Melirik Oleh-oleh Lurik dari Sleman Yogyakarta

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 14 Juli 2018 20:20 WIB

Para penenun dari Desa Sumberahayu, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, DIY, membuat lurik dalam warna-warna yang menyegarkan. TEMPO/Rita Nariswari

TEMPO, Jakarta -Bosan dengan oleh-oleh batik khas Yogyakarta? Mungkin sesekali belilah kain lurik. Jenis kain yang ditenun secara manual ini indah untuk dibuat berbagai busana.

Tak hanya model surjan seperti yang digunakan para abdi dalem keraton. Tapi bisa menjadi blus, celana pendek atau kulot. Asyiknya, bila membeli lurik di tempat pembuatannya, seperti di Dusun Sangubanyu, Desa Sumberrahayu, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman. Dari pusat Yogyakarta sekitar 15 kilometer,

Saya temukan lokasi pembuatan lurik ini yang dikelilingi persawahan. Di bagian depan ada papan yang sudah terpasang bertahun-tahun, Industri Tenun Sari Puspa. Suasananya cukup sepi.

Penenun dari Desa Sumberahayu, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, DIY, memadukan beberapa warna segar untuk lurik hasil tenunannya. TEMPO/Rita Nariswari

Masuk ke bagian dalam maka gulungan lurik warna-warni pun terlihat di berbagai sisi. Ada juga dalam lemari kaca dalam lipatan. Di sisi kiri terlihat ruangan untuk menenun. Terlihat beberapa Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Cukup sepi hanya ada empat ibu yang berkreasi. Ada yang menenun lurik panjang, ada pula yang membuat stagen, dan dua ibu yang tengah membikin kain lap dan kain pel.

Advertising
Advertising

“Lagi musim tanam pagi, jadi sebagian pada pergi ke sawah,” ujar Lusi, yang kini melanjutkan usaha lurik ayahnya. Musim panen dan musim tanam padi biasanya memang sepi dari penenun. Karena menenun menjadi salah satu pilihan pekerjaan kala tak ada aktivitas di sawah.

Baca Juga:

Yogyakarta Sambut 1.500 Wisman Peserta Kongres Perempuan

Yogyakarta Bangun Diorama Sejarah dengan Teknologi Modern

Variasi corak lurik, tergantung dari selera pasar. Kebetulan memang akhir-akhir ini, orang senang dengan warna-warna segar. Jadilah, lurik yang dibuatnya terlihat dalam warna-warna cerah, seperti merah dalam berbagai gradasi warna. Meski warna-warna gelap tetap dimunculkan seperti cokelat dan biru tua. Lurik dari Sari Puspa juga pernah dipesan ke mancanegara seperti Jepang dan Australia. Harga lurik dengan tergantung lebarnya, ada yang lebar 1,15 meter, ada juga 70 sentimeter. Harganya mulai Rp 35 ribu.

Pemesanan juga muncul dari dinas-dinas yang ada di DI Yogyakarta untuk pembuatan seragam dinas. Meski kini jumlah pengrajinnya terus menurun, namun Lusi berencana tetap mempertahankan usaha ayahnya yang telah dimulai sejak 1965 tersebut.

Berita terkait

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

48 menit lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

1 jam lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

1 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

2 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

2 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

3 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

3 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

4 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

4 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

7 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya