Yopia, Warisan Kuliner Lasem yang Bertahan Ratusan Tahun

Sabtu, 21 Juli 2018 15:25 WIB

Yopia adalah kue kering berkulit tipis berisi gula Jawa. Merupakan salah satu kuliner khas Lasem, Rembang. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Rembang -- Batik bukan satu-satunya "pusaka" nenek moyang yang bisa Anda jumpai ketika melancong ke Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Kecamatan kecil yang terkenal karena wilayah pecinan ini juga memiliki warisan kuliner yang masih bisa dicicipi, yakni yopia.

Yopia adalah kue kering berkulit tipis berisi gula Jawa. Ahli warisnya, Siek Tian Nio alias Waras, 72 tahun, memproduksi yopia saban hari dibantu anak dan mantunya. Di dapur rumah kuno yang diprediksi berumur seratusan tahun di kawasan Dusun Karangturi, Lasem, yopia dibuat setiap hari untuk memenuhi permintaan pasar.

"Yopia ini dikirim ke Rembang, ke Semarang. Memang sudah jarang yang membuat yopia," kata Siek Tian Nio saat ditemui Tempo di rumahnya, Dusun Karangturi, Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Senin, 17 Juli 2018.

Proses pembuatan kue yopia oleh Siek Tian Nio alias Waras, 72 tahun dan . menantunya di Dusun Karangturi, Lasem, Kabupaten Rembang. TEMPO/Francisca Christy Rosana

Tian Nio adalah generasi ketiga dari pewaris yopia. Generasi pertama pembuatnya ialah kakek atau ngkong Tian Nio bernama Siek Tik Tjoen. Tik Tjoen meninggalkan resep, dapur, dan sejumlah peralatan masak yang masih difungsikan sampai sekarang.

Seperti nama, bentuk, dan bahan bakunya, yopia, kata Tian Nio, merupakan akulturasi kuliner tradisional Cina dan Nusantara. Penganan Cina lekat dengan permainan kulit yang dibuat dari terigu. Sedangkan makanan Nusantara, khususnya Jawa Tengah, dominan dengan gula Jawa-nya.Tian Nio mengenang, yopia adalah camilan masa kecilnya. Dulu, camilan ini menjadi kawan karib teh. Ada teh, ada yopia. Rasa yopia manis bercampur gurih. Gurih dari kulit dan manis dari isinya. Sekilas mirip dengan nopia, tapi lebih berongga dan bentuknya lebih besar.

Tahun demi tahun, yopia mengalami perubahan. Bentuknya kini lebih mini dari versi aslinya. Dulu lebarnya hampir sebesar telapak tangan orang dewasa. Kini menyusut lebih kecil. Ini karena bahan baku yang lebih mahal dan ongkos produksi yang lebih banyak. "Sementara saya tak bisa mematok harga terlalu mahal," katanya.

Baca Juga:

Kuliner Legendaris Pisang Plenet, 66 Tahun Berkiprah di Semarang

Sarapan Nase Jamilah dengan Lauk Berlimpah

Advertising
Advertising

Kue Denderam Riau, Si Keling nan Legit untuk Sarapan

Yopia dalah penganan kering yang tahan lama. Padahal dimasak tanpa bahan pengawet. Ia tahan 2 bulan meski tak masuk lemari penyejuk. Rahasianya ada pada cara memasaknya.

Yopia dimasak saban dinihari. Memang harus pagi buta supaya badan rotinya mengembang sempurna akibat suhu rendah. Prosesnya manual, termasuk menguleninya. Cetakannya pun masih pakai tangan, sesuai dengan insting. Alat-alat memasaknya masih kuno. Hanya oven yang dipakai untuk memangganglah yang berubah.

Kuliner khas Lasem ini diproduksi 2 hari sekali. Pengunjung bisa datang untuk menyaksikan pembuatan yopia asal datang pagi-pagi benar. Mereka juga bisa memboyong langsung bungkusan-bungkusan yopia untuk oleh-oleh. Tiap bungkus dijual Rp 20 ribu berisi 10 yopia.


FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

23 jam lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

3 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

7 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

16 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

17 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

18 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

19 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

22 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

24 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Vihara Dharma Bhakti Rutin Berikan Takjil Buka Puasa Gratis, Berikut Profilnya Klenteng Tertua di Jakarta Ini

31 hari lalu

Vihara Dharma Bhakti Rutin Berikan Takjil Buka Puasa Gratis, Berikut Profilnya Klenteng Tertua di Jakarta Ini

Berikut profil Vihara Dharma Bhakti tiap tahun menyediakan menu takjil buka puasa gratis bagi umat Muslim di sekitar klenteng tertua di Jakarta itu.

Baca Selengkapnya