Serangan Tawon, Objek Wisata Gunung Nglanggeran Ditutup Sementara

Rabu, 21 November 2018 19:30 WIB

Bendera Merah Putih berkibar di puncak Gunung Api Purba yang terletak di Desa Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta, 10 Februari 2017. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, YOGYAKARTA - Objek wisata Gunung Api Purba Nglanggeran yang berada di Kecamatan Patuk Gunungkidul Yogyakarta ditutup sementara akibat serangan tawon. Penutupan dilakukan sejak Minggu, 18 November dan belum dibuka hingga hari Rabu (21/11).

“Sudah tiga hari terakhir ini, sejak Minggu (18/11) obyek kami tutup dulu karena ada serangan tawon yang melukai wisatawan dan anggota pengelola objek,” ujar Sekretaris Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gunung Api Purba Nglanggeran Sugeng Handoko kepada Tempo Rabu 21 November 2018.

Sugeng menuturkan, serangan tawon jenis tawon Jawa atau oleh warga sekitar disebut tawon gung setidaknya sudah melukai delapan orang, di mana dua korban diantaranya merupakan anggota Pokdarwis Gunung Api Purba Nglanggeran. Serangan paling banyak terjadi di kawasan sekitar puncak gunung api tersebut atau yang kerap menjadi obyek untuk trekking wisata.

Para wisatawan dan petugas yang terserang itu pun seluruhnya dilarikan rumah sakit untuk mendapat perawatan. Sedangkan untuk dua petugas yang terkena sengatan sempat diopname selama satu malam. Luka yang diderita warga karena sengatan itu bisa banyak di beberapa titik tubuh. Bahkan saat warga turun dari puncak, tetap dikejar kawanan tawon berjumlah ratusan itu.

Baca Juga:

Advertising
Advertising

Musim Gurita di Pantai Selatan Gunungkidul

Wisata Gunungkidul Dinilai Bisa Menyaingi Bali dan Lombok

“Kami belum bisa putuskan sampai kapan dibuka, kami akan evaluasi dua hari lagi ke depan apakah sudah memungkinkan belum kawasan puncak dibuka,” ujar Sugeng.

Sugeng menuturkan, dari informasi sementara yang diperoleh, serangan tawon terjadi karena sarangnya yang berada di dekat puncak gunung diketahui dan diserang sekelompok burung jenis elang. Beberapa elang makanannya salah satunya anakan tawon gung.

“Kami melihat ada tiga ekor burung, dua ekor elang bido dan satu jenis alap-alap, yang kemungkinan besar menyerang sarang tawon itu untuk mencari makan dan membuat sarang tawon itu diabul-abul (dihancurkan),” ujar Sugeng.

Pokdarwis Gunung Api Purba Nglanggeran saat ini masih berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait seperti untuk menemukan cara efektif mengatasi persoalan itu. Apakah dengan pengasapan atau memindah ratu tawonnya. “Yang jelas kami tak akan memburu elang atau tawonnya, karena satwa itu habitatnya di gunung ini,” ujar Sugeng.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

4 jam lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

16 jam lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

16 jam lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

1 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

3 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

3 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

3 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ikut Open Trip Naik Gunung Agar Tak Kena Tipu

4 hari lalu

7 Tips Ikut Open Trip Naik Gunung Agar Tak Kena Tipu

Sebelum mendaki, sebaiknya ketahui beberapa tips ikut open trip naik gunung agar tidak kena tipu oknum. Berikut beberapa tipsnya.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

4 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

5 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya