menguras tenaga. ANTARA FOTO

Petugas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru mengingatkan agar para pendaki mematuhi peraturan, menggunakan jalur pendakian yang resmi, dan membawa bekal memadai. "Termasuk persiapan fisik, agar bisa mendaki Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini," ucap John Kenedie.

Para pendaki juga diminta mambawa seluruh sampah yang dihasilkan selama proses pendakian. Petugas akan mengecek dan menginvetarisasi sampah setiap pendaki. Saat turun, juga dilanjutkan pemeriksan barang dan sampah yang dibawa.

Baca juga: Bandel, Pendaki Semeru Sering Melanggar Aturan Ini

Kendati kajian ahli menyatakan daya dukung alam di Gunung Semeru mampu menampung sampai 2.000 orang, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru tetap membatasi maksimal 600 orang demi keamanan dan kenyamanan pendakian.

Berita terkait

7 Tips Ikut Open Trip Naik Gunung Agar Tak Kena Tipu

7 hari lalu

7 Tips Ikut Open Trip Naik Gunung Agar Tak Kena Tipu

Sebelum mendaki, sebaiknya ketahui beberapa tips ikut open trip naik gunung agar tidak kena tipu oknum. Berikut beberapa tipsnya.

Baca Selengkapnya

Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

8 hari lalu

Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

Ada tujuh kali gempa tektonik jauh yang terekam dengan amplitudo 4-26 mm, S-P 12-60 detik, dan lama gempa 29-533 detik.

Baca Selengkapnya

12 Syarat Naik Gunung Gede Pangrango, Wanita Haid Tidak Disarankan Mendaki

11 hari lalu

12 Syarat Naik Gunung Gede Pangrango, Wanita Haid Tidak Disarankan Mendaki

Saat berencana mendaki ke Gunung Gede Pangrango, sebaiknya ketahui terlebih dahulu beberapa syarat naik Gunung Gede Pangrango berikut ini.

Baca Selengkapnya

5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

12 hari lalu

5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

Untuk mendaki Gunung Rinjani ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Berikut ini beberapa syarat naik gunung Rinjani.

Baca Selengkapnya

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

16 hari lalu

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas

Baca Selengkapnya

Setidaknya 11 Jembatan di Lumajang Rusak Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

16 hari lalu

Setidaknya 11 Jembatan di Lumajang Rusak Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

Setidaknya ada 11 jembatan di Lumajang yang dilaporkan rusak akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru.

Baca Selengkapnya

3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

16 hari lalu

3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

Satu warga meninggal akibat tertimbun material longsor dan dua warga meninggal akibat terbawa arus lahar dingin Gunung Semeru

Baca Selengkapnya

Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

17 hari lalu

Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

Aktivitas gunung berapi tidak hanya terjadi pada Gunung Ruang , tapi juga Lewotobi Laki-laki sampai Gamalama dan Semeru.

Baca Selengkapnya

Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

17 hari lalu

Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

Sepasang suami-istri menjadi korban lahar dingin Gunung Semeru. Mereka jatuh ke sungai saat jembatan yang mereka lintasi terputus.

Baca Selengkapnya

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

17 hari lalu

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.

Baca Selengkapnya