Sejumlah wisatawan asal Eropa, melintas di depan Gedung Sate, Bandung, Jumat (7/8). Pasca kejadian teror di Jakarta, mereka tetap berkunjung ke Indonesia mengikuti program wisata sepeda mengunjungi kawasan heritage di Kota Bandung. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, Pemerintah Kota Bandung ditunjuk Menteri Pariwisata Arief Yahya untuk menyusun strategi dalam menarik wisatawan mancanegara. Penunjukkan itu dibarengi dengan target baru yang diberikan Arief pada Pemkot Bandung.
"Saya ditargetkan Kementerian pariwisata untuk menarik wisatawan asing ke Bandung, dari 90 ribu per tahun, jadi 500 ribu wisatawan," kata Ridwan Kamil, saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Bandung, Senin, 4 April 2015. Artinya, mesti ada strategi yang membuat orang asing penasaran untuk datang ke Bandung.
Arief, ujar Ridwan Kamil, membantu Pemkot Bandung dengan mencairkan dana yang ditunjukkan untuk menggelar acara di Bandung. Hal tersebut dapat menambah pemasukkan Pemkot Bandung secara signifikan.
Adapun kesempatan itu akan dimanfaatkan Pemkot Bandung sebagai program baru dalam meningkatkan pendapatan warga pra sejahtera. "Ada namanya ekonomi kerakyatan. Saya sedang bikin konsep di mana semua souvenir di bandung wajib dibikin oleh keluarga-keluarga pra sejahtera," ujar Ridwan Kamil. Hal tersebut, dilakukan agar manfaat ekonomi pariwisata tidak hanya dirasakan oleh restoran dan hotel mahal saja.
Sebelumnya, Arief menetapkan Karnaval Asia Afrika yang digelar di Bandung, 25 April 2015, kemarin menjadi acara tahunan. Karnaval itu merupakan rangkaian acara Konferensi Asia Afrika dengan menampilkan 60 budaya se-Asia dan Afrika.
Saat itu, Arief mengklaim Pemkot Bandung telah menggelar karnaval dengan sukses. Kegiatan tahunan itu nantinya akan dibiatai oleh pemerintah pusat. Saat itu ia menilai acara tahunan ini mutlak menarik jumlah wisatawan asing ke Indonesia.