Aksi Tanam 3.000 Mangrove di Destinasi Wisata di Sekotong Lombok

Minggu, 2 Desember 2018 16:10 WIB

Gili Kedis di Desa Tawun, Kecamatan Sekotong, Gerung, Lombok Barat, NTB. ANTARA/Ahmad Subaidi

TEMPO.CO, Mataram - Untuk kepentingan menjaga garis pantai agar tetap stabil dan tentunya menjaga destinasi wisata Pantai Bagek Kembar Desa Cendi Manik Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat, sebanyak 3.000 pohon mangrove jenis Rhizophora Mucronata ditanam, Sabtu 1 Desember 2018.

Mangrove atau sehari-harinya dikenal sebagai pohon bakau, populasi pohon dan semak yang ada di hutan bakau tersebut dapat melindungi tepian pantai dari terjangan ombak langsung yang dapat berpotensi menghantam dan merusak bibir pantai. Kawasan yang ditanami ini merupakan Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Mangrove pertama di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kegiatan penanaman bakau tersebut dilakukan bersama oleh 200-an orang mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia yang dijuluki sebagai Generasi Baru Indonesia (GenBI) bersama Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB Achris Sarwani, Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Brahmantya Satyamurti Purwadi, anggota Komisi XI DPR RI Willgo Zainar dan Kelompok Masyarakat Pengelola Ekowisata Mangrove.

Sekotong adalah kawasan baru sebagai destinasi andalan di Lombok Barat. Di sana ada pulau-pulau kecil yang di Lombok disebut sebagai gili, antara lain Gili Sudak, Gili Nanggu, Gili Kedis, pantai Teluk Mekaki hingga kawasan pantai potensi selancar Bangko-Bangko yang berhadapan dengan Bali.

Menurut Achris Sarwani yang mendukung aksi tanam bakau tersebut mengatakan tanaman bakau dapat berperan penting dalam menjaga garis pantai agar tetap stabil. ''Pohon dan semak hutan mangrove dapat melindungi terjangan ombak yang merusak bibir pantai," kata Achris Sarwani.

Advertising
Advertising

Lokasi Dusun Bagek Kembar ini dipilih selain karena memiliki potensi menjadi destinasi wisata, dan adanya aturan desa yang mengharuskan masyarakatnya menanam 100 mangrove jika mencabut satu pohon mangrove. Sehingga ke depannya masyarakat di dusun tersebut diharapkan dapat merawat dengan baik pohon mangrove yang akan ditanam.

Baca Juga:

Menengok Agrowisata Aren di Desa Kekait Lombok Barat

Gili Kedis dan Gili Nanggu di Lombok untuk Liburan Eksotis

Willgo Zainar yang merupakan anggota Komisi XI DPR RI asal daerah pemilihan NTB, mengapresiasi langkah GenBI dalam menyelamatkan lingkungan. Kondisi hutan mangrove di Pulau Lombok saat ini sekitar 1,6 ribu hektar atau 49,7 persen yang masih dalam kondisi baik. ''Sedangkan sisanya membutuhkan penanganan yang lebih intensif karena rusak,'' ujarnya.<!--more-->

Pada kesempatan yang sama, Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan, Brahmantya Satyamurti Purwadi meresmikan Menara Pandang bantuan Kementerian Kelautan dan Perikanan. ''Penting menjaga lingkungan laut, dan melarang pembuangan sampah plastik di laut,'' ucapnya.

Dikatakaan bahwa melalui aksi penanaman mangrove dan bantuan menara pandang di pesisir pantai ini, diharapkan ke depannya dapat memberikan manfaat untuk menahan abrasi air laut, menyediakan laboratorium alam sebagai tempat penelitian, dan menjadikan daerah ini menjadi salah satu destinasi wisata mangrove unggulan, sehingga ujungnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Di Gili Sulat Kabupaten Lombok Timur, yang luas pulaunya sekitar 360 hektar, merupakan pulau hutan bakau yang masih alami. Berbagai species burung hidup di hutan mangrove tersebut. Yaitu antara lain burung Maleo (Macrocephalon maleo). Pulau yang tidak berpenghuni sangat ideal untuk berwisata. Untuk mendatangi pulau tersebut bisa dijangkau dengan kapal motor selama 1,5 jam dari Dusun Transad Desa Labuhan.

Secara terpisah, ahli mangrove pengajar Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univesitas Mataram Prof Agil Al Idrus menjelaskan bahwa mangrove di Gili Sulat Lombok Timur memiliki kekhasan di dunia.

Kekhasan ekosistem mangrove di Gili Sulat adalah pertama zonasi artificial, yakni: zona outzone (zona belakang) ditumbuhi oleh populasi spesies Avecennia marina. Kedua, Gili Sulat terbentuk pola kehidupan yang sangat jelas, berturut-turut dari ekositem perairan laut - ekosistem terumbu karang- ekosistem padang lamun - ekosistem mangrove- ekosistem ekotone (peralihan) - ekosistem terestrial. Ketiga, kekhasan yang lain adalah komposisi penyusun mangrove terdiri dari delapan spesies mangrove sejati. ''Ketiga hal tersebut tidak dijumpai di tempat lain,'' paparnya.

Agil Al Idrus menyebutkan hasil temuan penelitiannya terakhir bahwa fungsi mangrove lainnya adalah sebagai bioindikator pencemaran lingkungan logam berat dengan mengukur index mitos pada kromosom mangrove. ''Ini temuan saya yang belum pernah dipublikasikan ahli yang lainnya,'' ujarnya.

SUPRIYANTHO KHAFID

Berita terkait

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

1 hari lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

Patung Yesus Bukit Sibea-bea Danau Toba Jadi Tujuan Favorit Turis Lintas Agama, Tertinggi di Dunia

1 hari lalu

Patung Yesus Bukit Sibea-bea Danau Toba Jadi Tujuan Favorit Turis Lintas Agama, Tertinggi di Dunia

Patung Yesus Bukit Sibea-bea menjadi salah satu tempat destinasi favorit di kawasan Danau Toba

Baca Selengkapnya

6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

1 hari lalu

6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

Berikut ini enam tips yang dapat dilakukan sebelum dan saat liburan bersama anak penyandang autisme

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

3 hari lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

3 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

3 hari lalu

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

Bandara Lombok merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Lombok dan destinasi lain di Nusa Tenggara Barat.

Baca Selengkapnya

NTB Berhasil Mengelola Sampah Hingga 64 persen

3 hari lalu

NTB Berhasil Mengelola Sampah Hingga 64 persen

Sebagai tujuan wisata nasional berkomitmen menjaga destinasi tetap bersih dan nyaman.

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

5 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Terus Menyusut Sejak Tahun 1990-an, Pesisir Sumsel Kembali Ditanami Mangrove

6 hari lalu

Terus Menyusut Sejak Tahun 1990-an, Pesisir Sumsel Kembali Ditanami Mangrove

Tidak kurang dari 1.000 batang mangrove ditanam di areal Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Api-api.

Baca Selengkapnya

Kincir Angin Ikonik Moulin Rouge Paris Roboh, Pertunjukan Tetap Lanjut

6 hari lalu

Kincir Angin Ikonik Moulin Rouge Paris Roboh, Pertunjukan Tetap Lanjut

Kincir angin Moulin Rouge telah berputar selama 135 tahun, dan yang pertama menyala saat pembukaan pada 1889

Baca Selengkapnya