Travelling ke Yogyakarta Saat Ramadan, Pilih Buka Puasa di Sini
Reporter
Pribadi Wicaksono (Kontributor)
Editor
Rini Kustiani
Minggu, 12 Mei 2019 05:07 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta - Kegiatan travelling bisa dilakukan kapan saja, termasuk di bulan puasa Ramadan. Hanya saja, ketika plesiran di bulan Ramadan, maka pelancong sebaiknya mengetahui di mana tempat buka puasa yang nyaman sekaligus bisa merealisasikan agenda wisata kuliner.
Baca: Coba Sala Lauak dan Ketupat Ketan, Takjil Favorit Pasar Benhil
Jika kamu sedang berada di Yogyakarta dan belum tahu mau buka puasa di mana nanti sore, berikut 4 tempat yang tepat untuk buka puasa juga wisata kuliner, plus dekat dengan masjid. Jadi, setelah melihat-lihat hidangan takjil yang lengkap kemudian memutuskan buka puasa dengan menyantap makanan khas Yogyakarta, singgahlah ke masjid untuk melaksanakan salat maghrib.
1. Kampung Kauman
Kampung yang lokasinya hanya sepandangan mata dari Keraton Yogyakarta menjadi salah satu tempat teramai selama Ramadan. Salah satu jajanan khas di Kampung Kauman ini adalah Kicak. "Kicak hanya ada saat Ramadan," ujar Suwanti, 64, pedagang di Kauman, Sabtu 11 Mei 2019.
Kicak adalah kue berwarna putih yang dulunya hanya dibuat dari singkong yang diparut. Sekarang kue itu dibuat dengan bahan beras ketan yang ditanak lalu dihaluskan sehingga menbentuk seperti jadah. Penyajian kue kicak dilengkapi dengan kelapa parut dan potongan nangka. Harganya terbilang murah, hanya sekitar Rp 2.000 sampai 3.000.
Selain Kicak, pengunjung yang ingin ngabuburit di Kampung Kauman juga bisa memilih menu buka puasa lainnya, seperti carang gesing, semar mendem, bubur saren, jadah manten, pes roti, kolak, mentuk, dan oblok-oblok. Setelah buka puasa, singgahlah ke Masjid Gedhe Kauman untuk melaksanakan salat maghrib.
Baca juga: Ke Malioboro Ditawari Naik Becak Rp 5.000, Tega Bayar Segitu?
2. Kampung Jogokariyan
Letak Kampung Jogokariyan tak jauh dari selatan Keraton Yogyakarta. Dari Keraton Yogyakarta, wisatawan bisa melewati Alun Alun Kidul menuju gapura Plengkung Gading dan lurus ke selatan ke arah Pondok Pesantren Krapyak. Sebelum sampai Krapyak, ada penunjuk jalan menuju Jalan Jogokariyan ke arah timur.
Suasana kampung yang terkenal dengan Masjid Jogokariyan itu sangat ramai menjelang buka puasa. Setiap sudut kampung berhias lampion, seolah memeriahkan 250 pedagang makanan dan minuman yang berderet di sepanjang jalan. Ada dawet hitam khas Purworejo, nasi balap khas Lombok, sampai samosa dari India yang dijual dengan harga terjangkau.
Jangan khawatir kalau sampai kehabisan makanan dan minuman untuk buka puasa. Pengurus Masjid Jogokariyan menyediakan ribuan porsi takjil untuk jamaah masjid.
Berita lainnya:
Etika Pakai Toilet di Pesawat Terbang, Penumpang Pria Wajib Tahu
Selanjutnya: Buka puasa di Jalur Gaza dan tempat yang cocok buat anak-anak
<!--more-->
3. Kampung Nitikan
Kampung Nitikan terletak di sebelah timur Rumah Sakit Umum Daerah Wirosaban Yogyakarta. Pasar tiban Ramadan di Nitikan ini sebelumnya sangat beken dengan nama Jalur Gaza yang merupakan singkatan dari Jajanan Lauk Sayur Gubuk Ashar Zerba Ada.
Pasar sore yang dikelola Pimpinan Ranting Muhammadiyah Nitikan Yogyakarta ini memanjang sekitar hampir 2 kilometer di Jalan Sorogenen Nitikan Yogyakarta. Lebih dari 300 pedagang turut berjualan takjil yang menggoda selera.
Salah satu menu buka puasa yang selalu diburu adalah tempe mendoan jumbo khas Cilacap yang harganya hanya Rp 3.500 per biji. Anekan jajanan pasar sampai makanan berat, seperti pecel, bakmi, sampai aneka pepes serta rujak juga menjadi ciri khas takjil di Kampung Nitikan ini.
Artikel lain: Museum History of Java, Kisah Al-Quran Walisongo Dibarter Surau
4. Alun-Alun Kidul
Bagi muda mudi atau keluarga yang memiliki anak kecil, Alun-Alun Kidul yang letaknya masih dalam area Jeron Beteng Keraton Yogyakarta adalah tempat yang tepat untuk ngabuburit. Sembari menunggu waktu buka puasa, pengunjung biasanya menghabiskan waktu dengan berbagai aktivitas di Alun Alun Kidul ini.
Anak-anak misalnya, bisa naik odong-odong hias, bermain di lapangan, dan muda mudi dapat menjajal permainan masangin atau berjalan melewati dua pohon beringin dengan mata tertutup. Aneka jajanan di Alun Alun Kidul sebagian besar bukan makanan berat, seperti tahu gejrot, wedang ronde, dan es kelapa muda.