Revitalisasi Ketandan Yogyakarta untuk Memperkuat Nuansa Pecinan
Reporter
Antara
Editor
Tulus Wijanarko
Minggu, 11 Februari 2018 07:35 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta tahun ini melanjutkan program revitalisasi kawasan Ketandan untuk memperkuat nuansa Pecinan di sana. Revitalisasi ini sudah berjalan selama dua tahun.
Baca juga: Batik Peranakan Dalam Festival Budaya Tionghoa
"Revitalisasi kawasan Ketandan tetap akan difokuskan pada fasad bangunan," kata Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Eko Suryo Maharso di Yogyakarta, Jumat. “Nanti akan ada tiga atau empat bangunan yang menjadi target revitalisasi.”
Menurut Eko, revitalisasi fasad di kawasan Ketandan itu berupa pengecatan muka bangunan, memperbaiki teras rumah termasuk mengganti kayu yang rusak, hingga penggantian jendela. “Agar sesuai dengan gaya arsitektur bangunan asli.”
Dana yang digunakan untuk revitalisasi akan menggunakan dana keistimewaan dengan alokasi anggaran sekitar Rp170 juta.
Bangunan di kawasan Ketandan kebanyakan memiliki gaya arsitektur yang khas, yaitu gabungan arsitektur Tionghoa, Portugis, Belanda dan Jawa.
Pada revitalisasi tahap awal, bangunan terpilih adalah yang berada di dekat simpang jalan. Tujuannnya adalah agar lebih mudah terlihat dan bisa difungsikan sebagai penanda kawasan.
"Sudah banyak yang menjadikan kawasan itu sebagai objek foto atau swafoto," kata Eko.
Program revitalisasi yang dilakukan Pemerintah Kota Yogyakarta ini berusaha menggerakkan masyarakat di kawasan itu untuk ikut melakukan perbaikan mandiri. Eko berharap masyarakat bisa menjaga kondisi di kawasan Ketandan agar semakin menarik.
"Perlu dukungan dari warga. Misalnya, mengatur parkir agar tidak menutup bangunan yang sudah direvitalisasi," kata dia.
ANTARA
Artikel lain: Pusat Kuliner Sejuta Warna, Kandidat Ikon Kota Gorontalo