Libur ke Yogya Lihat Lava Pijar Gunung Merapi, Kenapa Tidak?

Selasa, 18 Desember 2018 08:45 WIB

Kondisi Gunung Merapi setelah mengalami erupsi terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Selo, Boyolali, Jumat, 1 Juni 2018. Menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), pantauan dari PGM Selo, mulai terjadi hujan abu setelah letusan Gunung Merapi. Foto: twitter.com/BPPTKG

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gunung Merapi yang berada di Yogyakarta kembali mengeluarkan guguran lava pijar pada Minggu petang, 16 Desember 2018. Guguran itu diperkirakan Badan Penyelidikan dan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) DIY masih berpotensi terus terjadi seiring pertumbuhan volume kubah lava dari hari ke hari. Status Merapi sendiri saat ini masih di level waspada.

Fenomena Merapi itu pun disebut masih dalam tahap wajar dan masyarakat masih bisa melihat fenomena alam tersebut tak terkecuali wisatawan yang kini mulai berdatangan ke Yogya menyambut libur akhir tahun.

”Boleh kok fenomena guguran lava pijar Merapi itu ditonton, tetapi dari jarak yang aman, dari jauh,” ujar Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalop) Badan Penanggulangan Bencana Daerah DIY, Danang Samsurizal kepada Tempo, Senin 17 Desember 2018.

Danang menuturkan wisatawan bisa menonton fenomena lava pijar itu dengan tetap memegang jarak aman sesuai rekomendasi dari BPPTKG. “Jarak yang aman untuk menonton lava pijar itu yang jelas di luar radius 3 kilometer,” ujarnya.

Danang menuturkan, wisatawan yang tertarik melihat lava pijar bisa mengukur posisinya sendiri apakah masuk kategori aman atau tidak dari Merapi. “Wisatawan bisa cek posisinya dari Merapi melalui aplikasi yang dibuat BNPB dan PVMBG,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Untuk bisa mengamati lava Gunung Merapi, pastikan dalam jarak yang aman. Cek posisi untuk gunung ini dengan menggunakan aplikasi melalui tautan https://siaga.bnpb.go.id/CekPosisiMerapi.

Pertengahan tahun ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah meluncurkan aplikasi Cek Posisi untuk Gunung Merapi. Aplikasi ini menggunakan tautan tautan yang tertaut ke Google Maps.

Saat ini aplikasi Cek Posisi untuk Gunung Merapi dapat diakses menggunakan ponsel android dan iphone atau ponsel lainnya secara online, melalui tautan https://siaga.bnpb.go.id/CekPosisiMerapi. Dengan aplikasi itu masyarakat bisa mengetahui panduan pembinaan atau posisi aman di kawasan Rawan Bencana (KRB) Letusan Gunung Merapi.

Baca Juga: Ini 5 Tempat Wisata Terbaru di Jogja yang Hadirkan Hal Istimewa

Petugas BPPTKG Yogyakarta Nur Kholik menuturkan fenomena lava pijar Merapi memang masih bisa dinikmati wisatawan yang berkunjung ke Yogya akhir tahun ini. Meski kapan fenomena itu terjadi tak tentu waktunya.

Namun, Kholik menuturkan posisi paling mana untuk melihat lava pijar yang pasti tidak di arah bukaan kawah Gunung Merapi yang mengarah ke selatan-tenggara dan di luar radius 3 kilometer. “Untuk view yang bagus jika terjadi guguran lava pijar itu seperti dari Desa Deles Klaten atau bisa juga dari area lapangan golf Cangkringan Sleman,” ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

9 jam lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

10 jam lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

1 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

3 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

3 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

3 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

4 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

4 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

7 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

7 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya