Destinasi Gunung Api Purba Nglanggeran Bangun Area Parkir Jumbo

Jumat, 23 Maret 2018 12:36 WIB

Embung Nglanggeran yang masuk dalam kawasan ekowisata Desa Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, 10 Februari 2017. Embung Nglanggeran merupakan telaga buatan yang berfungsi untuk menampung air hujan dimanfaatkan untuk mengairi perkebunan petani pada saat musim kemarau. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta membeli lahan di kawasan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran yang berlokasi di Desa Nglanggeran, Kecamatan Pathuk, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.

Lahan seluas 6.000 meter persegi itu akan dipersiapkan untuk membangun areal parkir bagi kendaraan wisatawan yang kunjungannya terus meningkat ke destinasi tersebut selama tiga tahun terakhir.

Baca juga: Mengenal Alam di Desa Wisata Nglanggeran

“Tahun ini kami sudah membeli lahan itu dan tahun depan sudah dibangun areal parkir,” ujar Sekreatris Dinas Pariwisata Gunungkidul Hari Sukmono, Selasa, 20 Maret 2018.

Data Dinas Pariwisata Gunungkidul, kunjungan wisatawan ke Nglanggeran tahun 2017 mencapai 180 ribu orang.

Advertising
Advertising

Gunung Api Purba Nglanggeran merupakan gunung api purba yang terbentuk jutaan lalu, yang batuannya terdiri dari elemen dari karst atau batu kapur. Di lokasi ini terdapat sedikitnya tiga destinasi menarik.

Seperti puncak gunung yang disebut Gunung Gedhe di ketinggian sekitar 700 meter dari permukaan laut yang biasa menjadi tempat melihat matahari terbit. Lalu ada juga Embung Kebun Buah Nglanggeran yang biasa dipakai untuk mengairi kebun durian dan kelengkeng di bawahnya. Serta Air Terjun Kedung Kandang yang berada di bagian selatan.

Hari menuturkan, penyediaan lahan parkir luas bagi wisata Gunung Api Nglanggeran ini sebagai bagian program menghidupkan zona wisata bagian utara dan tengah Gunungkidul yang saat ini masih kalah pamor dengan zona pesisir selatan. Meski wisata bagian utara dan tengah sebagian telah mulai ramai dikunjungi wisatawan seperti Gua Pindul dan Kalisuci.

“Kunjungan wisatawan di sisi selatan seperti pantai masih 80 persen, sedangkan di utara dan tengah hanya 20 persen dari total jumlah wisawatan yang masuk tiap tahun,” ujarnya.

Hari menuturkan, selain Gunung Api Nglanggeran, Pemerintah Gunungkidul tahun ini juga membenahi sejumlah sarana destinasi bagian utara yang memanjang hingga area Gunung Gambar.

Untuk Gunung Gambar sendiri akan dibidik menjadi wisata religi dan saat ini pemerintah telah menyiapkan Detail Engineering Desain (DED).

Kepala Dinas Pariwisata DIY Aris Riyanta menuturkan pengembangan pariwisata di kabupaten wilayah DIY akan didukung penuh pemerintah provinsi guna menyambut beroperasinya bandara baru Kulon Progo.

“Tak hanya Nglanggeran Kulon Progo yang bersiap, namun kabupaten-kota juga perlu menata diri, provinsi mendukung penuh untuk pengembangan di wilayah kabupaten ini,” ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Artikel Lain: 7 Desa Wisata Top untuk Mengisi Liburan

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

17 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

20 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

56 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

8 Maret 2024

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya