Palembang juga tak mau kalah oleh Jambi. Pemerintah kota itu sedang menggodok konsep trotoar wisata yang diilhami oleh Orchard Road di Singapura. Di atas jalur pedestrian tersebut nantinya akan ada beraneka ragam atraksi seni, antara lain pantomim, pertunjukan musik, serta kabaret mini.
Sementara di Jambi masyarakat berjalan kaki sambil menikmati Sungai Batanghari, di Makassar masyarakat berjalan kaki sambil menikmati Pantai Losari. “Kami buat konsep yang berbeda dari yang lain, bernama Bundaratta, yang lebih fleksibel dan menarik,” kata Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto. Nama Bundaratta diambil dari susunan batu trotoar yang berbentuk bundar.Komunitas Pejalan Kaki di Makassar (Tempo/Iqbal Lubis)
Ramdhan mengatakan jalur pedestrian ini memiliki prospek wisata edukasi yang tinggi. Sebab, akan ada jejak nama tokoh-tokoh bersejarah bagi Makassar, layaknya Hollywood Walk of Fame. “Kami buat konsep yang berbeda. Di Hollywood ada, tapi nama artis film serta musik saja,” kata dia.
Konsep yang unik juga diusung oleh Pemerintah Kota Yogyakarta dalam mempercantik jalur pedestrian di sepanjang Jalan Malioboro. Jalur itu diperlebar dan diselipi dengan bangku-bangku taman berkonsep kuno. Dari bangku-bangku inilah swafoto lahir. Foto wajah baru Malioboro ketika senja atau sehabis turun hujan mendadak sontak viral di akun media sosial kaum milenial.
Menurut pakar tata kota, Nirwono Joga, kesadaran pemerintah membenahi trotoar mulai terlihat. Hal itu terbukti lewat lahirnya trotoar-trotoar apik yang menjadi alternatif destinasi wisata saking bagusnya. “Tapi itu semua masih bersifat kosmetika. Di dalamnya masih menyimpan berbagai persoalan mendasar karena belum ada rencana induk yang terintegrasi,” kata dia.
DIDIT HARIYADI | SYAIPUL BAKHORI | PRIBADI WICAKSONO | ARTIKA FARMITA