Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yogya Mulai Gelar Pekan Budaya Tionghoa  

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Perajin menyelesaikan pembuatan kue keranjang di industri rumahan di  Yogyakarta, 19 Januari 2016. Industri kue keranjang rumahan yang berdiri sejak 50 tahun lalu itu memperbanyak produksi jelang datangya perayaan Imlek yang jatuh pada tanggal 8 Februari 2016, kue keranjang yang dipasarkan ke sejumlah daerah di Jawa Tengah dan DIY itu dipatok dengan harga Rp. 33.000 per kilogram. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Perajin menyelesaikan pembuatan kue keranjang di industri rumahan di Yogyakarta, 19 Januari 2016. Industri kue keranjang rumahan yang berdiri sejak 50 tahun lalu itu memperbanyak produksi jelang datangya perayaan Imlek yang jatuh pada tanggal 8 Februari 2016, kue keranjang yang dipasarkan ke sejumlah daerah di Jawa Tengah dan DIY itu dipatok dengan harga Rp. 33.000 per kilogram. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Iklan

TEMPO.COYogyakarta - Kegiatan tahunan menyambut Hari Raya Imlek, Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY), mulai digelar di Kampung Ketandan, Kota Yogyakarta, Kamis petang, 18 Februari 2016.

Pembukaan event yang berlangsung hingga Senin, 22 Februari 2016, itu disesaki masyarakat. Warga berjubel di sepanjang gang kampung pecinan yang menyediakan tak kurang dari seratus stan yang menjajakan kuliner khas Imlek hingga cendera mata. Dari nasi Hainan hingga minuman khas wedang kacang. 

Panggung utama perayaan yang masuk tahun ke-11 itu berada di ujung paling timur gang kampung yang menjadi ruas Jalan Malioboro tersebut. 

"Semoga event PBTY ini makin menjadi ikon tersendiri bagi Yogyakarta, dengan perayaan yang waktunya lebih panjang untuk menampung antusiasme warga," ujar Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, yang membuka acara tersebut.

Raja Keraton Yogyakarta yang malam itu mengenakan kemeja batik dengan dominasi warna hijau tersebut membuka secara resmi PBTY dengan menyulut obor yang dibawakan seseorang berkostum monyet, mirip tokoh cerita legenda Cina, Sun Go Kong. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski hanya berlangsung sepekan, setiap hari event PBTY bakal dipadati dengan berbagai atraksi di dua panggung yang tersedia. Kegiatan tiap hari dimulai efektif sekitar pukul 15.00 hingga 22.00.

Saat hari pembukaan saja, setidaknya ditampilkan 13 atraksi kesenian. Dari lomba menyanyi berbahasa Mandarin, aksi liong, wayang Poo Tay Hie, atraksi mahasiswa asal Cina, gerak dansa Wu Dong Chung Tian, tari Gending Sriwijaya, tari Barcan Tidar, dan band.

Tradisi karnaval dalam kegiatan ini bakal digelar pada Minggu, 21 Februari 2016, dengan melibatkan puluhan komunitas yang disertai rentetan atraksi puluhan komunitas lintas elemen. Karnaval PBTY ini dilakukan di sepanjang Jalan Malioboro mulai pukul 18.00.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

7 jam lalu

Logo Partai Golkar
Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota


Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

1 hari lalu

Spot wisata Kano Maritim Mangrove Baros di Bantul Yogyakarta. Dok. Pemda DIY
Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.


Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

2 hari lalu

Proses evakuasi korban jatuh ke jurang di tebing Pantai Ngluwo Gunungkidul, Ahad, 28 April 2024 (Dok. Istimewa)
Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.


Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

2 hari lalu

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi (KPH Aksi Yogyakarta) melaporkan Penjabat (Pj) Walikota Yogyakarta Singgih Rahardjo karena dugaan sejumlah pelanggaran jelang masa pemilihan kepala daerah atau pilkada. Tempo/Pribadi Wicaksono
Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman


Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

2 hari lalu

Kampoeng Mataraman Yogyakarta. Dok. Istimewa
Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.


Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

3 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo. Dok.TEMPO/Suryo Wibowo
Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.


Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

3 hari lalu

Salah satu sudut Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta yang tengah direvitalisasi hingga Juni 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

6 hari lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

6 hari lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

6 hari lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.