TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Negeri Papua (Unipa) Manokwari, Papua Barat, merangkul warga Kampung Bakaro, Distrik Manokwari Timur, untuk membangun desa wisata bahari.
Sekretaris Lembaga Penelitian Pengambdian Masyarakat (LPPM) Unipa Manokwari Lukas Sumbait mengatakan, program tersebut akan digelar selama tiga tahun. "Jika tahun pertama ini berhasil, maka akan berlanjut pada tahun kedua dan ketiga," kata dia pada peresmian desa wisata tersebut, Rabu,
Koordinator Tim Pengabdian LPPM Unipa Tresia S Tururaja mengutarakan, sejumlah kegiatan dilakukan pada pedampingan tersebut. "Kami melaksanakan kegiatan fisik pembinaan yang dikemas dalam bentuk pelatihan," kata dia.
Pada program ini, LPPM Unipa bersama warga setempat telah membentuk tiga kelompok atau bidang usaha guna mendukung pengembangan pariwisata di kampung tersebut.
"Ada kelompok pemuda sadar wisata, kelompok kuliner dan kelompok souvenir. Adik-adik dan mama-mama kita ini sudah mengikuti pelatihan," katanya.
Kelompok pemuda sadar wisata, dibekali keahlian diving atau penyelaman. Mereka siap memandu wisatawan yang ingin menikmati pesona bawah laut pantai Bakaro.
Pada kelompok kuliner mama-mama Papua sudah belajar dan terbukti mampu memproduksi berbagai makanan olahan. "Kami sudah memberi pelatihan mmebuat bakso dan naget berbahan dasar ikan. Ada juga keripik pisang dan beberapa jenis makanan olahan lainya," kata Tresiai.
Pada kelompok souvenir, mama Papua pun sudah belajar merangkai kerajinan dari limbah alami, seperti kerang, sisik ikan dan beberapa bahan lainya.
Tresia mengutarakan, mulai pekan depan pengunjung yang datang akan di wajibkan untuk membayar tiket masuk ke lokasi tersebut. Setiap pembelian tiket akan diberikan bonus berupa kuliner dari hasil produksi warga.
Pada peresmian ini, kelompok-kelompok usaha ini menerima bantuan berupa peralatan diving, mesin babat rumput dan beberapa peralatan lainya.
ANTARA