TEMPO.CO, Klungkung -Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menyatakan pemerintah akan menata puluhan goa Jepang di wilayahnya agar menarik sebagai tujan wisata. “Kami telah mendapat masukan petugas Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali,” katanya di Klungkung, Sabtu.
Ada 16 gua yang dibuat tentara Jepang pada tahun 1941-1942 atau sekitar 76 tahun silam. Gua itu dibuat untuk menjadi perlindungan para tentara mereka dari serangan tentara sekutu pada masa Perang Dunia II.
Berita lain: Seekor Elang Jawa Dilepasliarkan di Patenggang
Gua dengan kedalaman mencapai 14 meter, satu sama lainnya saling dihubungkan oleh sebuah lorong memanjang arah Utara-Selatan. “Lokasinya di jalur strategis,” kata Wayan Muliarsa dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali. Wayan Muliarsa menyambut baik langkah Pemerintah Kabupaten Klungkung untuk mengelola Goa Jepang.
Nantinya, penataan ulang goa Jepang itu juga akan melibatkan petugas Badan Geologi. Hal itu dilakukan untuk mengetahui struktur dan kekuatan goa yang sudah berumur lebih dari setengah abad tersebut.
Jejeran gua itu berada di ketinggian tebing Lekung Puluhan, mengikuti kontur pinggir jalan yang berkelok sebelah kanan arah Denpasar ke Semarapura. Posisinya berada tepat sebelum melintas jembatan yang melintangi atas Tukad (sungai) Bubuh.
Posisi Goa Jepang di Kabupaen Klungung itu mirip dengan Goa Jepang Kawangkoan Minahasa, namun di sini memiliki lubang lebih banyak. Meskipun tebingnya tidak seindah dan setinggi Goa Jepang di Taman Hutan Raya Juanda Bandung, namun rimbun tanaman perdu pada tebing atas Goa Jepang Klungkung cukup membuat teduh para pengunjung.
Demikian pula taman hijau yang subur dan tertata rapi di seberang tebing gua memberikan pemandangan menarik.
ANTARA
Berita lain: Perlu Ada Regulasi Untuk Kegiatan Penyelaman Di Labuan Bajo