TEMPO.CO, Mataram - Di Desa Kekait, Kabupaten Lombok Barat, terdapat lembah yang banyak ditumbuhi pohon arena atau enau (Arenga Pinnata) dan menjadi tujuan pelancong untuk berwisata. Tempat bernama lembah Pusuk ini juga banyak tanaman mlinjo, nangka, langsat, kepundung dan durian.
Menurut Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Kekait Haji Mustaan (yang juga Ketua Asosiasi Aren Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Barat), di kawasan ini pengunjung bisa menyaksikan pengolahan gula aren dari hulu ke hilir. ''Mulai dari proses penyadapan hingga produk jadinya,'' kata Mustaan kepada Tempo, Rabu 21 November 2018.
Di dalam kebun ini jumlah pohon aren mencapai 60 persen dan tumbuh secara alami. Pengunjung bisa menjelajahi kawasan ini dengan berjalan kaki sejauh 1.250 meter ke dalam melalui jalan setapak yang pembangunannya dibiayai Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sebesar Rp 1,4 miliar. Di sana tersedia pula tempat parkir, galeri, brugak sasak atau gazebo.
Menurut Mustaan, warga setempat biasa mengolah air aren itu menjadi gula merah dan gula semut seperti gula pasir berwarna gading. Dari 10 liter aren, kata dia bisa menghasilkan satu kilogram gula semut. Mustaan mengaku memiliki 70 pohon aren, 40 pohon durian, 50 pohon Mlinjo.
Untuk melengkapi perjalanan para turis, mereka bisa juga mengunjungi air terjun Tibu Ijo yang berlokasi tak jauh dari kebun aren. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 10 meter dengan permukaan kolam berwarna hijau. Belum diketahui berapa kedalaman dasar kolamnya karena walaupun airnya jernih, dasarnya tidak tampak dari atas.
SUPRIYANTHO KHAFID (Mataram)